Rutinan Lailatul Ijtima' MWCNU Diwek, Kiai Hamdi Sholeh Ajak Jamaah Jaga Persatuan

NU Online Jombang, 
Masjid At-Tamrin Dusun Gading, Desa Pandanwangi, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang menjadi lokasi Lailatul Ijtima', Selasa (26/8/2025) malam. Ratusan jamaah mengikutinya dengan tertib dan khusyu.

Rutinan ini digelar Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Diwek. Sehingga jamaah yang datang dari berbagai kalangan di kawasan Diwek, baik tua maupun muda, pria juga wanita.

Mereka berasal dari lembaga dan badan otonom (Banom) NU MWCNU Diwek. Termasuk para pengurus ranting-ranting NU yang ada di Kecamatan Diwek.

Rangkaian kegiatan dimulai setelah jamaah Isya. Mereka kemudian shalat sunat yang dipimpin KH Bajuri Arif, Ketua Pengurus Ranting NU Pandanwangi.

Agenda berikutnya adalah istighotsah yang dipimpin KH Nurul Fuad, Wakil Ketua PCNU Jombang. "Naskah teks istighotsah bisa dibawa pulang oleh jamaah untuk diamalkan di rumah, karena ini istighotsah dari Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari, pendiri NU," ujarnya.

Rais Pengurus Ranting NU Pandanwangi KH Muhyar Burhanuddin menyampaikan rasa senangnya karena kegiatan Lailatul Ijtima' MWCNU Diwek digelar di rantingnya. "Meski bulan Agustus ini di Desa Pandanwangi sudah banyak kegiatan, semoga membawa berkah bagi semua," ujarnya. 

Saat memberikan mauidzah hasanah, Ketua MWCNU Diwek KH Hamdi Sholeh menjelaskan peran ulama dalam meraih kemerdekaan Indonesia. "Maka di pembukaan UUD disebut atas berkat rahmat Allah," ucapnya.

Kemerdekaan Indonesia terwujud, lanjutnya, tidak mungkin direbut hanya mengandalkan kekuatan senjata. "Terlebih bangsa Indonesia saat itu kalah dalam kekuatan senjata dibanding Belanda," kenangnya.

Tugas bangsa Indonesia sekarang, imbuhnya, harus menjaga persatuan. "Tidak boleh pecah dari jamaah," pesannya.

"Terlebih kemerdekaan itu diisi dengan mencari ilmu seperti ini," katanya. "Mari kita teruskan kegiatan jamaah seperti Lailatul Ijtima' yang sudah digagas para masayikh NU dulu," pungkasnya.