• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Kamis, 18 April 2024

Nasional

Yenny Wahid Jelaskan 3 Tantangan Umat Islam di Era Globalisasi

Yenny Wahid Jelaskan 3 Tantangan Umat Islam di Era Globalisasi
Yenny Wahid. (Foto: NU Online)
Yenny Wahid. (Foto: NU Online)

NU Online Jombang, 
Globalisasi tentunya membawa tantangan yang dihadapi oleh semua umat manusia. Tidak terkecuali para Muslim dan Muslimah. Hal ini disampaikan oleh Hj Zannuba Arifah Chafshoh (Yenny Wahid) pada Seminar Internasional yang diadakan oleh Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Sudan di Aula Indimi Universitas Internasional Sudan, Sabtu (30/7/2022).


"Yang pertama adalah era disrupsi. Disrupsi terjadi karena ada perkembangan teknologi. Disrupsi terjadi karena ada pandemi dan lain sebagainya," katanya.


Yenny Wahid menjelaskan, cara berkomunikasi sekarang pun berbeda. Kalau dulu berkomunikasi secara fisik langsung bertemu muka, sekarang bisa dilakukan dengan online. Ini juga karena pengaruh adanya sosial media.  


"Sekarang lebih banyak manusia yang hidup di tataran virtual dibandingkan dengan tataran fisikal. Ini membawa tantangan karena orang kemudian berlindung di balik akun-akun palsu. Di balik akun-akun anonim untuk saling menjelekkan satu sama lain," ujar wanita kelahiran Jombang, 29 Oktober 1974 itu.


Yenny juga mencontohkan anak menjadi lebih jauh dengan orang tua dan lebih cenderung untuk mencari jawaban dari permasalahan mereka lewat google. Bukan bertanya pada orang tua atau kepada kiai. 


Hal ini tentu membuat para orang tua dan orang-orang yang jadi panutan di masyarakat harus mampu untuk menggantikan peran atau bisa mengimbangi peran tersebut dengan kebijakan yang baru. Sehingga anak muda tidak hanya berpatok pada google. Tapi juga kepada orang-orang di sekelilingnya, orang tuanya bisa menjadi rujukan bagi dirinya. 


"Yang kedua adalah tantangan yang berkaitan dengan ekologi. Ekologi diakibatkan oleh adanya pemanasan global yang kemudian membuat iklim dunia menjadi begitu berbeda. Saat ini ada ribuan orang meninggal di Eropa karena ada heat wave atau ada gelombang panas," kata Yenny. 


Pemanasan global, lanjut Yenny, diakibatkan oleh manusia yang tidak menerapkan gaya hidup yang bersahabat dengan alam. Menurutnya, itu menjadi tugas semua pihak terutama warga Muslimat NU. Yakni membangun kesadaran tentang lingkungan hidup.


"Dimulai dari diri kita sendiri dengan cara mempraktikkan gaya hidup yang green atau yang lebih hijau, tidak menggunakan wadah sekali pakai, lebih banyak menggunakan transportasi umum dan tidak menyampah dengan sembarangan. Apalagi kalau kita bisa menanam pohon di sekitar kita, itu akan sangat membantu kelestarian lingkungan," ujar putri kedua KH Abdurrahman Wahid dan Nyai Hj Sinta Nuriyah itu.


Tantangan ketiga yang dihadapi adalah persoalan emosi. Yenny melihat bahwa sekarang sangat mudah untuk mengaduk-aduk emosi seseorang. Terkadang hanya melihat judul sebuah berita dan tidak menelaah isinya secara seksama kemudian langsung mengambil kesimpulan dapat mudah terprovokasi oleh ujaran kebencian. 


"Inilah yang menjadi tugas para Muslim dan Muslimah terutama para Nahdliyin yang berada di luar negeri adalah untuk mendinginkan suasana. Mengajak orang untuk tetap sabar, mengajak orang untuk tetap istikamah menjalankan kebaikan di sekitarnya, mengajak orang untuk mengedepankan sifat tasamuh dan sifat-sifat yang moderat. Sifat-sifat yang adil kepada sesama apapun latar belakang agamanya," tegasnya. 


Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis PBNU ini melanjutkan, Islam di Indonesia selama ini dikenal oleh banyak bangsa di dunia sebagai umat Islam yang betul-betul menjalankan ajaran Islam rahmatan lil alamin. Salah satu cirinya adalah hablum minannas.


"Maka saya berharap, teman-teman PCI di Sudan bisa menjadi penerang di daerah masing-masing di tempat kalian. Kalian sedang menjejakkan diri dan berinteraksi dengan dunia luar. Sehingga dunia kemudian mengenal bahwa umat Islam di Indonesia sungguh-sungguh bisa menjadi uswah di tengah-tengah masyarakat," pungkasnya.


Nasional Terbaru