• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Senin, 29 April 2024

Warta

8 Maret Hari Perempuan Sedunia, Ini Sejarahnya

8 Maret Hari Perempuan Sedunia, Ini Sejarahnya
Logo Hari Perempuan Sedunia. (Foto: lovepik)
Logo Hari Perempuan Sedunia. (Foto: lovepik)

8 Maret menjadi hari istimewa bagi kaum wanita di seluruh dunia. pasalnya, pada hari tersebut seluruh dunia memperingati International Women's Day (IWD) atau Hari Perempuan Internasional. 


Melansir internationalwomensday, sejarah Hari Perempuan Internasional bermula pada tahun 1900an. Pada masa itu ekspansi dan pergolakan besar di dunia industri disertai dengan pesatnya pertumbuhan populasi dan munculnya ideologi radikal.


pada 1908, terjadi kerusuhan dan perdebatan kritis di kalangan perempuan. Penindasan dan ketidaksetaraan di kalangan perempuan memicu suatu pergerakan aktif perempuan-perempuan pada masa itu. Menjadikan perempuan lebih vokal untuk menyuarakan perubahan.


Pada tahun tersebut, 15.000 wanita berbaris di New York City berdemo menuntut jam kerja yang lebih singkat, gaji, dan hak suara.


Suara perjuangan perempuan terus digaungkan hingga berlanjut sampai tahun 1909. Sesuai dengan deklarasi Partai Sosialis Amerika, National Women's Day (NWD) pertama diperingati pada hari Minggu terakhir bulan Februari hingga tahun 1913.


Pada 1910, Konferensi Internasional Perempuan Pekerja kedua diadakan di Kopenhagen, Denmark. Seorang perempuan yang juga pemimpin 'Women's Office' Partai Sosial Demokrat di Jerman, menggagas Hari Perempuan Internasional.


Gagasan tersebut disetujui dalam konferensi yang dihadiri oleh 100 wanita dari 17 negara tersebut.


Pada tahun 1911, berdasarkan keputusan yang telah disepakati di Kopenhagen, Denmark, Saat itu, peringatan Hari Perempuan Internasional dilakukan pertama kali oleh beberapa negara, seperti Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss. Peringatan perdana tersebut terjadi pada tanggal 19 Maret 1911.


Tahun berikutnya, 1913 - 1914, menjelang Perang Dunia I, untuk mengkampanyekan perdamaian, perempuan di Rusia memperingati Hari Perempuan Internasional untuk yang pertama kali pada tanggal 23 Februari. Karena adanya perbedaan tanggal peringatan, akhirnya disepakati dan ditetapkan bahwa Hari Perempuan Internasional diperingati pada tanggal 8 Maret setiap tahun.


Pada 1914, lebih banyak wanita di seluruh Eropa berdemo menyuarakan solidaritas wanita.


Tahun 1917, pada Ahad 23 Februari, wanita Rusia melakukan pemogokan untuk 'Bread and Peace' sebagai tanggapan atas kematian lebih dari 2 juta tentara Rusia dalam Perang Dunia I. Meskipun banyak mendapat pertentangan dari para pemimpin politik, aksi tersebut tetap berlanjut sampai 4 hari. Hasilnya, pemimpin Rusia saat itu dipaksa turun tahta dan perempuan diberi hak untuk memilih.


Hari Perempuan Interasional pertama kali diperingati oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1975. Kemudian, pada Desember 1977, Majelis Umum mengadopsi resolusi yang menyatakan Hari PBB untuk Hak-Hak Perempuan dan Perdamaian Internasional agar diperingati setiap tahun oleh negara-negara anggota PBB, sesuai tradisi dan sejarah nasional mereka.


Hari Perempuan Internasional mengkampanyekan hak-hak perempuan untuk bekerja, memilih, dilatih, memegang jabatan publik, dan mengakhiri diskriminasi.


Hari Perempuan Internasional memiliki tekad kuat untuk bisa mewujudkan pencapaian sosial, ekonomi, budaya, dan politik bagi perempuan di seluruh dunia.


Warta Terbaru