Kiprah Mbah Hasan Anom, Perintis Dusun Santren, Plosokerep, Sumobito
Kamis, 18 April 2024 | 09:30 WIB
Dusun Santren atau yang juga dikenal dengan Plososantren, adalah sebuah dusun yang terletak di Desa Plosokerep, wilayah Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang. Dusun ini juga termasuk salah satu dusun tertua di Jombang. Penyebaran Islam di Jombang, salah satunya terdapat di dusun ini.
Pada zaman peperangan yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro pada tahun 1800-an, tentara Diponegoro gencar melakukan serangan terhadap penjajah.
Serangan dari pihak tentara Diponegoro ternyata mampu mengalahkan pasukan penjajah. Melihat hal ini, penjajah semakin marah dan berusaha melakukan perlawanan dengan memburu tentara Diponegoro.
Menanggapi hal tersebut, tentara Diponegoro menyebar ke berbagai daerah, termasuk sampai ke wilayah Jawa Timur. Penyebaran tentara Diponegoro tersebut, guna menghindar dari pasukan penjajah dan juga menyebarkan ajaran Islam.
Termasuk wilayah Jawa Timur yang ditempati oleh salah seorang tentara Diponegoro adalah di Jombang, tepatnya di Dusun Plososantren, Desa Plosokerep, Kecamatan Sumobito.
Sosok tersebut dikenal dengan nama Mbah Suhud. Beliau adalah salah satu tentara Diponegoro yang berasal dari Demak, Jawa Tengah yang menyebar dan sampai di Jombang.
Beliau adalah orang pertama yang membuka lahan di Dusun Plososantren, sekaligus pemukim pertama.
Kedatangan Mbah Hasan Anom
Beberapa waktu kemudian, Mbah Suhud didatangi oleh temannya, yaitu Mbah Hasan Anom.Â
Mbah Hasan Anom adalah rekan Mbah Suhud, yang setelah melakukan pencarian akhirnya dapat menemukan tempat kediaman Mbah Suhud.
Dengan membawa misi penyebaran agama Islam, keduanya sepakat membagi wilayah. Mbah Suhud membuka lahan dan menyebarkan Islam di Plosokerep (Timur), dan Mbah Hasan Anom di Plososantren (Barat).
Mbah Suhud mempercayakan wilayah Plososantren kepada Mbah Hasan Anom karena dianggap lebih muda dan lebih mampu, sebab membuka lahan bukanlah perkara yang mudah. Sedangkan Dusun Plososantren masa itu masih berupa hutan.
Mbah Hasan Anom Menikah
Ketika sampai di Dusun Plososantren dan bertemu dengan Mbah Suhud, Mbah Hasan Anom masih membujang.
Kemudian, beliau menikah dengan putri dari Mbah Suhud atas saran dari Mbah Suhud sendiri.
Berkat usaha dan kegigihan Mbah Hasan Anom, Dusun Plososantren berkembang menjadi lebih ramai dan bernuansa Islam.
Salah satu peninggalan Mbah Hasan Anom yang masih dapat dirasakan sampai saat ini adalah Masjid Darul Muttaqin yang terletak di dusun Plososantren.
Meskipun bangunan lama masjid tersebut sudah tidak tersisa karena telah melewati 5 kali pemugaran, Masjid Darul Muttaqin tetap berdiri di tanah yang sama saat pertama kali dibangun.
Selain Masjid Darul Muttaqin, peninggalan Mbah Hasan Anom yang lain adalah Makam yang terletak tak jauh dari masjid.Â
Dekat dengan Kiai Romli Tamim
Pembukaan lahan oleh Mbah Hasan Anom beriringan waktu dengan Kiai Romli Tamim membuka lahan di Desa Rejoso.
Sebab hal ini pula kedekatan antara Mbah Hasan Anom dan Kiai Romli Tamim terjalin. Kiai Romli Tamim sering berkunjung ke kediaman Mbah Hasan Anom dan begitu pula sebaliknya.
Masyhari, selaku penasihat Takmir Masjid Darul Muttaqin yang juga merupakan keturunan ke-4 dari Mbah Hasan Anom, mengungkapkan bahwa, kedekatan antara Mbah Hasan Anom dan Kiai Romli Tamim diakui sendiri oleh salah satu keturunan Kiai Romli Tamim, Gus Ulib, yang ketika itu sempat mengisi pengajian umum di Masjid Darul Muttaqin pada Ramadhan 1445 H.
"Deso kene iku sering disobo mbah ku," ujarnya pada jajaran Takmir Masjid Darul Muttaqin.
Jika merunut silsilah, Mbah Hasan Anom adalah keturunan dari Syekh Maulana Maghribi, salah satu tokoh penyebar agama Islam di Nusantara yang berasal dari Maroko.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Rajab, Isra' Mi'raj, dan Kesungguhan Tingkatkan Kualitas Shalat
2
Prof KH Ridwan Nasir Mustasyar PWNU Jatim Sosok Komplet, Santri, Kiai, dan Akademisi
3
Khutbah Jumat: Menembus Pintu Rahmat Allah
4
7 Amalan di Pertengahan hingga Akhir Bulan Rajab
5
Harlah Ke-8 JRA Jombang Jadi Momen Perkuat Ukhuwah Bagi Para Praktisi
6
Jadi Titik Penyebaran PMK Paling Rawan, Pasar Hewan di Jombang akan Ditutup Sementara
Terkini
Lihat Semua