Ning Eli Ingin Fatayat NU Jombang Sebagai Pilar Pemberdayaan Perempuan
Selasa, 21 Januari 2025 | 15:07 WIB
Annisa Rahma
Kontributor
NU Online Jombang,
Hj Lailatun Ni’mah atau yang akrab disapa Ning Eli, kembali memimpin Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Jombang untuk periode 2025-2030.
Wanita yang merupakan cucu KH Wahab Hasbullah tersebut menyampaikan terkait tantangan, capaian, dan visinya dalam menggerakkan organisasi perempuan muda NU ini.
Menurutnya, menggerakkan perempuan muda untuk berkiprah di Fatayat NU menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi selama periode kepemimpinannya.
“Mengajak perempuan muda untuk aktif di masyarakat, khususnya melalui Fatayat NU, bukan hal yang mudah. Banyak dari mereka yang perlu diyakinkan bahwa kontribusi mereka memiliki dampak besar, baik untuk diri sendiri maupun lingkungan,” tuturnya pada NU Online Jombang, Senin (20/1/2025).
Untuk itu, ia menerapkan strategi khusus, salah satunya dengan membagikan seragam Fatayat secara gratis sebagai langkah awal untuk menarik minat bergabung.
“Ini adalah cara sederhana tetapi efektif untuk membangun rasa kebersamaan dan identitas dalam organisasi,” ungkap Ning Eli.
Ia menegaskan, pihaknya memiliki komitmen kuat untuk menjadikan perempuan NU lebih dari sekadar “konco wingking” yang terbatas pada urusan domestik.
“Perempuan harus memiliki peran yang lebih luas. Mereka harus bermanfaat, berdaya, dan bermartabat tanpa melupakan kodratnya sebagai ibu yang menjadi madrasatul ula bagi anak-anaknya, serta istri yang mendukung suaminya,” tegasnya.
Ia mengungkapkan, perempuan NU harus diberikan keterampilan hidup, pelatihan inovasi, dan ruang untuk menggali potensi agar dapat menjadi penggerak di berbagai sektor, termasuk ekonomi, pendidikan, sosial, dan budaya.
“Kami juga menginisiasi Sekolah Perempuan sebagai wadah untuk membangun kapasitas perempuan. Program ini memberikan pelatihan keterampilan dan wawasan agar mereka lebih mandiri dan berdaya guna,” ungkapnya.
Ning Eli menjelaskan, konfercab XVI Fatayat NU Jombang menjadi momen penting untuk merefleksikan perjalanan organisasi selama lima tahun terakhir. Forum tertinggi ini melibatkan seluruh kader dari tingkat Pimpinan Ranting (PR) hingga PAC (Pimpinan Anak Cabang) se-Kabupaten Jombang.
“Konfercab bukan hanya tentang pemilihan ketua. Ini adalah ajang evaluasi, perencanaan strategis, dan konsolidasi organisasi. Di sini, kita menentukan arah baru Fatayat NU, baik dalam bidang program, organisasi, maupun rekomendasi,” jelas Ning Eli.
Menghadapi periode kepemimpinan yang baru, Ning Eli mengusung visi untuk memperluas peran dan dampak Fatayat NU di masyarakat.
“Fatayat NU harus mampu memberikan manfaat di berbagai sektor, kader Fatayat harus bisa menjadi pemimpin di desa, perangkat pemerintahan, hingga penggerak ekonomi lokal. Kita harus menjadi agen perubahan yang nyata,” paparnya.
Ia juga menegaskan, bahwa pemberdayaan perempuan melalui UMKM akan menjadi salah satu fokus utama.
“Kemandirian ekonomi perempuan adalah kunci untuk menciptakan kesejahteraan keluarga dan masyarakat,” tegas ia.
Dengan kepemimpinan yang penuh dedikasi, ia berharap, Fatayat NU Jombang akan terus menjadi organisasi yang berdampak luas bagi masyarakat.
“Kita adalah keluarga besar yang bergerak untuk kemaslahatan umat. Bersama-sama, kita akan melangkah maju, menjadikan perempuan NU lebih berdaya, berkarya, dan bermanfaat bagi peradaban dunia,” pungkasnya.
Selama masa kepemimpinan Ning Eli, PC Fatayat NU Jombang berhasil melaksanakan berbagai program unggulan yang berdampak nyata bagi masyarakat. Salah satunya adalah Gerakan Sehat Fatayat Santri Nusantara (Gafantara) yang berfokus pada peningkatan kesadaran kesehatan di kalangan perempuan muda dan santri.
Selain itu, program 1001 Da'i Fatayat juga telah membentuk kader-kader da'i di seluruh kecamatan dan ranting di Kabupaten Jombang. Seluruh program Tis’u Himmat yang dicanangkan oleh PW Fatayat NU Jawa Timur telah berhasil dilaksanakan secara maksimal di Jombang.
Fatayat NU Jombang di bawah kepemimpinan Ning Eli tak hanya menjadi wadah pengembangan perempuan, tetapi juga menjadi pelopor perubahan yang berkontribusi nyata bagi kemajuan masyarakat.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat Akhir Syawal: Merawat Silaturahim dengan Sesama
2
Cara Melaksanakan Shalat Utaqa, 8 Rakaat di Bulan Syawal
3
Gus Kikin Kisahkan Sepak Terjang KH Asy’ari, Ayahanda KH Hasyim Asy’ari
4
Ini Desain dan Makna Logo Harlah Ke-75 Fatayat NU, Unduh di Sini
5
Memahami Makna Halal Bihalal menurut Prof Quraish Shihab
6
Indahnya Syawal, Bulan Pernikahan Rasulullah dan Siti Aisyah
Terkini
Lihat Semua