• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 26 April 2024

Amaliyah NU

Ini 3 Doa Menyambut Ramadhan: Arab, Latin, dan Maknanya

Ini 3 Doa Menyambut Ramadhan: Arab, Latin, dan Maknanya
Terdapat tuntunan doa menyambut Ramadhan tiba. Seperti dalam artikel ini, ditulis dari Kitab al-Du'a, karya Imam Abul Qasim Sulaiman bin Ahmad ath-Thabrani. (Foto: Freepik)
Terdapat tuntunan doa menyambut Ramadhan tiba. Seperti dalam artikel ini, ditulis dari Kitab al-Du'a, karya Imam Abul Qasim Sulaiman bin Ahmad ath-Thabrani. (Foto: Freepik)

Bergembira menyambut bulan suci Ramadhan sudah semestinya rasa itu dimiliki oleh umat Islam. Karena bulan mulia nan sarat keberkahan dan keistimewaan itu akhirnya kembali kita dapati. Kegembiraan itu kemudian perlu ditularkan kepada Muslim yang lainnya dengan menyampaikan keutamaan-keutamaan yang bisa diperoleh umat Islam pada saat bulan Ramadhan.


Di samping bergembira, memanjatkan doa-doa yang diajarkan dalam Islam perlu juga dilakukan. Bergembira dan sekaligus berdoa kepada Allah swt agar bisa mendapatkan keberkahan-keberkahan Ramdhan menjadi kesempurnaan tersendiri. Karena Allah swt adalah Dzat yang mempunyai kekuasaan dan kehendak sesuai yang diinginkan-Nya.


Berikut ini merupakan beberapa doa yang bisa dibaca umat Islam dalam menyambut bulan Ramadhan, ditulis lengkap, Arab, latin, sekaligus arti atau makna dari doa-doa tersebut.


Pertama, doa yang diriwayatkan seorang tabi’in ahli Hadits dari Basrah, Imam Abu ‘Utsman an-Nahdi. Riwayat tersebut dari Sayyidina Umar bin al-Khattab, Sayyidina Ali bin Abu Thalib, Sayyidina Abdullah bin Mas’ud dan banyak sahabat lainnya (Jamaluddin Abi al-Hajjaj Yusuf al-Mizzi, Tahdzib al-Kamâl fî Asma’i al-Rijal, Beirut: Muassasah al-Risalah, 1992, juz 17, hlm. 425-426). Berikut riwayatnya, sanadnya hasan.


 عن أبي عثمان النهدي قال: قالت عائشة رضي الله عنها: لما حضر رمضان قلت: يا رسول الله, قد حضر رمضان فما أقول؟ قال: قولي: اللهمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي


Artinya: Dari Abu ‘Utsman an-Nahdi, ia berkata: “(Sayyidah) ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Ketika Ramadhan datang, aku berkata: “Ya Rasulullah, sungguh Ramadhan telah tiba, maka apa (yang harus) kuucapkan?” Rasulullah berkata: “Ucapkanlah: “Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annî” (Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Memaafkan, mencintai “maaf”, maka maafkanlah diriku).


Kedua, doa yang diriwayatkan Sayyidina ‘Ubadah bin al-Shamith (34 H). Dalam Hadits tersebut Rasulullah mengajarkan doa atau kalimat yang dibaca saat Ramadhan datang. Berikut riwayatnya, sanadnya hasan. 


عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه, قال: كان رسول الله صلي الله عليه وسلم يعلمنا هؤلاء الكلمات إذا جاء رمضان أن يقول أحدنا: أللهمَّ سَلِّمْنِي مِنْ رَمَضَانَ، وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِي، وَتَسَلَّمْهُ مِنِّي مُتَقَبَّلًا


Artinya: Dari ‘Ubadah bin al-Shamith radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajari kami bacaan berikut ini untuk dibaca oleh salah satu dari kami saat Ramadhan datang: "Allahumma salimni min ramadlâna wa sallim ramadhana li wa tasallamhu minni mutaqabbalan” (Ya Allah, sampaikan aku (dengan selamat menuju bulan) Ramadhan. Sampaikanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah (amal-amalku) (di bulan) Ramadhan.


