Umi Kholifah
Penulis
Umat Islam Indonesia kini tengah memasuki Hari Tasyrik, yakni tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah 1446 H. Hari tasyrik ini memilki berbagai keutamaan dan amalan istimewa.
Dilansir dari NU Online berjudul 'Amalan Utama di Hari Tasyrik', Imam Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa "Tidak ada amal yang lebih utama daripada amal yang dikerjakan di hari-hari ini".
Lantaran keistimewaannya, umat Islam dilarang untuk berpuasa di 3 hari ini. Disebutkan pula dalam hadits yang riwayat Imam Muslim bahwa hari tasyrik adalah hari makan dan minum, serta hari dzikir.
Baca Juga
Khutbah Idul Adha: Amalan Hari Tasyrik
Menurut para ulama, berikut 3 amalan yang dianjurkan dalam menjalani hari tasyrik:
1. Memperbanyak Takbir
Diriwayatkan Imam Bukhari, Ibnu Abbas ra memahami perintah dzikir pada hari-hari tertentu yang terkandung dalam Surat Al-Baqarah ayat 203 sebagai Hari Tasyrik. Pada hari itu pula Ibnu Abbas bertakbir dan banyak yang mengikutinya.
Imam Bukhari juga mengutip sahabat Ibnu Umar dan Abu Hurairah yang bertakbir pada Hari Tasyrik. Selain itu ia juga meriwayatkan Muhammad bin Ali yang bertakbir setelah melaksanakan shalat sunnah.
Sementara itu, Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani mengutip pandangan serupa, ia mengutip pandangan Imam Abu Hanifah perihal pembacaan takbir seusai shalat pada Hari Tasyrik.
Ibnu Bathal yang juga mensyarahkan Shahih Bukhari mengutip pendapat Mahlab, bahwa amal utama pada Hari Tasyrik adalah pembacaan takbir sebagaimana lafal takbir yang dianjurkan. Ia bahkan menuebut, dzikir takbir pada Hari Tasyrik lebih utama daripada shalat sunnah.
2. Memperbanyak Tahlil, Tahmid, dan Takbir
Dalam akhir pembahasan amal pada Hari Tasyrik, Ibnu Hajar Al-Asqalani mengutip riwayat hadits yang menganjurkan umat Islam untuk membaca tahlil, tahmid, dan takbir.
وقد وقع في رواية بن عمر من الزيادة في آخره فَأَكْثِرُوْا فِيْهِنَّ مِنَ التَّهْلِيْلِ وَالتَّحْمِيْدِ وَالتَّكْبِيْرِ
Artinya, “Pada riwayat Ibnu Umar ada tambahan kalimat di akhir, ‘Perbanyaklah tahlil, tahmid, dan takbir pada Hari Tasyrik,’” (Al-Asqalani, 2004 M/1424 H: II/529)
3. Jenis Amal Ibadah
Al-Asqalani mengutip pendapat Ibnu Abi Jamrah, bahwa Islam tidak menentukan amal atau dzikir tertentu pada Hari Tasyrik. Menurutnya, amal apapun akan lebih utama jika dilakukan pada Hari Tasyrik.
وقال بن أبي جمرة الحديث دال على أن العمل في أيام التشريق أفضل من العمل في غيره
Artinya, “Ibnu Abi Jamrah mengatakan, ‘Hadits ini menunjukkan bahwa amal apapun pada Hari Tasyrik lebih utama daripada amal yang sama di luar Hari Tasyrik,’” (Al-Asqalani, 2004 M/1424 H: II/527).
Mengingat betapa istimewanya Hari Tasyrik ini, apapun amalan yang asal dilakukan akan mendapatkan ganjaran yang istimewa pula.
Terpopuler
1
Zuhrotul Malachah Terpilih sebagai Ketua PCI Muslimat NU Mesir: Alumni Tambakberas, Aktif Berorganisasi
2
BEM-SI Gelar Aksi Damai di Jakarta, Desak Pemerintah Respons 11 Tuntutan
3
Warga Jombang Jadikan Kawasan Sungai Brantas Ikon Pemberdayaan Lingkungan: Dirikan Museum hingga Pasar
4
Uang Haram Dapat Dimaknai sebagai Rezeki? Ini Penjelasan dan Konsekuensinya bila 'Disedekahkan'
5
Buku Sejarah NU Jombang Mulai Ditulis, LTN PCNU Targetkan Rampung Sebelum Masa Khidmah Berakhir
6
Istiqamah Lestarikan Warisan Ulama, Khataman Shahih Bukhari di Jombang Telah Digelar 47 Kali
Terkini
Lihat Semua