Syariah

Cara Berwudhu yang Benar: Lafal Niat, Urutan Gerakan, dan Sejumlah Sunnahnya

Selasa, 24 Juni 2025 | 10:30 WIB

Cara Berwudhu yang Benar: Lafal Niat, Urutan Gerakan, dan Sejumlah Sunnahnya

Ilustrasi sedang berwudhu. (Foto: Freepik)

Berwudhu harus memperhatikan tata cara yang sudah digariskan syariat. Sebagaimana shalat, gerakan wudhu juga mengharuskan tertib atau berurutan. Ini menunjukkan banyaknya gerakan yang mesti diketahui. 


Berwudhu berarti menghilangkan hadas kecil. Sementara suci dari hadas kecil setidaknya jika hendak mengerjakan shalat (dalam situasi normal bukan rukhsah), baik fardhu maupun sunnah, memegang mushaf Al-Qur’an, tawaf, dan untuk sejumlah keperluan lainnya.


Pada praktiknya, wudhu tidak hanya dilakukan pada saat melakukan ibadah-ibadah yang mewajibkan harus suci dari hadas kecil, tapi juga untuk hal-hal lain.


Adapun dalil berwudhu sebelum melaksanakan shalat tercantum dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 6 yang berbunyi:


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ


Artinya, “Wahai orang yang beriman, bila kalian hendak shalat, basuhlah wajah kalian, tangan kalian hingga siku, usaplah kepala kalian, dan (basuhlah) kaki kalian hingga mata kaki,” (Surat Al-Maidah ayat 6).


Ini artinya, shalat dilaksanakan tanpa berwudhu terlebih dahulu tidak sah. Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim:


لَا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلَاةً بِغَيْرِ طَهُورٍ


Artinya, “Allah tidak menerima shalat tanpa bersuci,” (HR Muslim).


Senada dengan hal itu adalah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim yang menegaskan tidak sahnya shalat jika dalam keadaan tidak suci dari hadas kecil. Apalagi hadas besar.


لَا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلَاةَ أَحَدِكُمْ إذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ


Artinya, “Allah tidak menerima shalat salah seorang kamu bila berhadats sampai ia berwudhu,” (HR Bukhari dan Muslim)


Oleh karena saking pentingnya wudhu, umat Islam harus memperhatikan niat, lafal niat, urutan gerakan wudhu dan sejumlah kesunnahan saat berwudhu. Melansir tulisan karya Ustadz Alhafiz Kurniawan di NU Online, berikut ini adalah tata cara berwudhu yang benar berdasarkan wajib wudhu:

 
  1. Niat wudhu
 
  1. Membasuh wajah
 
  1. Membasuh kedua tangan hingga siku
 
  1. Mengusap sebagian kepala
 
  1. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki
 
  1. Tertib


Sementara bila hendak berwudhu sekaligus menyempurnakannya dengan sunnah-sunnahnya, berikut urutannya:

 
  1. Bersiwak
 
  1. Membaca basmalah 
 
  1. Membasuh kedua tangan
 
  1. Berkumur 3 kali
 
  1. Menghirup air ke dalam hidung (istinsyaq) 3 kali
 
  1. Melafalkan niat sebelum membasuh wajah. Di antaranya sebagaimana berikut:


نَوَيْتُ رَفْعَ الحَدَثِ لِلهِ تَعَالَى


Nawaytu raf‘al hadatsi lillāhi ta’ālā.


نَوَيْتُ فَرْضَ الوُضُوْءِ لِلهِ تَعَالَى


Nawaytu fardhal wudhū’i lillāhi ta’ālā.


نَوَيْتُ الوُضُوْءَ لِلهِ تَعَالَى


Nawaytul wudhū’a lillāhi ta’ālā.


نَوَيْتُ الطَّهَارَةَ عَنِ الحَدَثِ لِلهِ تَعَالَى


Nawaytut thahārata anil hadatsi lillāhi ta’ālā.

 
  1. Memasang niat wudhu dalam hati berbarengan dengan membasuh wajah
 
  1. Membasuh wajah 3 kali
 
  1. Membasuh tangan hingga siku sebanyak 3 kali
 
  1. Mengusap sebagian kulit kepala dengan air 3 kali
 
  1. Menyapu seluruh bagian kepala
 
  1. Menyapu kedua telinga 3 kali
 
  1. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki sebanyak 3 kali
 
  1. Menghadap kiblat
 
  1. Membaca doa setelah wudhu. Berikut ini: 


أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ، وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنْ التَّوَّابِينَ، وَاجْعَلْنِي مِنْ الْمُتَطَهِّرِينَ، سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوبُ إلَيْكَ


Artinya, "Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa tiada sekutu bagi-Nya dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya. Ya Allah jadikanlah saya termasuk golongan orang-orang yang bertaubat. Dan jadikanlah saya termasuk golongan orang-orang yang suci. Maha Suci Engkau Ya Allah, segala pujian untuk-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau dan aku meminta ampunan dan bertaubat pada-Mu".