• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Sabtu, 27 April 2024

Nasional

Katib 'Aam PBNU KH Ahmad Said Asrori Analogikan NU seperti Kereta Api, Ini Maknanya

Katib 'Aam PBNU KH Ahmad Said Asrori Analogikan NU seperti Kereta Api, Ini Maknanya
Katib 'Aam PBNU, KH Ahmad Said Asrori saat menyampaikan arahan dalam pelantikan bersama 13 MWCNU dan 130 PRNU Se-Jombang, Rabu (27/12/2023) di Gedung Serbaguna PCNU Jombang. (Foto: PCNU Jombang)
Katib 'Aam PBNU, KH Ahmad Said Asrori saat menyampaikan arahan dalam pelantikan bersama 13 MWCNU dan 130 PRNU Se-Jombang, Rabu (27/12/2023) di Gedung Serbaguna PCNU Jombang. (Foto: PCNU Jombang)

NU Online Jombang, 
Katib 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Said Asrori menganalogikan bahwa NU layaknya kereta api lengkap dengan lokomotif dan masinisnya. Kereta api itu akan terus berjalan di relnya hingga stasiun yang dituju.

 

Pengurus NU dan warga NU hari ini menurutnya adalah lokomotif atau masinis yang mewarisi para pendahulunya. Dimulai dari Rasulullah Muhammad saw, sahabat, tabiin, tabiit tabiin, ulama, hingga Nahdliyin yang hidup di zaman ini.

 

"NU ini seperti kereta api. Pemimpin kita Rasulullah saw kemudian berlanjut kepada Khulafaur Rasyidin, para tabi'in, para ulama, dan yang paling belakang adalah kita. Karena yang menuntut kita adalah para ulama, Insyaallah kita tiba di stasiun yaitu surga-Nya Allah swt," tegasnya.

 

Demikian ini disampaikannya pada saat memberikan arahan saat pelantikan bersama yang terdiri dari 13 Majelis Wakil Cabang Nahdhatul Ulama (MWCNU) dan 130 Pengurus Ranting Nahdhatul Ulama (PRNU) se-Jombang, Rabu (27/12/2023).


Lebih jauh, Kiai Asrori, sapaannya menyebut, NU adalah salah satu jam'iyah yang paling benar yang didirikan oleh para ulama. Dilihat dari sejumlah muassisnya, NU didirikan oleh ulama-ulama besar yang memiliki sanad yang jelas.

 

"Kalau kita berbicara tentang ulama di Indonesia, Nahdlatul Ulamalah yang ada ulamanya dan berdasarkan Ahlusunnah wal Jamaah yang digariskan oleh Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari," ujarnya.

 

Pada kesempatan ini, Kiai Asrori juga meminta kepada warga NU untuk senantiasa menjaga ukhuwah. Pasalnya, di momentum tahun politik 2024 ini cukup rentan terjadi perselisihan dan perpecahan karena berbeda pilihan.

 

"Ukhwah kita tetap Ukhwah Islamiyah, Ukhwah Nahdliyah. Ini tanya harus terus diperkokoh," ujarnya.

 

Kondusivitas menuntutnya harus menjadi perhatian dan komitmen bersama dalam menghadapi tahun politik. Persahabatan dan persaudaraan harus tetap terjalin dengan baik. 

 

"Marilah kita warga NU menjaga kondusivitas, jangan sampai perbedaan pilihan mengakibatkan perpecahan. Apalagi pertengkaran merusak persahabatan, merusak persaudaraan. Jangan sampai terjadi," ajak dia. 


Nasional Terbaru