Feni Kusumaningrum
Kontributor
Malam Lailatul Qadar, yang keutamaannya melebihi seribu bulan, menjadi salah satu kerahasiaan. Apakah benar malam ini hanya terjadi di bulan Ramadhan, atau ada pandangan lain?
Lailatul Qadar, malam yang sangat istimewa, bahkan lebih baik dari seribu bulan. Keutamaan malam ini sangatlah besar, sehingga Allah merahasiakan waktu terjadinya agar umat Islam selalu bersemangat dalam beribadah dan beramal saleh.
Jika waktu Lailatul Qadar diketahui secara pasti, dikhawatirkan sebagian orang hanya akan beribadah dengan sungguh-sungguh pada malam itu saja.
Melansir dari Apakah Malam Lailatul Qadar Hanya di Bulan Ramadhan?, mayoritas ulama berpendapat bahwa Lailatul Qadar terjadi pada bulan Ramadhan, khususnya pada sepuluh malam terakhir. Rasulullah Saw sangat giat beribadah pada sepuluh malam terakhir Ramadhan, dan menganjurkan umatnya untuk mencari Lailatul Qadar pada malam-malam ganjil di periode tersebut.
Hal tersebut sebagaimana riwayat berikut,
‘Aisyah mengatakan, “Ketika memasuki sepuluh akhir Ramadhan, Nabi fokus beribadah, mengisi malamnya dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk ikut ibadah.” (HR Al-Bukhari).
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِفِي الْوِتْرِمِنَ الْعَشْرِالْأَوَاخِرِمِنْ رَمَضَانَ
Artinya, “Carilah lailatul qadar pada malam ganjil sepuluh terakhir Ramadhan.” (HR Al-Bukhari).
Meskipun mayoritas ulama meyakini Lailatul Qadar terjadi di bulan Ramadhan, sebagian ulama, seperti Abu Hanifah, berpendapat bahwa malam ini bisa terjadi di bulan-bulan lain.
إن ليلة القدر في شهر رمضان خاصة مع قول أبي حنيفة إنها في جميع السنة، فالأول مشدد والثاني مخفف
Artinya, “Lailatul qadar terjadi bulan Ramadhan saja, namun menurut Abu Hanifah juga bisa terjadi pada setiap bulan. Pendapat yang pertama ketat, sementara pendapat kedua lebih longgar.”
Pendapat yang menyatakan Lailatul Qadar terjadi di bulan Ramadhan didasarkan pada dalil-dalil yang kuat, terutama hadits-hadits dari Rasulullah Saw. Sementara itu, pendapat yang menyatakan Lailatul Qadar bisa terjadi di bulan lain didasarkan pada pengalaman spiritual dan pemahaman bahwa Lailatul Qadar adalah malam ketika seorang hamba mendekatkan diri kepada Allah Swt.
‘Ali Al-Khawwas mengatakan:
ليلة القدر هي كل ليلة حصل فيها للعبد تقريب من الله تعالى، قال: وهو منزع من قال إنها في كل السنة وأخبرني أخي الشيخ أفضل الدين أنه رآها في شهر ربيع الأول وفي رجب. وقال معنى قوله تعالى "إنا أنزلناه في ليلة القدر" أي ليلة القرب فكل ليلة حصل فيها قرب فهي قدر
Artinya, “Lailatul qadar adalah setiap malam di mana manusia mendekatkan diri kepada Allah. Inilah dasar pendapat orang yang mengatakan lailatul qadar ada di setiap bulan. Saudaraku, Syeikh Afdhaluddin menceritakan bahwa ia melihat lailatul qadar pada bulan Rabiul Awwal dan Rajab. Karena itu, maksud ayat 'Inna Anzalnahu fi Lailatul Qadr' adalah malam pendekatan. Setiap malam yang bisa mendekatkan (hamba kepada Tuhan) adalah lailatul qadar.”
Pendapat kedua ini memahami bahwa setiap malam yang dapat mendekatkan diri kita kepada Allah, adalah lailatul qadar.
يَتَنَزَّلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ ، مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ ، وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
Artinya, “Rahmat Allah turun tiap malam ke dunia hingga tersisa sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, akan Kukabulkan; siapa yang meminta kepada-Ku, akan Kuberi; siapa yang mohon ampun kepada-Ku, akan Kuampuni.” (HR Bukhari dan Muslim).
Dari penjelasan tersebut, terdapat titik temu dari dua perbedaan pendapat tersebut. Yaitu, perbedaan yang terjadi ada karena perbedaan pendefinisian dari Lailatul Qadar itu sendiri. Jika Lailatul Qadar diartikan sebagai malam pendekatan diri kepada Allah, maka dapat terjadi kapan saja. Tetapi jika Lailatul Qadar diartikan sebagai malam yang lebih mulia dari seribu bulan, maka kemungkinan besar terjadi di bulan Ramadhan.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat Singkat: Muharram Bulan Istimewa yang Dapat Menghapus Dosa
2
Jadwal Puasa Tasu'a dan Asyura serta Tata Cara, Juga Keutamaannya
3
Adakah Dalil Menyantuni dan Mengusap Kepala Anak Yatim di Hari Asyura? Ini Penjelasannya
4
Santuni Anak Yatim dan Dhuafa, Cara UPZISNU PRNU Jombatan Peringati 10 Muharam
5
Pengajuan Gelar Pahlawan Nasional KH M Yusuf Hasyim Masuki Tahap Verifikasi Faktual
6
Santri Baru Pesantren Tebuireng Capai 1.939, Gus Kikin Komitmen Teruskan Warisan Perjuangan Mbah Hasyim
Terkini
Lihat Semua