4 Dosa yang Tidak Diampuni di Malam Nisfu Sya'ban, kecuali dengan Tobat Nasuhah
Kamis, 13 Februari 2025 | 12:35 WIB
Feni Kusumaningrum
Kontributor
Di antara keistimewaan malam nisfu Sya'ban, salah satunya ialah malam di mana dosa-dosa akan diampuni. Bahkan Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki menyebutnya sebagai malam penuh ampunan atau lailatul maghfirah.
Kendati demikian, tidak serta merta semua dosa akan mendapat pengampunan. Hal ini sebagaimana dijelaskan Ustadz M Alvin Nur Choironi melalui tulisannya di NU Online.
Dalam artikel itu juga disebutkan, meskipun telah mengamalkan doa dan memohon ampunan, ada beberapa dosa yang tidak diampuni pada malam nisfu Sya'ban.
Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Thabrani dan Ibnu Hibban dari Mu‘adz bin Jabal.
يطلع الله الي جميع خلقه ليلة النصف من الشعبان فيغفر لجميع خلقه الا لمشرك او مشاحن
Artinya, “Allah memandang semua makhluk-Nya pada malam nisfu Sya‘ban kemudian mengampuni dosa mereka kecuali dosa musyrik dan dosa kemunafikan yang menyebabkan perpecahan.”
Walau dhaif, hadits di atas masih bisa diamalkan karena terkait fadhail a’mal. Hal ini merupakan pendapat mayoritas ulama hadits sebagaimana yang telah disebutkan oleh An-Nawawi dalam Taqribnya.
Selain musyrik dan kemunafikan yang menimbulkan perpecahan, Sayyid Muhammad Al-Maliki menyebutkan 2 dosa lain yang tidak diampuni sekalipun malam nisfu Sya'ban ialah membunuh orang tua (durhaka) dan berzina.
Seperti yang disebutkan dalam hadits shahih riwayat Bukhari, Tirmidzi, dan An-Nasa’i dari Ibnu Mas‘ud sebagai berikut:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الذَّنْبِ أَعْظَمُ؟ قَالَ :« أَنْ تَجْعَلَ لِلَّهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ ». قَالَ : ثُمَّ مَاذَا؟ قَالَ :« أَنْ تَقْتُلَ وَلَدَكَ خَشْيَةَ أَنْ يَأْكُلَ مَعَكَ ». قَالَ : ثُمَّ مَاذَا؟ قَالَ :« أَنْ تُزَانِىَ حَلِيلَةَ جَارِكَ »
Artinya, “Abdullah bin Mas’ud bertanya, ‘Wahai Rasulullah, dosa apakah yang paling berat?’ Kemudian Rasulullah menjawab, ‘menjadikan suatu hal sebagai persamaan dari Allah yang telah menciptakanmu (Syirik).’ Kemudian Abdullah berkata, ‘Apalagi wahai Rasulullah?’ Rasul menjawab, ‘Membunuh orang tuamu karena engkau takut dia makan bersamamu.’ Abdullah bertanya lagi, ‘Kemudian apalagi wahai Rasul?’ ‘Kamu berzina dengan istri tetanggamu’.”
Maksud dari kata “membunuh orang tua” ini bisa dipahami bahwa bukan hanya membunuh yang termasuk dosa besar, melainkan juga durhaka kepada orang tua.
Keempat dosa tersebut merupakan dosa yang paling berat, sehingga tidak diampuni sekalipun di malam nisfu Sya'ban. Lantaran dosa-dosa ini hanya akan diampuni jika pelaku dosa tersebut bertaubat dengan sungguh-sungguh (taubat nasuhah).
Terpopuler
1
Latih Jiwa Kewirausahaan Siswa, RA-MI Gondekan, Jombang Gelar Bazar Tahunan
2
Pengajian Rutin Muslimat NU Diwek: Thalabul Ilmi dan Gerakkan Ekonomi Keluarga
3
Beberapa Doa agar Resepsi Pernikahan Berjalan Lancar
4
Ibnu Atoillah, Kaligrafer Muda Jombang Yang Berhasil Masuk Nominasi IRCICA Turki 2025
5
Sepak Terjang Farida Mawardi, Memimpin Organisasi Pelajar Putri NU di Masa Sulit (Periode 1963-1966)
Terkini
Lihat Semua