Cara Istri agar Bisa Lepas dari Ikatan Nikah Sirri menurut Fiqih
Senin, 20 Maret 2023 | 13:10 WIB
Deskripsi Masalah:
Ada seorang pria dan wanita sepakat melakukan nikah secara sirri, namun setelah berjalan beberapa bulan dari pernikahan tersebut, suami tidak mampu memberikan nafkah hingga akhirnya istri meminta cerai. Suami tidak mau menceraikannya karena masih mencintai istrinya. Berkaitan dengan nikah sirri kutipan UU No 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, sesuai dengan Bab I tentang Dasar Perkawinan Pasal 2 Ayat 2 berbunyi: “Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku”.
Pertanyaan:
Bagaimana caranya agar istri bisa terputus dengan pernikahan tersebut?
Jawaban:
Dengan cara faskhunnikah, karena status pernikahan sirri, maka istri melakukan faskhunnikah melalui muhakam (kiai/ulama), jika tidak ada, maka istri bisa melakukan faskhunnikah sendiri.
Hal itu bisa dilakukan ketika sudah ada penetapan status ketidakmampuan suami dalam memberikan nafkah yang bisa dilakukan oleh qodhi atau muhakkam (kiai/ulama) dengan adanya saksi jika memang suami diketahui mempunyai harta. Bila tidak demikian, maka cukup dengan sumpah dari istri atau pengakuan dari suami.
Referensi:
نِهَايَةُ الزَّيْنِ (ص: 338)
(وَ) لَا فَسْخَ بِإِعْسَارٍ بِمهْرٍ أَوْ نَحْوِ نَفَقَةٍ (قَبْلَ ثُبُوتِ إِعْسَارِهِ) أَي الزَّوْجِ (عِنْدَ قَاضٍ) أَوْ مُحَكَّمٍ بِشَرْطِ أَنْ يَكُوْنَ مُجْتَهِدًا وَلَوْ مَعَ وُجُوْدِ قَاضٍ أَوْ مُقَلِّدًا وَلَيْسَ فِي الْبَلَد قَاضِي ضَرُوْرَةٍ فَلَا بُدَّ مِنَ الرَّفْعِ إِلَيْهِ وَيَثْبُتُ إِعْسَارُ الصَّغِيرِ بِالْبَيِّنَةِ كَغَيْرِهِ وَإِعْسَارُ غَيْرِهِ بهَا إِنْ عُرِفَ لَهُ مَالٌ وَإِلَّا كَفَى الْيَمِيْنُ عَلَى الْمُعْتَمَدِ .... إلى أن قال ..... نَعَمَ إِنْ عَجَزَتْ عَنِ الرَّفْعِ إِلَى الْقَاضِي أَو الْمُحَكَّمِ كَأَنْ قَالَ لَهَا لَا أَفْسَخُ حَتَّى تُعْطِيَنِي مَالًا وَفَسَخَتْ نَفَذَ الْفَسْخُ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا لِلضَّرُوْرَةِ . وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِي مَحَلِّهَا قَاضٍ وَلَا مُحَكَّمٌ اِسْتَقَلَّتْ بِالْفَسْخِ فَتَقُوْلُ فَسَخْتُ نِكَاحِي . وَصُوْرَةُ الْمَسْأَلَة أَنَّ الرَّفْعَ للْقَاضِي سَبَقَ إِذْ لَا عِبْرَةَ بِمَهْلَةٍ بِلَا قَاضٍ وَكَذَا يُقَالُ فِيمَا سَبَقَ
Baca Juga
Hukum Menghadiri Undangan Walimah Nikah
Artinya: Tidak diperbolehkan merusak akad nikah sebab tidak mampu memenuhi mahar atau nafkah sebelum ada ketetapan dari qodli atau muhakkam akan ketidakmampuan suami, namun bila istri tidak bisa lapor ke hakim atau muhakkam, maka ia bisa menfasakh nikah sendiri dengan ucapakan “aku rusak nikahku”.
بُغِيَّةُ الْمُسْتَرْشِدِيْنَ (ص: 515)
(مسألة : ي) فِي فَسْخِ النِّكَاحِ خَطَرٌ وَقَدْ أَدْرَكْنَا مَشَايِخَنَا الْعُلَمَاءَ وَغَيْرَهُمْ مِنْ أَئِمَّةِ الدِّيْنِ لَا يَخُوْضُوْنَ فِيْهِ وَلَا يَفْتَحُوْنَ هَذَا الْبَابَ لِكَثْرَةِ نُشُوْزِ نِسَاءِ الزَّمَانِ وَغَلَبَةِ الْجَهْلِ عَلَى الْقُضَاةِ وَقَبُوْلِهِمْ الرَّشَا وَلَكِنْ نَقُوْلُ يَجُوْزُ فَسْخُ الزَّوْجَةِ النِّكَاحَ مِنْ زَوْجِهَا حَضَرَ أَوْ غَابَ بِتِسْعَةِ شُرُوْطٍ ... الى أن قال .... وَثُبُوْتُ ذَلِكَ عِنْدَ الْحَاكِمِ بِشَاهِدَيْنِ أَوْ بِعِلْمِهِ ، أَوْ بِيَمِيْنِهَا الْمَرْدُوْدَةِ إِنْ رَدَّ الْيَمِيْنَ ،
Artinya: Penetapan hakim atas ketidakmampuan suami dalam memenuhi mahar atau nafkah, menggunakan dua orang saksi, pengetahuan hakim atau sumpahnya istri bila suami tidak mau bersumpah.
Terpopuler
1
Matahari Melintas Tepat di Atas Ka’bah, Saatnya Cek Arah Kiblat
2
Momen MPLS, IPNU-IPPNU Peterongan Gaungkan Kampanye Anti-Bullying di Sekolah
3
MWCNU Diwek Terima 18 Bidang Tanah Wakaf, Salah Satunya akan Dimanfaatkan untuk Masjid
4
7 Hari Wafatnya KH Wazir Aly: Kacamata dan Obituari dari Seorang Abdi
5
Siswa SDN Jabon 2 Terpaksa Belajar di Ruang Darurat, LP Ma'arif PCNU Jombang Ajak Bahu-Membahu Demi Hak Anak Didik
6
Perjalanan Nurul Azijah, Kader Fatayat sekaligus Pendidik yang Akhirnya Dipercaya Pimpin Kantor Pelayanan BMT NU Jombang
Terkini
Lihat Semua