• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 29 Maret 2024

Bahtsul Masail

Hukum Menyegerakan Zakat Dagangan dengan Mencicil

Hukum Menyegerakan Zakat Dagangan dengan Mencicil
Ilustrasi menunaikan zakat. (Foto: Freepik)
Ilustrasi menunaikan zakat. (Foto: Freepik)

Diskripsi Masalah:

Pada umumnya di kalangan warga Nahdlatul Ulama (NU) banyak sebagai pedagang, dan pada akhir tahun (haul) mereka mengeluarkan zakatnya. Biasanya hitungan akhir tahun pada akhir bulan Ramadhan atau malam Idul Fitri, dan ada pula yang berisiniatif untuk mempermudah zakatnya mereka men-takjil (menyegerakan) mengeluarkan zakat dagangannya sebelum mencapai haul dengan mencicil agar nanti akhir tahun tidak kerepotan dengan banyaknya kesibukan untuk persiapan Idul Fitri. 


Pertayaan:

1. Bagaimana hukum men-takjil (menyegerakan) zakat dagangan dengan mencicil?


2. Apabila diperbolehkan, bagaimana konsep menurut pandangan fiqih yang tepat cara mencicil mengeluarkan zakat dagangan?


Jawaban:

A. Karena dalam as’ilah (pertanyaan) haul-nya sudah berjalan, maka men-takjil (menyegerakan) zakat diperbolehkan dan hukumnya sah menjadi zakat dengan syarat:

  1. Akhir tahun pedagang tersebut merupakan orang yang wajib zakat.
  2. Penerima zakat masih berhak menerima zakat.

B. Dikeluarkan dengan niat membayar zakat dagangan, baik bertahap atau tidak dengan besaran yang dikehendaki oleh muzakki dan pada akhir tahun zakat disesuaikan dengan jumlah perhitungan kewajiban zakat.

 

Referensi: 

المنهاج القويم شرح المقدمة الحضرمية (ص: 234)
وَيَجُوْزُ تَعْجِيْلُهَا قَبْلَ الْحَوْلِ ، وَشَرْطُ إِجْزَاءِ الْمُعَجَّلِ أَنْ يَبْقَى الْمَالِكُ أَهْلًا لِلْوُجُوْبِ إِلَى آخِرِ الْحَولِ ، وَأَنْ يَكُوْنَ الْقَابِضُ فِيْ آخِرِ الْحَوْلِ مُسْتَحِقًّا ، وَإِذَا لَمْ يُجْزِئْهُ اِسْتَرَدَّ إِنْ عَلِمَ الْقَابِضُ أَنَّهَا زَكَاةٌ مُعَجَّلَةٌ


Artinya: Boleh mengeluarkan zakat sebelum akhir haul. Syarat mencukupinya zakat yang di-takjil tersebut adalah pemilik harta tetap berstatus wajib zakat sampai akhir haul dan penerima zakat pada akhir haul berstatus mustahiq zakat (yang berhak menerima zakat). Dan jika tidak memenuhi syarat maka pemilik harta boleh meminta kembali zakat yang telah diberikan jika penerima zakat tahu bahwa apa yang ia terima adalah zakat yang mu'ajjal (dikeluarkan sebelum haul).


قرة العين بفتاوى الشيخ إسماعيل زين : ص : ١٠٣
ثُمَّ إِنَّ قَوْلَهُمْ يَجُوْزُ التَّعْجِيْلُ فِيْهَا لَايُتَقَيَّدُ بِإِخْرَاجِ الزَّكَاةِ الْمُعَجَّلَةِ كُلِّهَا دَفْعَةً وَاحِدَة وَلَا بِإِخْرَاجِهَا تَدْرِيْجِيًّا كَمَا فِيْ مَسْأَلَتِنَا بَلْ كِلَاهُمَا جَائِزٌ سَائِغٌ لِدُخُوْلِهِ فِيْ عُمُوْمِ إِطْلَاقِهَا جَوَازَ التَّعْجِيْلِ 


Artinya: Pendapat ulama boleh men-takjil zakat tidaklah terbatasi harus mengeluarkannya sekaligus maupun harus bertahap akan tetapi keduanya boleh.


إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين (2/ 211)
(قوله: وَيَنْوِيْ عِنْدَ التَّعْجِيْلِ) أُنْظُرْ مَا الْمُرَادُ بِذَلِكَ ؟ فَإِنْ كَانَ الْمُرَادُ أَنَّهُ يَنْوِيْ الزَّكَاةَ عِنْدَ التَّعْجِيْلِ - أَيْ اَلْإِعْطَاءَ لِلزَّكَاةِ قَبْلَ وَقْتِهَا - فَلَيْسَ بِلَازِمٍ ، لِأَنَّ نِيَّةَ الزَّكَاةِ الْمُعَجَّلَةِ كَغَيْرِهَا


Artinya: Niat takjil zakat dilaksanakan ketika membayarnya.


Bahtsul Masail Terbaru