Nasional

PBNU dan Pemerintah Australia Jalin Kerja Sama Strategis, Fokus pada Pendidikan hingga Penanggulangan Bencana

Rabu, 6 Agustus 2025 | 14:56 WIB

PBNU dan Pemerintah Australia Jalin Kerja Sama Strategis, Fokus pada Pendidikan hingga Penanggulangan Bencana

Ketua PBNU Alissa Wahid dan Menteri Pembangunan Internasional Australia Anne Aly. (Foto: MetroTV)

NU Online Jombang,
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) resmi menjalin kerja sama dengan Pemerintah Australia dalam sejumlah bidang strategis, meliputi penanggulangan bencana, pendidikan, serta isu-isu kependudukan. Penandatanganan dilakukan di Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa (5/8/2025), dengan dihadiri tokoh-tokoh penting dari kedua pihak.


Ketua PBNU, Alissa Wahid, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kerja sama ini menjadi langkah penting dalam menghadapi berbagai tantangan sosial yang semakin kompleks. Menurutnya, PBNU memerlukan mitra-mitra strategis untuk memperkuat pelayanan kepada jamaah di seluruh Indonesia.


“Kita membutuhkan semua bentuk kerja sama. Kita butuh ahli, strategi, dan aksi nyata untuk bisa melayani jamaah NU secara lebih optimal,” tegas Alissa.


Alissa juga menekankan bahwa NU merupakan organisasi massa Islam terbesar di Indonesia, dengan jumlah warga yang mencapai lebih dari 100 juta. Hal ini didasarkan pada hasil riset yang menunjukkan bahwa 40 persen umat Islam di Indonesia mengaku berafiliasi dengan NU.


“Di Indonesia ada pepatah, merawat NU sama dengan merawat Indonesia. Karena hampir 100 juta Muslim berada di lingkungan NU,” ujarnya.


NU, lanjut Alissa, bukan sekadar organisasi keagamaan, melainkan asosiasi para ulama yang mengelola ribuan lembaga pendidikan, pesantren, dan jamaah. Tercatat ada lebih dari 13 ribu madrasah, 26 ribu pesantren, serta puluhan ribu majelis pengajian yang sebagian besar diorganisasi oleh perempuan. Total, sekitar 7 juta anak belajar di lembaga pendidikan di bawah naungan NU.


“Perkembangan NU tidak bisa diukur dengan standar organisasi biasa. Kami hadir hingga ke pelosok desa. Tanggung jawab kami besar,” imbuhnya.


Selain itu, Alissa menegaskan pentingnya membagikan pengalaman Indonesia dalam merawat Islam wasathiyah (moderat) kepada dunia, termasuk kepada masyarakat Muslim di Australia.


“Australia semakin beragam. Sementara Indonesia sejak awal telah hidup dalam perbedaan. NU sebagai ormas terbesar selalu menjadi penjaga nilai-nilai keislaman yang moderat,” katanya.


Di akhir sambutan, Alissa menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Australia atas terwujudnya kolaborasi ini. Ia berharap kemitraan tersebut menjadi ruang saling belajar serta memperkuat manfaat bagi masyarakat kedua negara.


Ia juga berharap Menteri Pembangunan Internasional Australia, Anne Aly, bisa kembali berkunjung ke Indonesia untuk menyaksikan langsung program-program kerja sama yang telah berjalan.


Acara penandatanganan ini dihadiri oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia Rod Brazier, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Ai Rahmayanti, Ketua Lembaga Kesehatan PBNU dr. Zulfikar, Wakil Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Kacung Marijan, serta jajaran pengurus NU lainnya.