• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Senin, 29 April 2024

Nasional

Gus Ali Masyhuri: Menjadi Santri Harus Bersungguh-Sungguh

Gus Ali Masyhuri: Menjadi Santri Harus Bersungguh-Sungguh
Pengasuh Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo, KH Agoes Ali Masyhuri. (Foto: NU Online)
Pengasuh Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo, KH Agoes Ali Masyhuri. (Foto: NU Online)

NU Online Jombang, 

Dalam pengajian rutin Senin yang diselenggarkan di Pesantren Bumi Shalawat Lebo, Sidoarjo, Pengasuh Pesantren Bumi Shalawat, KH Agoes Ali Masyhuri atau yang akrab dipanggil Gus Ali ini memberikan wejangan yang bertema santri kreatif.

 

“Santri boleh kalah dunia, santri boleh kalah uang, tapi santri-santri harus menang wirid,” ucapnya.

 

Gus Ali melanjutkan penjelasannya, bahwa santri adalah umat yang menerima ajaran-ajaran Islam dari para kiai. Menurutnya, tidak ada santri kalau tidak ada kiai, dan adanya santri juga karena ada kiai.

 

“Para kiai belajar Islam dari guru-gurunya yang bersambung sampai ke Rasulullah saw,” paparnya dalam YouTube Progresif TV, beberapa waktu lalu. 

 

Beliau menjelaskan dalam perspektif Islam, kreatif diartikan sebagai kesadaran keimanan seseorang untuk menggunakan daya dan kemampuan yang dimilikinya sebagai wujud syukur atas nikmat Allah, guna menghasilkan sesuatu terbaik dan bermanfaat bagi kehidupan, sebagai wujud pengabdian yang tulus kepada Allah.

 

“Ada dua ulama besar yang mampu mewariskan sanad keilmuan yang luar biasa, pertama KH Kholil bin Abdul Lathif Bangkalan Madura, kedua KH Sholeh Darat Semarang,” terangnya.

 

Lebih lanjut, Gus Ali menjelaskan beberapa santri-santri yang diasuh oleh KH Kholil dan KH Sholeh pada masanya, yakni KH Hasyim Asy'ari, RA Kartini dan KH Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah).

 

Menurut Gus Ali, tanpa istikamah dan tanpa meneladani orang-orang besar (para ulama), mustahil untuk seseorang akan mencapai sukses di dalam menempuh jalan kehidupan kehidupan yang diridhai Allah.

 

“Menjadi santri harus bersungguh-sungguh, ngaji yang sungguh-sungguh, wiridan yang sungguh-sungguh,” tegasnya. 

 

Kontributor: Feni Kusumaningrum


Nasional Terbaru