LP Ma'arif PCNU Jombang Siap Dukung Upaya Strategis-Kolaboratif untuk Ciptakan Lingkungan Belajar Lebih Layak

NU Online Jombang,
Lembaga pendidikan, baik sekolah maupun madrasah di Jombang banyak yang masih membutuhkan perhatian serius, baik dari segi kualitas maupun infrastruktur bangunan. Hal ini sudah sewajarnya mendorong banyak pihak, utamanya pemerintah untuk membuka mata akan kondisi lembaga tersebut.

Terbaru misalnya, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jabon 2 Jombang yang sebagian ruang kelasnya rusak. Akibatnya, di hari pertama siswa-siswinya masuk sekolah, mereka terpaksa harus belajar di ruang tamu sekolah. Pada aspek lain, sekolah ini hanya memperoleh empat siswa baru.

Atas kondisi tersebut, Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif PCNU Jombang siap mendukung segala upaya strategis dan kolaboratif untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih layak, aman, dan bermartabat bagi setiap anak didik di Kabupaten Jombang, baik di lingkungan negeri maupun swasta.

"Sekolah adalah milik kita semua, jika kita membiarkannya meredup, kita kehilangan banyak hal, masa depan anak-anak, semangat desa, dan bahkan nilai-nilai kebangsaan," ujar Hj Mamik Rosita, Ketua LP Ma'arif PCNU Jombang, Selasa (15/6/2025).

Peran sekolah, lanjut dia, bukan hanya sebagai tempat belajar. Sekolah adalah pusat kehidupan sosial, ruang tumbuhnya nilai, dan fondasi masa depan generasi penerus bangsa.

"Sekolah adalah tempat tumbuh dan berkembangnya anak-anak penerus bangsa, ibaratnya, sekolah adalah detak jantung peradaban," ucapnya.

Ia menyayangkan masih adanya sekolah yang kurang layak dalam hal infrastruktur. Menurutnya, ini berdampak pada keselamatan siswa dan kemaksimalan siswa dalam belajar.

"Kondisi ini tentu menjadi pengingat bersama, bahwa pendidikan yang layak bukan sekadar wacana, tetapi hak dasar setiap anak bangsa, tanpa terkecuali. Gedung sekolah yang aman dan nyaman adalah bagian dari ekosistem pendidikan yang tidak boleh diabaikan," terangnya.

Mamik menerangkan bahwa dalam dunia pendidikan, fasilitas bukan hanya sebagai pelengkap melainkan menjadi fondasi. Siswa tidak hanya cukup dengan adanya guru dan buku, tetapi juga ruang yang melindungi, meja yang stabil, pencahayaan yang sehat, serta lingkungan yang memberi rasa nyaman dan aman. 

"Mari kita jaga semangat anak-anak untuk terus bermimpi, belajar, dan tumbuh dalam ruang-ruang yang memberi rasa aman dan harapan," ajaknya.