Sebagian Masyarakat Pilih Aqiqah Siap Saji, Bagaimana Hukumnya?
Kamis, 16 Maret 2023 | 20:30 WIB
Deskripsi Masalah:
Aqiqah adalah salah satu tanggung jawab orang tua terhadap anaknya, namun pada pelaksanaannya banyak sekali orang tua tidak memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Di antara praktik yang dilakukan adalah memesan aqiqah siap saji dengan cara hanya mengirimkan nama dan menentukan hari serta tanggalnya untuk dikirimkan tanpa mengetahui keberadaan kambingnya. Dan begitu juga adakalanya sebagian masyarakat mencicil aqiqah untuk anak laki-laki.
Pertanyaan:
Bagaimana pandangan fiqih tentang praktik aqiqah siap saji sebagaimana deskripsi di atas?
Jawaban:
Boleh dan sah jika kambing yang disembelih memenuhi syarat.
إِعَانَةُ الطَّالِبِيْنَ الجزء 2 صـ 335
فِيْ فَتَاوَي الْعَلَامَةِ الشَّيْخِ مُحَمَّدٍ بْنِ سُلَيْمَانَ الْكُرْدِي مُحْشِيْ شَرْحِ إبْنِ حَجَرٍ عَلَى الْمُخْتَصَرِ مَا نَصُّهُ سُئِلَ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى جَرَتْ عَادَةُ أَهْلِ بَلَدِ جَاوَى عَلَى تَوْكِيْلِ مَنْ يَشْتَرِيْ لَهُمْ النَّعَمَ فِيْ مَكَّةَ لِلْعَقِيْقَةِ أَوْ الْأُضْحِيَةِ وَيَذْبَحُهُ فِيْ مَكَّةَ وَالْحَالُ أَنَّ مَنْ يَعُقُّ أَوْ يُضَحِّي عَنْهُ فِيْ بَلَدِ جَاوَى فَهَلْ يَصِحُّ ذَلِكَ أَوْ لَا؟ أَفْتُوْنَا (اَلْجَوَابُ) نَعَمْ يَصِحُّ ذَلِكَ وَيَجُوْزُ التَّوْكِيْلُ فِي شِرَاءِ الْأُضْحِيَةِ وَالْعَقِيْقَةِ وَفِي ذَبْحِهَا وَلَوْ بِبَلَدٍ غَيْرِ بَلَدِ الْمُضَحِّي وَالْعَاقِّ كَمَا أَطْلَقُوْهُ فَقَدْ صَرَحَ أَئِمَّتُنَا بِجَوَازِ تَوْكِيْلِ مَنْ تَحِلُّ ذَبِيْحَتُهُ فِي ذَبْحِ الْأُضْحِيَةِ وَصَرَّحُوْا بِجَوَازِ التَّوْكِيْلِ أَوِ الْوَصِيَّةِ فِي شِرَاءِ النَّعَمَ وَذَبْحِهَا وَأَنَّهُ يُسْتَحَبُّ حُضُوْرُ الْمُضَحِّي أُضْحِيَتَهُ وَلَا يَجِبُ
Baca Juga
Apakah Kulit Qurban Boleh Dijual?
Artinya: Sah dan diperbolehkan mewakilkan pembelian dan penyembelihan qurban dan aqiqiah, meskipun bertempat di luar daerah orang yang berqurban dan yang beraqiqah. Dan hanya sunah bagi yang berqurban hadir pada waktu qurban, tidak sampai wajib hukumnya.
فَتْحُ الْمُعِيْنِ صـ 14
فَمَنْ صَلَّى بِدُوْنِهَا لَمْ تَصِحَّ صَلَاتُهُ وَإِنْ وَقَعَتْ فِي الْوَقْتِ لِأَنَّ الْاِعْتِبَارَ فِي الْعِبَادَاتِ بِمَا فِي ظَنِّ الْمُكَلَّفِ وَبِمَا فِى نَفْسِ الْأَمْرِ وَفِى الْعُقُوْدِ بِمَا فَى نَفْسِ الْأَمْرِ فَقَطْ
Artinya: Yang menjadi pertimbangan dalam ibadah adalah sesuatu yang menjadi dugaan dari pelaku dan sesuai kenyataan, dan yang menjadi pertimbangan dalam akad adalah sesuai kenyataan saja.
Terpopuler
1
Jalan Sehat dan Launching JPZISNU, MTs Darul Hikmah Teguhkan Sinergi Pendidikan dan Kepedulian Sosial
2
Khutbah Jumat: Istiqamah Mengerjakan Kebaikan di Sisa Usia yang Sangat Terbatas
3
MTs Darul Hikmah Beji Launching Buku dan Robotika, Tumbuhkan Semangat Literasi dan Teknologi Siswa
4
Tradisi Berkunjung dan Minta Doa kepada Orang yang Baru Pulang Haji dalam Islam
5
Ketua MWCNU Diwek KH Hamdi Sholeh Ajak Pengurus Aktif Melakukan, Tidak Sekadar Berbicara
6
PAC IPNU-IPPNU Megaluh Gelar Konferancab, Teguhkan Kaderisasi Adaptif dan Inovatif
Terkini
Lihat Semua