Ketiga, doa yang berasal dari Imam Abdul ‘Aziz bin Abi Rawad (w. 159 H), seorang ahli Hadits, ahli ibadah dan imam Masjid al-Haram. Imam Abdullah bin Mubarak memamndangnya sebagai “a’badinnas” (orang yang paling luar biasa ibadahnya di antara manusia). Ia murid langsung dari Sayyidina Salim bin Abdullah bin Umar (w. 106 H), Imam Nafi’ (w. 117 H), dan lain sebagainya. Berikut riwayat doa yang berasal darinya, sanadnya hasan. 


عن عبد العزيز بن أبي رواد قال: كان المسلمون يدعون عند حضرة شهر رمضان: اللّٰهمَّ أَظَلَّ شَهْرُ رَمَضَانَ وَحَضَرَ، فَسَلِّمْهُ لِي وَسَلِّمْنِي فِيهِ وَتَسَلَّمْهُ مِنِّي، اللهمَّ ارْزُقْنِي صِيَامَهُ وَقِيَامَهُ صَبْرًا واحْتِسَابًا، وَارْزُقَنِي فِيْهِ الْجَدَّ وَالْإِجْتِهَادَ والقُوَّةَ والنَّشَاطَ، وَأَعِذْنِي فِيهِ مِنَ السّآمَةِ وَالفَتْرَةِ وَالكَسَلِ والنُّعَاسِ, وَوَفِّقْنِي فيه لِلَيْلَةِ الْقَدْرِ وَاجْعَلهَا خَيْرًا مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ


Artinya: Dari Abdul Aziz bin Abi Rawad, ia berkata: “(Kaum) Muslimin berdoa saat bulan Ramadhan hadir: “Allahumma adhalla syahru ramadhana wa hadlara, fa sallimhu li wa sallimni fihi wa tasallamhu minni. Allahummarzuqni shiyamahu wa qiyamahu shabran wahtisaban, warzuqni fihil jadda wal ijtihada wal quwwata wan nasyatha, wa a’idzni fihi minassamati wal fatrati wal kasali wan na’asi, wawaffiqni fîhi li lailatil qadri waj’alha khairan min alfi syahrin.” (Ya Allah, bulan Ramadhan sudah membayangi dan datang. Maka, sampaikanlah (bulan) Ramadhan kepadaku, dan sampaikanlah aku (dengan selamat) ke dalamnya, dan terimalah (amal-amalku) (di bulan) Ramadhan. Ya Allah, karuniailah aku kesabaran dan (niat tulus) mengharap (pahala dan ridha-Mu) atas puasa (Ramadhanku) dan (qiyamul lailku). (Ya Allah), karuniailah aku dalam (bulan) Ramadhan kesungguhan hati, ketekunan, kekuatan, dan vitalitas. (Ya Allah), lindulingah aku dalam (bulan) Ramadhan dari kebosanan, lemah lesu, kemalasan, dan lemas atau (banyaknya kantuk). (Ya Allah), sukseskanlah aku dalam (mendapatkan) lailatul qadar di (bulan) Ramadhan (ini), dan jadikanlah (pahala atau kebaikannya) (lebih) baik dari seribu bulan.

 

Tiga macam doa di atas diambil Kitab al-Du'a karya Imam Abul Qasim Sulaiman bin Ahmad ath-Thabrani (w. 360 H). Ia membuat bab khusus dalam kitab itu, yakni Al-QaulInda Dukhil Ramadhan (doa atau ucapan yang dibaca saat memasuki bulan Ramadhan).


Imam Abul Qasim Sulaiman bin Ahmad ath-Thabrani adalah seorang ahli Hadits besar dalam sejarah Islam. Oleh Imam Ibnu Katsir (w. 774 H) sosoknya digambarkan dengan kalimat: 


 الطبراني هو الإمام الحافظ الثقة. الرحال الجوال، محدث الإسلام 


Artinya: (Imam) ath-Thabrani adalah imam al-hafidz (hafal banyak Hadits sekaligus perawinya) yang otoritasnya tidak diragukan (tsiqqah), seorang pengelana (pengetahuan), (dan) ahli Haditsnya Islam.

 


Editor:

Amaliyah NU Terbaru