Syariah

Puasa Muharram Sebulan Penuh? Ini Hukumnya

Selasa, 23 Juli 2024 | 21:06 WIB

Puasa Muharram Sebulan Penuh? Ini Hukumnya

Pamflet bulan Muharram. (Foto: NU Online)

Bulan Muharram menjadi bulan pembuka untuk tahun hijriah. Dengan berbagai keistimewaan yang dimiliki, bulan Muharram juga memiliki banyak amalan ibadah yang disunnahkan, salah satunya ialah amalan berpuasa. Banyak faedah yang terkandung dalam anjuran puasa di bulan Muharram, baik itu faedah dari segi spiritual maupun sosial.


Puasa sunnah yang umum dilakukan ialah puasa di hari Asyura, tepatnya pada tanggal 10 Muharram. Selain mendapatkan pahala yang melimpah, puasa ini juga dapat menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan di tahun sebelumnya, sembari berniat untuk tidak lagi mengulangi dosa-dosa tersebut.


Jika puasa di bulan Muharram memiliki kemuliaan tersebut, lantas bagaimana hukumnya jika berpuasa sebulan penuh di bulan Muharram selayaknya ketika berpuasa di bulan Ramadhan?


Sebagaimana dilansir NU Online dalam tulisan Hukum Puasa Muharram Sebulan Penuh yang ditulis oleh Zainuddin Lubis, Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam kitabnya yang berjudul Lathaiful Ma’arif menerangkan tentang diperbolehkannya berpuasa sebulan penuh di bulan Muharram.


Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah saw: 

 

  أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

 

Artinya, "Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (HR Muslim).

 

Ibnu Rajab Al-Hanbali menuliskan, hadits tersebut kemungkinan mengandung makna bahwa puasa sunnah yang dilakukan secara keseluruhan pada bulan Muharram dapat menjadi yang terbaik di antara puasa sunnah setelah Ramadhan.

 

Di samping itu, ada puasa sunnah yang bisa dilakukan pada hari tertentu dalam bulan lain, seperti puasa pada tanggal 8-9 Dzulhijjah dan puasa 6 hari pada bulan Syawal.

 

Sementara itu dalam kitab Kasyaful Qina’ yang ditulis oleh Manshur bin Yunus Al-Buhuti Al-Hanbali disebutkan, puasa pada bulan Muharram adalah sunnah dan merupakan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan. Selain itu, tidak ada dalil yang melarang seseorang untuk berpuasa sebulan penuh di bulan Muharram.