• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 29 Maret 2024

Daerah

Gedung Megah Bukan Tolok Ukur, Ini Tips Mudah Pilih Pesantren

Gedung Megah Bukan Tolok Ukur, Ini Tips Mudah Pilih Pesantren
Gerbang Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang. (Foto: Istimewa)
Gerbang Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang. (Foto: Istimewa)

NU Online Jombang, 
Ketua Pengurus Cabang (PC) Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Kabupaten Jombang, H AR Jauharuddin Alfatich membagikan tips memilih pesantren bagi orang tua yang hendak memondokkan anaknya.


Kiai yang kerap disapa Gus Rudin ini menjelaskan bahwa patokan dalam memilih pesantren tidak semata dilihat dari lahirnya (dzahirnya), seperti gedung yang megah. Ia tak menampik, sekarang ini banyak pesantren baru yang berdiri dengan fasilitas gedung yang memukau, tapi saat ditelisik siapa pendirinya kerap ditemui bukan dari kalangan kiai lulusan pesantren. 


Bahkan, lanjutnya, sanad keilmuan dari pendirinya tidak jelas, tidak pernah mempelajari ilmu agama kepada ulama alim. Hal ini menurutnya tidak bisa dijadikan tolok ukur bagi orang tua untuk menitipkan anaknya di pesantren.


"Bukan yang baru berdiri dengan bangunan yang sangat mempesona, dan infrastruktur yang hebat namun belum diketahui secara jelas asal-usul pimpinannya atau sanad keilmuannya," jelasnya saat dihubungi NU Online Jombang, Jumat (8/7/2022). 


Gus Rudin menyampaikan ini setelah peristiwa pencabulan yang dilakukan oleh MSAT alias Bechi kepada lima santrinya sendiri. Yang bersangkutan merupakan anak kiai yang cukup disegani di Jombang, pendiri Majma'al Bahrain Shiddiqiyah Ploso, Jombang. Sementara Bechi dalam struktur organisasi Pesantren Shiddiqiyah diketahui sebagai wakil rektor.


Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ghozali Bahrul Ulum Tambakberas ini meminta kepada para orang agar selektif dalam memondokkan anaknya.


Pemahaman masyarakat terhadap keberadaan pesantren memang beragam, tidak semua tahu tentang seluk-beluk pesantren, apalagi terhadap ideologi yang diajarkan pesantren kepada para santrinya.


Untuk itu, bagi masyarakat awam, tips yang mudah memilih pesantren adalah menunjuk pondok arus utama. Kalau tidak demikian, bisa memilih pondok yang menjadi cabang dari pesantren arus utama itu.


"Katakanlah Pesantren Tambakberas beserta cabang-cabangnya atau yang terafiliasi dengan Tambakberas, Tebuireng dengan cabang-cabangnya. Barangkali itu cukup untuk menggaransi bahwa sanad keilmuan di pesantren ini jelas, dan juga sebagai poin penting pesantren yang punya sejarah panjang," urainya.


Di Jombang misalnya, ada empat pesantren yang bisa jadi pilihan utama para orang tua. Yakni Tambakberas, Tebuireng, Darul Ulum Peterongan, dan Denanyar. Keempat pondok ini merupakan pesantren yang bisa disebut sebagai arus utama. 


"Saya pikir itu bisa menjadi patokan warga masyarakat luas mengenai informasi kepesantrenan cukup merujuk 4 itu," terang Gus Rudin. 


Pesantren adalah basis moral masyarakat, dan ekspektasi masyarakat luas terhadap pesantren itu kian tinggi. "Maka sudah semestinya segenap stakeholder dan semua yang berada di naungan pesantren untuk bersama-sama menjaga akhlak dan moralitasnya," pungkasnya.


Daerah Terbaru