Siswa SDN Jabon 2 Terpaksa Belajar di Ruang Darurat, LP Ma'arif PCNU Jombang Ajak Bahu-Membahu Demi Hak Anak Didik
Rabu, 16 Juli 2025 | 08:30 WIB

Kondisi siswa SDN Jabon 2 belajar di ruang tamu sekolah di hari pertama masuk lantaran ruang kelasnya rusak, Senin (14/7/2025). (Foto: NU Online Jombang/Kevin)
Miftakhul Jannah
Penulis
NU Online Jombang,
Siswa SDN Jabon 2, Desa Jabon, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang terpaksa belajar di ruang tamu sekolah di hari pertama masuk sekolah akibat ruang kelas yang rusak dan tidak layak pakai.
Plafon ruang kelas di sekolah tersebut ambruk dan membahayakan keselamatan siswa. Akibatnya, beberapa ruang tidak bisa digunakan, dan proses belajar mengajar terpaksa dialihkan ke ruang-ruang darurat.
Wiji Utami, Kepala Sekolah SDN Jabon 2 mengatakan bahwa kondisi ini berdampak pada rendahnya minat pendaftaran siswa baru. Pada gelombang pertama Penerimaan Siswa Baru (SPMB), hanya dua siswa yang mendaftar. Jumlah itu baru bertambah menjadi empat siswa setelah dua calon siswa lainnya mendaftar pada hari-hari terakhir masuk sekolah.
"Total sekarang ada empat siswa baru. Sebelumnya hanya dua, karena formulir dua siswa lain dikembalikan dan mereka akhirnya resmi mendaftar," ujar Wiji Utami pada Senin (14/6/2025).
Meski dalam kondisi serba terbatas, lanjut Wiji, pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tetap berjalan sebagaimana biasanya.
Berdasarkan keterangan Wiji Utami, pada 2023, SDN Jabon 2 sempat mengajukan proposal rehabilitasi Gedung A yang memiliki empat ruang kelas. Namun hanya dua ruang yang mendapat persetujuan untuk direhab, sementara dua lainnya belum terealisasi.
Ia menjelaskan bahwa kendala utama terletak pada status tanah sekolah yang belum bersertifikat. Hal ini membuat proses pengajuan bantuan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jombang menjadi terhambat.
"Kami sudah coba mengurus ke Balai Desa Jabon, tapi prosesnya tidak mudah. Pihak desa khawatir pengajuan sertifikat akan mempengaruhi lahan lainnya termasuk lapangan dan TK yang berada di sekitar sekolahan," tutur Wiji.

Menanggapi hal tersebut, Mamik Rosita, Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang turut menyampaikan empati yang mendalam kepada pihak sekolah.
"Kami dari LP Ma’arif NU Jombang menyampaikan rasa prihatin dan empati yang mendalam," ujar Mamik Rosita kepada NU Online Jombang, Selasa (15/6/2025).
Mamik Rosita juga menyampaikan apresiasinya kepada pihak sekolah karena tetap menyelenggarakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sebagaimana ketentuan yang berlaku.
"Kami mengapresiasi kegigihan Ibu Kepala Sekolah, para guru, dan seluruh civitas sekolah yang tetap menjalankan kegiatan belajar mengajar serta (MPLS) dengan penuh tanggung jawab, meski dalam kondisi serba terbatas," ungkapnya.
Kondisi ini tentu menjadi pengingat bersama, bahwa pendidikan yang layak bukan sekadar wacana, tetapi hak dasar setiap anak bangsa, tanpa terkecuali. Bahwa, gedung sekolah yang aman dan nyaman adalah bagian dari ekosistem pendidikan yang tidak boleh diabaikan.
"Dalam dunia pendidikan, fasilitas bukan pelengkap tetapi fondasi. Sebab anak-anak tidak hanya butuh buku dan guru, mereka juga butuh ruang yang melindungi, meja yang stabil, pencahayaan yang sehat, serta lingkungan yang memberi rasa nyaman dan aman," ucapnya.
Ia juga memahami bahwa administratif status tanah terkadang menjadi kendala bagi sekolah untuk melakukan percepatan rehabilitasi. Namun, ia tetap positif bahwa upaya yang lain masih bisa dilakukan guna mengatasi permasalahan tersebut.
"Masalah legalitas aset tidak seharusnya menjadi tembok penghalang dalam memenuhi hak pendidikan anak-anak, melainkan tantangan yang bisa kita hadapi dengan kolaborasi dan niat baik. Upaya perbaikan bangunan sebenarnya sudah dilakukan pihak sekolah," ujarnya.
Mamik juga mengajak masyarakat dan dunia usaha untuk saling peduli agar permasalahan tersebut dapat diatasi demi keberlangsungan pendidikan yang ada di Jombang.
"Mari membuka mata dan hati, serta menjadi bagian dari gerakan gotong-royong dalam membangun kembali harapan di SDN Jabon 2 dan sekolah-sekolah lain yang mungkin menghadapi situasi serupa," terangnya.
Terpopuler
1
UPZISNU PRNU Jombatan Beri Santunan untuk Korban Penyerangan Monyet Liar, Imbau Warga Lebih Waspada
2
MWCNU Plandaan Gelar Lailatul Ijtima', Perkuat Dakwah dan Pererat Silaturahim
3
4.000 Jamaah Serban Ziarah Para Wali dan Sowan Ulama, Termasuk Gus Iqdam, Berangkat dari Tebuireng
4
Sebelum Viral, Pesantren di Denanyar Jombang Sudah Pernah Keluarkan Fatwa Haram Sound Horeg
5
Tahun Ajaran Baru, IPNU-IPPNU Kesamben Bersinergi Sukseskan MPLS di SMP Harapan Podoroto
6
LAZISNU MWCNU Mojoagung Gelar Baksos, Ratusan Warga Antusias Terima Manfaat
Terkini
Lihat Semua