Gus Makmun Ploso Kediri Beberkan 3 Kiat Menjadi Santri Sukses
Ahad, 12 Januari 2025 | 08:00 WIB
NU Online Jombang,
Pengasuh Pesantren Tabassam Al-Falah Ploso, Kediri, KH M Makmun Mahfudz atau Gus Makmun mengungkapkan langkah menjadi santri yang sukses. Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk menggapainya.
Hal tersebut disampaikan dalam acara Haul ke-31 KH A Rifa’i Romly yang dilaksanakan di Kantor Pusat Pesantren Darul Ulum, Rejoso, Peterongan Jombang.
“Pertama, bersungguh-sungguh dalam belajar. Ketika di pondok, memang terlihat lebih sengsara santri yang tirakatnya sungguh-sungguh dalam belajar. Namun, kelak nanti di rumah, akan lebih sukses santri yang berproses dengan baik ketika di pondok,” katanya, Kamis (9/1/2025) malam.
Gus Makmun menegaskan bahwa, kesungguhan dalam menuntut ilmu maupun berkhidmah ke pesantren dapat menjadi perantara kesuksesan santri di kemudian hari. Dengan kesungguhan tersebut, seorang santri dalam mengenal Tuhan dan takut kepada-Nya.
“Makin makrifat dan takut kepada-Nya, makin banyak beribadah. Ibu Nyai Ummu Aiman dan Kiai Rifa’i itu merupakan orang-orang yang takut kepada Allah. Maka, santri-santri di sini, mari kita mengikuti uswah beliau. Jangan mengaku dengan Allah kalau subuhnya saja masih sering diqadha,” jelas Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kediri tersebut.
Gus Makmun melanjutkan bahwa, pentingnya memilih lingkungan yang mendukung bagi kehidupan seorang santri ketika proses belajar. Hal tersebut selaras dengan penjelasan dalam kitab Al-Hikam yang bahwa terdapat larangan bergaul dengan seseorang yang tidak menjadikan perilaku makin baik.
“Kita dengan beliau Kiai Rifa’i. Memandangnya saja sudah cukup membuat hati lebih tentram, apalagi kalau sudah ikut ngaji,” ungkapnya dalam acara yang disiarkan langsung dalam kanal Youtube Pondok Njoso tersebut.
Adapun langkah menjadi santri yang sukses berikutnya yaitu, munculnya cita-cita atau keinginan yang tinggi dalam diri. Kesuksesan seseorang tidak terbatas pada ukuran banyaknya materi yang dimiliki. Keluarga yang rukun dan sehat, waktu luang muthalaah kitab setelah lulus dan ketenangan hati juga salah satu wujud keberkahan ilmu.
“Nak, Allah swt akan memberikan sesuatu kepada hambanya yang mempunyai keinginan. Cita-cita itu harus yang paling tinggi, bercita-citalah supaya Allah swt memberikan apa yang kita inginkan,” jelasnya kepada ribuan santri yang hadir.
Di samping itu, Gus Makmun mengingatkan bahwa adanya keinginan harus diikuti dengan usaha yang sungguh-sungguh. Selain itu, penting juga seorang santri menjaga sanad keilmuan dengan gurunya.
“Kalau tanpa usaha, itu bukan harapan tapi impian atau angan-angan. Kalian harus bisa membedakan hal tersebut. Jangan lupa, kalian di sini belajar mondok sanad keilmuannya melalui beliau. Setelah shalat, sering-seringlah berdoa dan kirim Fatihah kepada para kiai kita,” pungkasnya.
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut, Majelis Pondok Pesantren Darul Ulum (PPDU), Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Bupati Jombang terpilih dan beberapa pengasuh pesantren di Jawa Timur.
Penulis: Risalatul Mu’awanah
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Memanfaatkan Sisa Bulan Sya'ban dengan Semangat Perbaiki Diri dan Hati
2
2 Doa Malam Nisfu Sya’ban: Arab, Latin, dan Maknanya
3
4 Dosa yang Tidak Diampuni di Malam Nisfu Sya'ban, kecuali dengan Tobat Nasuhah
4
Raih Ampunan dan Keberkahan di Malam Nisfu Sya'ban dengan 3 Amalan Sunnah Ini
5
Pandangan Ulama tentang Malam Nisfu Sya'ban dan Menghidupkannya
6
Panduan dan Hikmah Menghidupkan Malam Nisfu Sya'ban
Terkini
Lihat Semua