Miftakhul Jannah
Kontributor
Perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah tak lepas dari kegigihan ulama dan kiai pondok pesantren yang turut andil mempertahankan kemerdekaan dan keutuhan bangsa.
Ulama dan kiai pondok pesantren tak hanya mendidik santrinya dalam hal ibadah kepada Tuhan, melainkan juga menanamkan kepada mereka rasa cinta terhadap Tanah Air.
Pada zaman penjajahan, pondok pesantren menjadi wadah pergerakan nasional hingga akhirnya bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan. Tak heran jika pondok pesantren melahirkan tokoh-tokoh yang mendapat anugerah sebagai Pahlawan Nasional oleh pemerintah.
Dari sejumlah tokoh atau ulama yang bergelar Pahlawan Nasional, tiga di antaranya berasal Jombang, Jawa Timur. Mengutip artikel NU Online berjudul 13 Tokoh NU yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional disebutkan bahwa dua tokoh berasal dari Tebuireng dan satu tokoh lainnya dari Tambakberas.
Pertama, adalah Hadratussyekh KH Muhammad Hasyim Asy'ari atau yang biasa dikenal dengan Mbah Hasyim. Beliau adalah tokoh ulama pendiri NU sekaligus pengasuh pertama Pesantren Tebuireng, Jombang.
Mbah Hasyim adalah ulama pendiri laskar pejuang Hizbullah dan Sabilillah. Mbah Hasyim juga yang menggerakkan bangsa Indonesia untuk melawan penjajah melalui fatwa Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945 silam.
Sehingga, atas jasa besarnya tersebut KH Hasyim Asy'ari mendapat gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No.294 November 1964.
Kedua, adalah KH Abdul Wahid Hasyim, yaitu putra dari Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari. Beliau adalah tokoh muda, diplomat, dan pejuang yang cerdas dan berjasa dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui diplomasi kenegaraan.
KH Abdul Wahid Hasyim adalah tokoh yang termasuk dalam anggota Badan Penyidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Kiprahnya juga tercatat sebagai salah seorang anggota perumus dasar negara dalam tim sembilan, termasuk merumuskan butir-butir sila dalam Pancasila.
Mandat lain yang pernah diemban KH Wahid Hasyim adalah menteri agama di era pemerintahan Presiden Soekarno. KH Wahid Hasyim ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No. 206 Agustus 1964.
Ketiga, adalah KH Abdul Wahab Chasbullah. Mbah Wahab merupakan salah satu pendiri NU dan tokoh penggerak perjuangan kemerdekaan melalui pendidikan dan wadah-wadah organisasi, termasuk menggerakkan pemuda cinta Tanah Air dalam Nahdlatul Wathan.
Mbah Wahab memang dikenal sebagai tokoh yang sangat lincah, aktif dalam berbagai organisasi yang didirikan. Dalam catatan sejarah, dahulu Mbah Wahab sempat mendirikan Tashwirul Afkar (pergolakan pemikiran), Nahdlatut Tujjar (kebangkitan saudagar), juga sebagai penggagas Majelis Islam A'la Indonesia atau MIAI.
Di NU, pengasuh pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang tersebut memegang peran besar sebagai pengendali dan pengambil keputusan melalui posisinya di Rais 'Aam PBNU meneruskan KH M Hasyim Asy’ari. Kiai yang wafat pada 29 Desember 1971 tersebut mendapatkan gelar Pahlawan Nasional pada 8 November 2014 berdasarkan SK Presiden RI No. November 2014.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Rajab, Isra' Mi'raj, dan Kesungguhan Tingkatkan Kualitas Shalat
2
Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Rajab, Ini Niat dan Keutamaannya
3
Prof KH Ridwan Nasir Mustasyar PWNU Jatim Sosok Komplet, Santri, Kiai, dan Akademisi
4
Khutbah Jumat: Menembus Pintu Rahmat Allah
5
7 Amalan di Pertengahan hingga Akhir Bulan Rajab
6
Harlah Ke-8 JRA Jombang Jadi Momen Perkuat Ukhuwah Bagi Para Praktisi
Terkini
Lihat Semua