Miftakhul Jannah
Kontributor
Kabar duka, seorang tokoh perempuan asal Jombang yang juga merupakan keluarga Pondok Pesantren Purwoasri Kediri, Prof Nyai Hj Istibsjaroh wafat pada Rabu (7/8/2024).
Beliau adalah sosok perempuan tangguh yang berjasa dalam bidang pendidikan. Kiprah dan jasanya di dunia pendidikan tidak dapat diragukan, beliau mendedikasikan sebagian besar hidupnya untuk pendidikan di sekitarnya.
Melansir NU Online Jatim, Nyai Hj Ibstibjaroh adalah salah satu penggagas berdirinya Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Urwatul Wutsqo (UW) Jombang. Rekam jejak pendidikannya begitu cemerlang.
Bu Nyai Tib, sapaan akrabnya lahir di Jombang pada 19 September 1954. Ia memulai pendidikannya di Madrasah Ibtida’iyah (MI) Bulurejo pada tahun 1965. Sedangkan Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyahnya (MA) di lingkungan Pondok Pesantren Putri Walisongo Cukir, Jombang pada tahun 1966 - 1971.
Selanjutnya, beliau mengenyam pendidikan sarjana di Universitas Hasyim Asy'ari (Unhasy) Tebuireng, Jombang pada tahun 1971 - 1975. Beliau kemudian melanjutkan studinya sebagai mahasiswa pascasarjana sekaligus dosen di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya pada tahun 2000.
Pada tahun 2004, beliau meraih gelar Doktor Tafsir Qur'an dengan predikat lulusan terbaik di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Selain sebagai akademisi yang mahir di bidangnya, Bu Nyai Tib memiliki pengalaman sebagai pengajar di berbagai tingkat pendidikan. Beliau memulai kariernya sebagai guru di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Seblak, Jombang pada tahun 1975. Selanjutnya, pada tahun 1979 - 1991 beliau menjadi guru di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Bulurejo.
Sebagai seorang akademisi yang aktif di berbagai kegiatan seperti Muslimat NU dan kepesantrenan, Bu Nyai Tib, selain merupakan Guru Besar di lingkungan UIN Sunan Ampel, Surabaya, beliau juga pernah menjadi juri Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) tingkat daerah hingga nasional.
Sosok istri dari KH Zaimuddin Badrus ini, pernah terpilih sebagai Anggota Dewan DPRD Kabupaten Kediri Anggota Komisi E dari tahun 1992 hingga 1997 dan dilanjutkan dari tahun 1997-1999.
Keilmuan dan jasa Bu Nyai Istibsjaroh yang mendedikasikan hidupnya untuk ilmu layak menjadi teladan bagi santri untuk terus berkhidmat memperbaiki dunia pendidikan di Indonesia.
Terpopuler
1
Khilafiah Ulama tentang Hukum Pemindahan Pemakaman Jenazah ke Daerah Lain
2
Rapimcab IPNU-IPPNU Jombang, Upaya Perkuat Kolaborasi Tingkat PAC dan PKPT
3
Makna Filosofi di Balik Nama Bulan Rajab
4
Ketua PCNU Jombang Ajak Muslim Manfaatkan Rajab dengan Beragam Amalan, Mulai Istighfar hingga Sedekah
5
Gus Makmun Ploso Kediri Beberkan 3 Kiat Menjadi Santri Sukses
6
KH Zuhrul Anam Hisyam Sebut Haul Ulama Sebagai Pelajaran Berharga
Terkini
Lihat Semua