Kemenag Tebar Pesan Damai dan Persaudaraan lewat PeaceSantren di Bahrul Ulum Jombang
Kamis, 21 Maret 2024 | 08:05 WIB

Direktur Jendral Pendidikan Islam Kemang RI, Muhammad Ali Ramdhani saat memberikan sambutan. Rabu (20/3/2024). (Foto: NU Online Jombang/Karimatul Maslahah)
Karimatul Maslahah
Kontributor
NU Online Jombang,
Kementerian Agama (Kemenag) RI menggelar PeaceSantren dalam mengisi bulan suci Ramadhan 2024 di Jombang, demi menyuarakan pesan-pesan perdamaian dan persaudaraan melalui musik grup band kenamaan, Gigi dan Padi Reborn. Rabu (20/3/2024).
"PeaceSantren adalah salah satu pilar penting untuk membangun bangsa. Dan pesantren, kita minta kembali untuk mengokohkan sebagai salah satu pilar utama," ujar Direktur Jendral Pendidikan Islam Kemenag RI, Muhammad Ali Ramdhani.
Ia menyebut, alasan diselenggarakan di pesantren karena komunitas pesantren selama ini berhasil membina keharmonisan dalam kehidupan sosial para santri, meskipun mereka berasal dari kemajemukan asal usul suku, latar belakang, dan karakter.
"Tentu hari ini kita ingin mendengar, apa pesan damai dari pesantren. Hari ini kita melewati fase yang menegangkan, di mana ada kontestasi, ini merupakan suasana pendinginan yang menunjukkan ruang perdamaian dengan seni yang menyentuh kalbu," jelas dia.
Sebelumnya, Lanjut Ali, kegiatan peaceSantren telah digelar di Az Ziyadah Jakarta Timur (Sabtu, 16 Maret 2024).
"Kemudian hari ini di Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, Kemudian akan di gelar di Pesantren Al Musaddadiyah Garut, Pesantren Sunan Pandanaran, Yogyakarta dan Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang," kata dia.
Terpisah, M Sholahul Am Notobuwono salah satu Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum, mengatakan, kegiatan digelar di pesantren tapi tetap dapat dihadiri oleh masyarakat luas. Sehingga pesan perdamaian dapat tersalurkan.
"Ini harapan besar Kemenag agar bangsa ini tidak ada pertentangan atau perdebatan yang mencolok lagi," ujarnya.
Ia pun mengingat petuah dari salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Wahab Chasbullah yang menyebut, Senjata paling tajam adalah persatuan, tidak ada yang lebih dari itu.
"Kita ingin bangsa ini damai kembali dan membangun Republik Indonesia bareng-bareng," pungkasnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat Akhir Syawal: Merawat Silaturahim dengan Sesama
2
Cara Melaksanakan Shalat Utaqa, 8 Rakaat di Bulan Syawal
3
Gus Kikin Kisahkan Sepak Terjang KH Asy’ari, Ayahanda KH Hasyim Asy’ari
4
Ini Desain dan Makna Logo Harlah Ke-75 Fatayat NU, Unduh di Sini
5
Memahami Makna Halal Bihalal menurut Prof Quraish Shihab
6
Indahnya Syawal, Bulan Pernikahan Rasulullah dan Siti Aisyah
Terkini
Lihat Semua