• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 29 Maret 2024

Bahtsul Masail

Hukum Sekolahkan Anak ke Lembaga yang Tidak Seakidah

Hukum Sekolahkan Anak ke Lembaga yang Tidak Seakidah
Suasana kegiatan belajar dan mengajar. (Foto: Freepik)
Suasana kegiatan belajar dan mengajar. (Foto: Freepik)

Deskripsi Masalah:

Pada saat ini masih banyak putra-putri kita di wilayah Kabupaten Jombang yang masuk lembaga-lembaga pendidikan non-Muslim atau yang berbeda akidah Ahlussunah wal Jamaah an-Nahdliyah, karena lembaga-lembaga tersebut dianggap mampu memberi fasilitas-fasilitas lebih memadai.


Pertanyaan:

Bagaimana menurut pandangan fiqih orang tua menyekolahkan anak-anaknya di lembaga-lembaga pendidikan non-Muslim atau yang tidak seakidah dengan alasan lebih maju dan lebih baik mutu pendidikannya?


Jawaban:

Menyekolahkan anak di sekolah non-Muslim atau yang tidak seaqidah hukumnya haram, sebab bisa berdampak memperbanyak golongan mereka dan bahkan membahayakan aqidah Ahlussunah wal Jamaah an-Nahdliyah bagi anak-anak Islam.


Referensi:

المقررات النهضية ص 40
مِنْ إِرْشَادِ الْحِياَرِى فِي تَحْذِيْرِ الْمُسْلِمِيْنَ مَدَارِسَ النَّصَارَى لِلشَّيْخِ يُوْسُفَ النَّبْهَانِىّ وَنَصُّهُ: اِعْلَمْ أَنَّ مِنْ أَعْظَمِ الْمَصَائِبِ عَلَى الْمِلَّةِ الْإِسْلاَمِيَّةِ وَالْأُمَّةِ الْمُحَمَّدِيَّةِ مَاهُوَ جَارٍ فِي هَذِهِ الْأَيَّامِ فِى كَثِيْرٍ مِنْ بِلَادِ الْإِسْلَامِ مِنْ إِدْخَالِ بَعْضِ الْجَهَلَةِ الْمُسْلِمِيْنَ أَوْلَادَهُمْ فِي الْمَدَارِسِ النَّصْرَانِيَّةِ لِتَعَلُّمِ بَعْضِ الْعُلُوْمِ الدُّنْيَوِيَّةِ وَاللُّغَةِ الْأَفْرَنْجِيَّةِ وَفِي ضِمْنِ ذَلِكَ يَتَطَمَّنُوْنَ الدِّيَانَةَ الْمَسِيْحِيَّةَ وَيُشْرِكُوْنَ أَوْلَادَ النَّصَارَى فِي عِبَادَتِهِمْ الدِّيْنِيَّةِ مِمَّا هُوَ كُفْرٌ صَرِيْحٌ لَايَرْضَى بِهِ اللهُ تَعَالَى وَلَا محمد صلى الله عليه وسلم وَلَا الْمَسِيْحُ.


Artinya: Temasuk musibah terbesar agama Islam dan Umat Nabi Muhammad SAW ialah kebiasaan zaman sekarang pada banyak negara Islam, sebagian kaum Muslim menyekolahkan anak mereka pada sekolah-sekolah Nashrani untuk belajar sebagian ilmu agama dan bahasa Inggris. Dan di dalam terdapat muatan diam terhadap agama Nabi Isa, dan mengikut sertakan anak mereka dalam beribadah agama yang merupakan kufur secara jelas dan tidak diridai Allah SWT, Nabi Muhammad SAW serta Nabi Isa AS.


فتح الباري لابن حجر (20/ 90)
وَقَدْ جَاءَ عَنْ اِبْن مَسْعُود مَرْفُوعًا " مَنْ كَثَّرَ سَوَاد قَوْم فَهُوَ مِنْهُمْ ، وَمَنْ رَضِيَ عَمَل قَوْم كَانَ شَرِيك مَنْ عَمِلَ بِهِ " أَخْرَجَهُ أَبُو يَعْلَى 


Artinya: Barang siapa yang memperbanyak golongan kaum, berarti ia termasuk golongan tersebut. Dan barang siapa rela dengan perbuatan kaum, maka ia sekutu dari orang yang berbuat amal tersebut. (HR : Abu Ya’la)


تفسير المنير ج 1 ص 94
وَالْقِسْمُ الثَّالِثُ: وَهُوَ كَالْمُتَوَسِّطِ بَيْنَ الْقِسْمَيْنِ الْأَوَّلَيْنِ هُوَ أَنَّ مُوَالَاةَ الْكُفَّارِ بِمَعْنَى الرُّكُونِ إِلَيْهِمْ وَالْمَعُونَةِ، وَالْمُظَاهَرَةِ، وَالنُّصْرَةِ إِمَّا بِسَبَبِ الْقَرَابَةِ، أَوْ بِسَبَبِ الْمَحَبَّةِ مَعَ اعْتِقَادِ أَنَّ دِينَهُ بَاطِلٌ فَهَذَا لَا يُوجِبُ الْكُفْرَ إِلَّا أَنَّهُ مَنْهِيٌّ عَنْهُ، لِأَنَّ الْمُوَالَاةَ بِهَذَا الْمَعْنَى قَدْ تَجُرُّهُ إِلَى اسْتِحْسَانِ طَرِيقَتِهِ وَالرِّضَا بِدِينِهِ ، وَذَلِكَ يُخْرِجُهُ عَنِ الْإِسْلَامِ فَلَا جَرَمَ هَدَّدَ اللهُ تَعَالَى فِيهِ فَقَالَ: وَمَنْ يَفْعَلْ ذلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللهِ فِي شَيْءٍ.


Artinya: Bergaul dengan orang kafir dengan artian condong terhadap mereka dan tolong menolong dengan mereka karena hubungan kerabat atau dengan dasar suka meskipun dengan keyakinan bahwa agama mereka salah, tidak sampai menjadikan kufur, tapi dilarang karena bisa menarik untuk membenarkan dan meridai agama mereka.


حاشية البجيرمي على الخطيب - (ج 4 / ص 291)
وَيُتَّجَهُ حَمْلُ الْحُرْمَةِ عَلَى مَيْلٍ مَعَ إِيْنَاسٍ لَهُ أَخْذًا مِنْ قَوْلِهِمْ : يَحْرُمُ الْجُلُوْسُ مَعَ الْفُسَّاقِ إِيْنَاسًا لَهُمْ . أَمَّا مُعَاشَرَتُهُمْ لِدَفْعِ ضَرَرٍ يَحْصُلُ مِنْهُمْ أَوْ جَلْبِ نَفْعٍ فَلَا حُرْمَةَ فِيْهِ إهـ ع ش على م ر


Artinya: Orang fasiq disamakan dengan orang kafir dari segi keharaman bergaul bila terjadi simpati dan kemakruhan bila sebatas bergaul dan bila pergaulan tersebut untuk menolak mudarat atau menghasilkan manfaat, maka tidak haram.


Bahtsul Masail Terbaru