Jadwal Puasa Tasu'a dan Asyura serta Tata Cara, Juga Keutamaannya
Jumat, 4 Juli 2025 | 15:54 WIB
Miftakhul Jannah
Penulis
Puasa Tasu'a dan Asyura adalah ibadah puasa sunnah yang dilakukan di Bulan Muharram, tepatnya tanggal 9 dan 10 Muharam.
Di tahun 2025 ini, tanggal 9 dan 10 Muharam 1447 H jatuh pada hari Sabtu, 5 Juli 2025 dan Ahad, 6 Juli 2025.
Sebagaimana ibadah yang lain, puasa tasu'a dan asyura diawali dengan niat terlebih dahulu. Melansir dari NU Online, adapun lafal niat melaksanakan puasa tasu'a dan asyura adalah sebagaimana berikut.
Lafal niat puasa Tasu’a secara lengkap:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Baca Juga
Amalan dan Keutamaan pada 10 Muharram.
Nawaitu shauma Tâsû’â-a lilâhi ta’âlâ.
Artinya, “Saya niat puasa Tasu’a karena Allah ta’âlâ.”
Lafal niat puasa Asyura secara lengkap:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta’âlâ.
Artinya, “Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’âlâ.”
Melafalkan niat puasa Muharram dapat dilakukan sejak malam hari hingga siang sebelum masuk waktu zawâl (saat matahari tergelincir ke barat), dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh.
Setelah itu, ibadah puasa tasu'a dan asyura dilakukan sebagaimana biasanya, yakni menahan dari segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Puasa tasu'a dan asyura menjadi salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan. Berdasarkan hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, puasa hari Asyura pada tanggal 10 Muharram, maka akan menjadi pelebur dosa setahun yang telah lewat.
عَنْ أَبي قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صِيامِ يَوْمِ عَاشُوراءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ. (رواه مسلم)
Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: ‘Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat’.” (HR Muslim).
Sedangkan puasa tasu'a yakni sehari sebelum tanggal 10 Muharram menjadi puasa pembeda antara puasanya umat muslim dengan umat yahudi, diketahui bahwa umat yahudi juga berpuasa di tanggal 10 muharram.
Keterangan ini berdasarkan hadits riwayat Ahmad,
عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا: صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ (رواه أحمد)
Artinya, “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dengan status marfu (Rasulullâh bersabda): ‘Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya’.” (HR Ahmad).
Terpopuler
1
Adakah Dalil Menyantuni dan Mengusap Kepala Anak Yatim di Hari Asyura? Ini Penjelasannya
2
Santuni Anak Yatim dan Dhuafa, Cara UPZISNU PRNU Jombatan Peringati 10 Muharam
3
Konferancab XVI Tetapkan Wawan dan Dinda Nakhoda Baru IPNU-IPPNU Sumobito
4
Santri Baru Pesantren Tebuireng Capai 1.939, Gus Kikin Komitmen Teruskan Warisan Perjuangan Mbah Hasyim
5
Ziarah Muassis Jadi Agenda Fatayat NU Jombang Jelang Pelantikan, Teguhkan Langkah dengan Doa dan Teladan
6
10 Muharam, Mengenang Cucu Rasulullah yang Syahid di Karbala
Terkini
Lihat Semua