Nasional

Ini Desain dan Makna Logo Harlah Ke-75 Fatayat NU, Unduh di Sini

Jumat, 18 April 2025 | 08:00 WIB

Ini Desain dan Makna Logo Harlah Ke-75 Fatayat NU, Unduh di Sini

Logo Harlah ke-75 Fatayat NU. (Foto: istimewa)

NU Online Jombang, 
Pimpinan Pusat (PP) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) meluncurkan logo resmi Hari Lahir (Harlah) ke-75 Fatayat NU. Harlah banom NU yang diisi oleh kalangan perempuan-perempuan muda NU itu diperingati setiap tanggal 24 April. 


Margaret Aliyatul Maimunah, Ketua PP Fatayat NU menjelaskan bahwa peluncuran logo tersebut bukan hanya memperkenalkan identitas visual baru, tetapi juga meneguhkan kembali semangat perjuangan dan peran strategis Fatayat NU dalam kehidupan berbangsa dan beragama.


“Desain logo ini mencerminkan gerakan perempuan muda NU yang progresif, dinamis, dan tetap mengakar pada nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah,” ujar Margaret dalam keterangan tertulis, Senin (14/4/2025).


Logo angka 75 yang didesain mengalir menggambarkan perjalanan Fatayat NU selama 7 dekade lebih, juga lengkungan pada angka menggambarkan keseimbangan antara kelembutan dan kekuatan perempuan muda Nahdliyin.


Perpaduan warna yang digunakan dalam logo juga memiliki makna tersendiri. Warna hijau melambangkan Islam, pertumbuhan, serta harapan. Sementara itu, warna toska yang merupakan perpaduan antara biru dan hijau, mengandung makna kebijaksanaan, ketenangan, dan kepedulian.


"Dalam desain logo terdapat pula lambang Fatayat NU yang menjadi simbol identitas organisasi, lambang yang terdiri atas simbol-simbol Islam seperti bintang, bola dunia, dan tali tersebut mencerminkan persatuan dan nilai-nilai universal Nahdlatul Ulama dengan makna khusus sebagaimana tercantum dalam PD/PRT organisasi," tambah Margaret.


Ditambah dengan adanya tipografi 'HARLAH KE 75 FATAYAT NU' yang disusun vertikal menggambarkan desain yang modern dan tegas, memberi kesan struktur yang kokoh sekaligus visi ke depan yang terbuka dan inklusif.


Dengan diluncurkannya logo tersebut, Margaret berharap bahwa Fatayat NU memiliki semangat baru dalam menyongsong tantangan perubahan zaman, "Perempuan muda NU harus tampil sebagai pelopor perubahan, bukan hanya pelengkap," tegasnya.


Fatayat NU berdiri pada tahun 1950 sebagai organisasi otonom Nahdlatul Ulama yang mewadahi perempuan muda Islam usia 20–45 tahun. Sejak awal, Fatayat NU berkomitmen pada perjuangan sosial, pendidikan, kesehatan, dakwah, dan pemberdayaan terkait dengan perempuan dan perlindungan anak.


"Memasuki usia ke-75, Fatayat NU telah berperan membangun masyarakat yang berkeadaban, berkeadilan, dan berdaya saing global, tanpa meninggalkan akar tradisi Islam Nusantara, serta aktif menjawab isu-isu terkait kesetaraan gender, perlindungan anak, pencegahan kekerasan seksual, hingga transformasi digital di kalangan perempuan muda," papar Margaret.


Terkait dengan tema harlah ke-75 Fatayat NU "Organisasi Digdaya: Perempuan Berdaya dan Berkarya" Margaret menegaskan bahwa untuk melahirkan Perempuan Berdaya dan Berkarya membutuhkan adanya kebersamaan yang saling memperkuat satu sama lain dan saling mendukung satu sama lain.


“Kita ingin menunjukkan bahwa perempuan NU juga berkesempatan untuk bisa memimpin gerakan, mengubah kebijakan, dan berkontribusi dalam pembangunan nasional di berbagai bidang,” pungkasnya.


Unduh di sini untuk mendapatkan logo Harlah ke-75 Fatayat NU.