Ramai Film Animasi di Bulan Agustus, Ini 5 Rekomendasi Film Kemerdekaan yang Tak Kalah Seru
Selasa, 12 Agustus 2025 | 14:23 WIB
Umi Kholifah
Penulis
NU Online Jombang,
Memasuki pekan kedua Agustus, perbincangan terkait film animasi tengah ramai diperbincangkan. Film ini disebut siap menemani keseruan di bulan kemerdekaan.
Pasalnya, menonton film bernuansa kemerdekaan bisa menjadi cara unik dan edukatif untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-80 ini.
Di antara banyaknya film bertema kemerdekaan, berikut 5 film rekomendasi NU Online yang tentunya memuat nilai historis:
1. Darah dan Doa/The Long March (1950)
Film ini merupakan film Indonesia pertama yang diproduksi pasca kemerdekaan.
Disutradarai Usmar Ismail dan diproduksi oleh Pusat Film Nasional Indonesia (Perfini), film ini pertama kali melakukan syuting di 30 Maret yang kini diperingati sebagai Hari Film Nasional.
Film ini berlatar Perang Kemerdekaan Indonesia, yaitu Long March (Kembalinya Divisi Siliwangi) dari Yogyakarta ke Jawa Barat. Sebagai ibukota Indonesia saat itu, Yogyakarta sempat diserang oleh Belanda yang dikenal dengan Agresi Militer Belanda II. Namun film ini lebih berfokus kepada Kapten Sudarto.
2. Mereka Kembali (1972)
Masih tentang perjalanan Long March (Kembalinya Divisi Siliwangi) dari Yogyakarta ke Jawa Barat, film yang disutradarai oleh Imam Tantowi ini memiliki fokus pada perjuangan Divisi Siliwangi.
Divisi Siliwangi yang sempat meninggalkan Jawa Barat ke Yogyakarta setelah perjanjian Renville 18 Januari 1948, harus kembali ke Jawa Barat atas instruksi Jenderal Soedirman.
Perjalanan kembali inilah nyatanya tidak mudah. Mereka harus jalan kaki melewati hutan lebat, sungai besar, belum lagi sergapan dari Belanda, dan mereka ikut serta membawa keluarga. Setelah sampai di Jawa Barat, bukan hanya Belanda yang mereka hadapi. Tetapi juga DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia).
3. Kereta Api Terakhir (1981)
Film ini merupakan adaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Pandir Kelana, dan disutradarai oleh Mochtar Soemodimedjo.
Film ini berlatar belakang gagalnya perjanjian Linggarjati, atau yang dikenal dengan nama Agresi Militer Belanda I, saat beberapa daerah di Jawa diduduki oleh Belanda, termasuk Tegal.
Hal ini membuat Markas Besar TNI di Yogyakarta harus menarik semua kereta api dan mengumpulkannya di Stasiun Purwokerto.
Namun perjalanan kereta api yang terakhir diberangkatkan tidaklah mudah, penuh dengan hambatan, berulang kali diserang oleh Pesawat Cocor Merah.
4. Oeroeg (1993)
Disutradarai oleh Hans Hylkema yang merupakan sutradara asal Belanda, film ini merupakan adaptasi dari novel dengan judul sama karya Hella S. Haasse yang merupakan penulis asal Belanda.
Film ini menceritakan tentang seorang Tentara Belanda yang lahir dan besar di Indonesia bernama Johan Ten Berghe. Ia berkawan baik dengan anak laki-laki pembantu ayahnya. Johan Ten Berghe yang sudah menjadi tentara Belanda datang kembali ke Indonesia untuk melakukan misi perang sekaligus mencari keberadaan ayahnya. Namun, ia menemukan ayahnya sudah tidak bernyawa.
Kemudian, cerita berlanjut dengan petualangan Johan Ten Berghe untuk mencari sahabatnya Oeroeg yang bergabung dengan TNI.
5. Sang Kiai (2013)
Film yang disutradarai oleh Rako Prijanto ini mengangkat kisah Pahlawan Nasional, Pejuang Kemerdekaan Indonesia, sekaligus Pendiri Nahdlatul Ulama yaitu Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari.
Film ini berlatar masa pendudukan Jepang, ketika KH Hasyim Asy'ari dipenjara oleh Jepang karena dituduh terlibat dalam Peristiwa Cukir dan menolak untuk melakukan seikerei (menghormat kepada Matahari).
Kemudian mengisahkan tercetusnya Resolusi Jihad, juga terbunuhnya Brigjen Mallaby oleh salah satu santri KH Hasyim Asy'ari.
Terpopuler
1
Wujudkan Organisasi Modern, Ini yang Dilakukan Pagar Nusa Jombang
2
Peringatan bagi Pasangan yang Kerap Sindir dan Buka Aib Lewat Story Sosial Media
3
Hukum Perlombaan dengan Memungut Biaya Pendaftaran
4
Warga Banjiri Pengajian Rutin Selasa Legi MWCNU Diwek, Diajak Peringati HUT Ke-80 RI dengan Arif
5
Ramai Film Animasi di Bulan Agustus, Ini 5 Rekomendasi Film Kemerdekaan yang Tak Kalah Seru
6
Bekali Santri Baru, PSW Unipdu dan Fatayat NU Jombang Gelar Edukasi Tarbiyah Jinsiyah
Terkini
Lihat Semua