• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Senin, 29 April 2024

Amaliyah NU

Doa saat akan Coblos Surat Suara, Memohon Tak Salah Pilih Calon Pemimpin

Doa saat akan Coblos Surat Suara, Memohon Tak Salah Pilih Calon Pemimpin
Ilustrasi surat suara. Sebelum mencoblos hendaknya membaca doa terlebih dahulu. (Foto: Freepik)
Ilustrasi surat suara. Sebelum mencoblos hendaknya membaca doa terlebih dahulu. (Foto: Freepik)

Warga Negara Indonesia sebentar lagi akan memasuki waktu pencoblosan atau pemungutan surat suara untuk memilih calon pemimpin bangsa, tepatnya pada Rabu (14/2/2024).

 

Waktu ini sebagaimana yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia (RI) berdasarkan keputusan KPU Nomor 21 Tahun 2022 tentang Hari dan Tanggal Pemungutan Suara Pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Anggota DPR, Anggota DPD, Anggota DPRD Provinsi, dan Anggota DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2024. 


Masyarakat Indonesia, khususnya yang sudah memiliki hak suara hendaknya menunaikannya dengan mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) masing-masing yang telah ditetapkan KPU. Di TPS, pemilih akan mendapatkan lima jenis surat suara untuk kemudian dicoblos. 


Pertama, surat suara pasangan Capres Cawapres berwarna abu-abu. Kedua, surat suara DPD berwarna merah. Ketiga, surat suara DPR RI berwarna kuning. Keempat, surat suara untuk DPRD provinsi berwarna biru. Kelima, surat suara DPRD kabupaten/kota berwarna hijau.


Sebelum surat-surat suara itu dicoblos, pemilih hendaknya membaca istighfar terlebih dahulu, dilanjutkan dengan membaca doa sebagaimana berikut:


اللَّهُمَّ لَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا بِذُنُوْبِنَا مَنْ لَا يَخَافُكَ وَلَا يَرْحَمُناَ


Allahumma lâ tusallith 'alainâ bidzunübinâ man lâ yakhâfuKa walâ yarhamunâ.


Artinya, “Ya Allah ya Tuhan kami, janganlah Engkau kuasakan (jadikan pemimpin) atas kami karena dosa-dosa kami orang yang tidak takut kepada-Mu dan tidak mempunyai belas kasihan kepada kami.


Doa ini pernah disampaikan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH A Mustofa Bisri (Gus Mus) pada 1 Desember 2015 lalu, sebagaimana dalam tulisan yang dimuat NU Online berjudul 'Inilah Doa Jelang Pemilu agar Tak Salah Pilih Pemimpin'


Doa yang sama juga diajarkan dan diserukan pengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah ini pada saat menghadapi Pemilu tahun 2019. 


Menjelang hari pencoblosan pada Pemilu 2024, doa itu tentu saja masih relevan sebagai ikhtiar batiniyah agar tidak salah memilih calon pemimpin.


Editor:

Amaliyah NU Terbaru