Daerah

Haul KH Ahmad Rifa'i Romly, Ini Nasihatnya Khusus untuk para Santri

Jumat, 10 Januari 2025 | 17:07 WIB

Haul KH Ahmad Rifa'i Romly, Ini Nasihatnya Khusus untuk para Santri

Suasana peringatan Haul ke-31 KH Ahmad Rifa'i Romly di Kantor Pusat Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan, Jombang, Kamis malam (9/1/2025). (Foto: NU Online Jombang/Risalatul Muawanah)

NU Online Jombang,
Ribuan santri dan alumni Bani Rifa'i dari berbagai asrama memadati lokasi peringatan Haul ke-31 KH Ahmad Rifa'i Romly di Kantor Pusat Pondok Pesantren Darul Ulum, Rejoso, Peterongan, Jombang pada Kamis (9/1/2025) malam.

 
Dari pantauan di lapangan, ribuan jamaah tersebut mulai berdatangan sejak pukul 18.00 WIB. Seluruh santri dengan kompak mengenakan pakaian bernuansa serba putih.

 
"Kegiatan ini khusus untuk Bani Rifa'i dan alumni dari asrama Al Kautsar, Sulaiman-Bilqis, Arrifa'i dan asrama Arrisalah," kata Zabilla Arda, Wakil Ketua Pelaksana Haul.
 

Kiai Rifa'i merupakan putra dari pasangan Ibu Nyai Chodijah dan KH Romly Tamim yang lahir pada 22 April 1942. Pada peringatan Haulnya kali ini dihadiri sejumlah tokoh Majelis Pondok Pesantren Darul Ulum (PPDU), Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, bupati Jombang terpilih dan beberapa pengasuh pesantren di Jawa Timur.

 
Rangkaian Haul diawali dengan pembacaan tilawah ayat suci Al-Qur'an, tahlil dan Yasin yang dipimpin oleh KH M Afifuddin Dimyathi. Dilanjutkan dengan pembacaan shalawat dan mahalul qiyam dipandu oleh Gus Ilham dan Cak Fandi bersama grup shalawat Bani Rifa'i dan diakhiri dengan tausiyah Gus Ma’mun dari Pesantren Ploso Kediri.
 

Salah satu dzuriyah KH Rifa'i, KH Ahmad Tamim Romly dalam kesempatan ini merasa sangat bersyukur atas terselenggaranya acara Haul. Kiai Tamim berharap doa-doa yang dilantunkan mampu mendatangkan keberkahan dan ridha Allah swt.

 
“Atas nama keluarga, saya mengucapkan terima kasih atas waktu luang seluruh pihak untuk acara malam ini. Alhamdulillah, malam ini keluarga Bani Rifa'i telah menyelenggarakan Haul. Semoga dengan bacaan tahmid dan tahlil yang kita lakukan mampu mendatangkan rahmat dari Allah swt,” ungkapnya.
 

Lebih lanjut, Kiai Tamim menceritakan sekelumit perjalanan dan nasihat Almaghfurllah Kiai Rifa’i tempo dulu. Baginya, Kiai Rifa’i dikenal sebagai sosok yang sabar, suka mengalah dan senang terhadap majelis ilmu. Pesan yang masih dikenangnya yakni, pentingnya seorang santri mengenal kiainya ketika menuntut ilmu di pesantren.

 
“Masih ingat juga waktu itu ada Ustadz Asy'ari dari Sampang, beliau sering berpesan ‘Kamu, kalau mondok harus kenal dengan kiainya, lebih baik lagi kalau kamu bisa dikenal dengan kiaimu’, supaya kiai bisa mengenal santri, ya kalian harus sering sowan dengan kiainya” jelasnya kepada hadirin.
 

Kiai Tamim mengimbau, seyogyanya para santri saat ini bisa meneladani sikap yang dimiliki Kiai Rifa’i, memiliki keterikatan batin dengan pesantren dan bersedia berkhidmah.
 

“Saya yakin kalau santri maupun para alumni ini memiliki keterikatan batin dengan Darul Ulum, maka hidupnya akan diberikan keberkahan,” pungkasnya.

 
Penulis: Risalatul Mu’awanah