Ijazah Doa Nabi (3): Mencakup segala Perkara, Diajarkan pada Siti Aisyah
Selasa, 25 Juni 2024 | 10:00 WIB
Siti Aisyah merupakan salah satu istri Rasulullah saw. Siti Aisyah dianugerahi kecerdasan oleh Allah swt. Rasulullah memiliki rasa sayang yang besar pada Siti Aisyah. Putri Abu Bakar Sh-Shiddiq ini memiliki waktu yang lebih banyak bersama Rasulullah daripada istri nabi yang lain. Karena Siti Aisyah mendapat limpahan waktu pergiliran yang diberikan oleh Siti Sa’udah yang sudah sepuh kala itu.
Ketika Nabi sakit menjelang wafatnya, Rasulullah meminta izin pada seluruh istrinya, untuk dirawat di rumah siti Aisyah. Rasulullah wafat di atas pangkuan Siti Aisyah. Pun dikebumikan pula di tempat beliau wafat. Rasulullah memanggil Siti Aisyah dengan panggilan humairah. Panggilan sayang yang berarti wanita yang pipinya merah merona.
Siti Aisyah mengatakan dalam hadits riwayat Ibnu Majah nomor 3836, bahwa Rasulullah mengajarkan doa di bawah ini pada beliau:
اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ
وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ، عَاجِلِهِ وَآَجِلِهِ مَا عَلِمْتُ مِنْهُ، وَمَا لَمْ أَعْلَمْ
اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلَكَ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَاذَ مِنْهُ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ
اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ
وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ
وَأَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ كُلَّ قَضَاءٍ تَقْضِيهِ لِي خَيْرًا
Doa ini diistilahkan oleh para ulama dengan istilah Jawami’ud Du’a’. Ada pula yang mengistilahkan dengan Al-Jawami' Al-Kawamil. Doa yang mencakup segala permohonan atas kebaikan, permohonan agar dilindungi dari semua kejelekan, juga terkait permohonan agar diberi afdhalul khair, berupa surga. Juga permohonan terkait segala amal saleh yang mampu mendekatkan seseorang pada surga. Surga adalah hal yang paling diharapkan oleh kebanyakan manusia. Serta mohon perlindungan atas kejelekan yang terbesar, berupa neraka dan segala yang mendekatkan seseorang pada neraka. Neraka adalah hal yang paling ditakuti oleh kebanyakan manusia.
Doa yang dibaca, akan semakin terasa saat dihayati maknanya. Makna doa ini sebagai berikut:
اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ
Artinya, "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu segala kebaikan, baik kebaikan di dunia maupun kebaikan di akhirat, baik kebaikan yang kuketahui maupan yang tidak kuketahui".
وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ، عَاجِلِهِ وَآَجِلِهِ مَا عَلِمْتُ مِنْهُ، وَمَا لَمْ أَعْلَمْ
Artinya, "Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari segala kejelekan, baik kejelekan di dunia maupun kebaikan di akhirat, baik kejelekan yang kuketahui maupan yang tidak kuketahui".
اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلَكَ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya, "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, segala apa yang dimohonkan oleh Nabi Muhammad saw".
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَاذَ مِنْهُ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ
Artinya, "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu, segala apa yang dimohonkan oleh Nabi Muhammad saw".
اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ
Artinya, "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon surga kepada-Mu, dan memohon segala ucapan dan perbuatan, yang mampu mendekatkanku pada surga".
وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ
Artinya, "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, perlindungan dari neraka. Dan memohon perlindungan dari segala ucapan dan perbuatan, yang mampu mendekatkanku pada neraka".
وَأَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ كُلَّ قَضَاءٍ تَقْضِيهِ لِي خَيْرًا
Artinya, "Dan aku memohon kepada-Mu, agar Engkau jadikan segala takdir-Mu padaku, sebagai takdir yang baik".
Tercatat Rasulullah juga mengajarkan teks doa ini pada beberapa sahabat. Dengan redaksi yang agak berbeda. Dengan makna yang hampir sama. Dalam kitab Fathul Bari, disebutkan bahwa sahabat Ibnu Mas’ud yang selalu membaca doa setelah tahiyat akhir sebelum salam, sekaligus mengajarkannya. Berikut redaksi doanya:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُك مِنْ الْخَيْر كُلّه مَا عَلِمْت مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَم ، وَأَعُوذ بِك مِنْ الشَّرّ كُلّه مَا عَلِمْت مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَم . اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُك مِنْ خَيْر مَا سَأَلَك مِنْهُ عِبَادك الصَّالِحُونَ ، وَأَعُوذ بِك مِنْ شَرّ مَا اِسْتَعَاذَك مِنْهُ عِبَادُك الصَّالِحُونَ . رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً
Jawami’ud Du’a’ dengan redaksi yang ringkas dan memiliki makna yang mencakup banyak hal ini, amat cocok dibaca oleh umat Islam di manapun dan kapanpun.
*Ditulis oleh Akhmad Taqiyuddin Mawardi, Pengasuh Pesantren An-Nashriyah Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, Redaktur Pelaksana Keislaman NU Online Jombang.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Rajab, Isra' Mi'raj, dan Kesungguhan Tingkatkan Kualitas Shalat
2
Prof KH Ridwan Nasir Mustasyar PWNU Jatim Sosok Komplet, Santri, Kiai, dan Akademisi
3
Libur Panjang Akhir Januari 2025, Catat Tanggalnya!
4
Khutbah Jumat: Menembus Pintu Rahmat Allah
5
Harlah Ke-8 JRA Jombang Jadi Momen Perkuat Ukhuwah Bagi Para Praktisi
6
Riwayat Penyakit Imam Syafi'i hingga Wafat di Akhir Bulan Rajab
Terkini
Lihat Semua