• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 29 Maret 2024

Bahtsul Masail

Cara Memberikan Mahar dengan Mengkhatamkan Al-Qur’an

Cara Memberikan Mahar dengan Mengkhatamkan Al-Qur’an
Ilustrasi mengkhatamkan Al-Qur’an. (Foto: Freepik)
Ilustrasi mengkhatamkan Al-Qur’an. (Foto: Freepik)

Deskripsi Masalah:

Sudah menjadi kebiasaan di kalangan Nahdliyin dalam melaksanakan pernikahan saat menyebutkan mahar pada waktu akad nikah cukup bervariasi. Ada yang berupa uang yang jumlahnya disesuaikan dengan tanggal lahir calon mempelai pengantin putri, seperangkat alat shalat, dan tidak jarang ketika seorang calon mempelai pengantin putra merupakan santri yang hafal Al-Qur'an akhirnya mempersembahkan mahar dengan mengkhatamkan Al-Qur’an.


Pertanyaan:

Bagaimana cara penunaian mahar dengan mengkhatamkan Al-Qur’an?


Jawaban:

Bila persembahan mahar dengan mengkhatamkan Al-Qur’an bertujuan untuk ta’lim, maka dengan cara membaca dan mengajarkan kepada istri. Adapaun waktu pelaksanaanya ketika istri memintanya. Dan bila hanya mengkhatamkan Al-Qur’an tanpa maksud mengajarkannya, maka tidak sah, sehingga mas kawinnya berupa mahar mitsil (mahar umum keluarganya). 


Referensi:

قرة العين بفتاوي إسماعيل الزين ~ صـ 145
ثُمَّ إِذَا وَقَعَ بِمَهْرٍ قِرَاءَةُ الْفَاتِحَةِ كَمَا فِي السُّؤَالِ , فَإِنْ أُرِيْدَ بِقِرَاءَتِهَا إِقْرَاؤُهَا إِيَّاهَا وَتَعْلِيْمُهَا إِيَّاهَا فَإِنَّ ذَلِكَ صَحِيْحٌ, وَيَكُوْنُ هُوَ الْمَهْرَ وَهُوَ مِنْ بَابِ الْمَنْفَعَةِ ... إلى أن قال ... وَحَيْثُ لَمْ يُوْجَدْ جَمِيْعُ مَا ذَكَرْنَاهُ مِنْ قِرَاءَةِ الْفَاتِحَةِ أَوْ غَيْرِهَا بِقَصْدِ تَعْلِيْمِهَا إِيَّاهَا أَوْ تَعْلِيْمِ مَنْ شَرَطَتْهُ هِيَ كَوَلَدِهَا وَعَبْدِهَا وَكَذَا إِذَا لَمْ يُوْجَدْ إِسْتِفَادَتُهَا مِنْ قِرَاءَةِ غَيْرِ الْقُرْآنِ فَيَجِبُ حِيْنَئِذٍ مَهْرُ الْمِثْلِ لِأَنَّ مُجَرَّدَ قِرَاءَةِ الْفَاتِحَةِ بِحَضْرَتِهَا وَهِيَ تَسْمَعُ لَا يَصِلُ إِلَيْهَا مَنْفَعَةٌ فَلَا يَصِحُّ اَنْ يَكُوْنَ ذَلِكَ مَهْرًا وَإِذَا فَسَدَ الْمَهْرُ الْمُسَمَّى فَالْمَرْجُوْعُ إِلَيْهِ مَهْرُ الْمِثْلِ.


Artinya: Jika mahar berupa membaca surat Al-Fatihah maka hukumnya diperinci:

  1. Jika yang dikehendaki dengan membaca surat Al Fatihah adalah membacakan surat Al-Fatihah dan mengajarkannya kepada istrinya, maka sah menjadi mahar karena termasuk manfaat. 
  2.  Jika tidak seperti yang disebut di atas, maka tidak sah menjadi mahar dan mahar yang diberikan adalah mahar mitsil.


الحاوي الكبير للماوردي ـ ط الفكر - (9 / 1003)
فصل : [ اَلْقَوْلُ فِيْ صِفَةِ التَّعْلِيْمِ ] فَأَمَّا صِفَةُ التَّعْلِيْمِ الَّذِىْ يَكُوْنُ صَدَاقًا لِلْمَرْأَةِ ، فَعَلَيْهِ أَنْ يُعَلِّمَهَا السُّوْرَةَ آيَةً بَعْدَ آيَةٍ ، حَتَّى إِذَا حَفِظَتْ الْآيَةَ عَدَلَ بِهَا إِلَى مَا بَعْدَهَا حَتَّى تَخْتِمَ السُّوْرَةَ . 


Artinya: Untuk cara mengajarkan Al-Qur’an yang dijadikan sebagai mahar adalah mengajarkan satu demi satu ayat sampai khatam satu surat.


الموسوعة الجزء الحادي عشر ص : 326
تَسْلِيْمُ الصَّدَاقِ لِلزَّوْجَةِ إِذَا طَالَبَتْ الزَّوْجَةُ بِالْمَهْرِ يَجِبُ عَلَى الزَّوْجِ تَسْلِيْمُهُ أَوَّلًا لِأَنَّ حَقَّ الزَّوْجِ فِيْ الْمَرْأَةِ مُتَعَيِّنٌ وَحَقَّ الْمَرْأَةِ فِيْ الْمَهْرِ لَمْ يَتَعَيَّنْ بِالْعَقْدِ وَإِنَّمَا يَتَعَيَّنُ بِالْقَبْضِ فَوَجَبَ عَلَى الزَّوْجِ التَّسْلِيْمُ عِنْدَ الْمُطَالَبَةِ وَهَذَا عِنْدَ الْحَنَفِيَّةِ وَالْحَنَابِلَةِ وَبَعْضِ الشَّافِعِيَّةِ 


Artinya: Ketika istri meminta maharnya, maka suami wajib memberikannya.
 


Bahtsul Masail Terbaru