• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Kamis, 9 Mei 2024

Hikmah

Pentingnya Memperbanyak Dzikir kepada Allah

Pentingnya Memperbanyak Dzikir kepada Allah
Dua ayat dari surat Al-Fatihah, tepatnya ayat 3 dan 4. Ayat ini sering dibaca umat Islam. (Foto: alquranmulia)
Dua ayat dari surat Al-Fatihah, tepatnya ayat 3 dan 4. Ayat ini sering dibaca umat Islam. (Foto: alquranmulia)

Kajian kita kali ini adalah melanjutkan ayat dalam Al-Fatihah.


الرحمن الرحيم


Pengulangan ayat ini mengandung hikmah, setelah sebelumnya dalam basmalah juga ada kalimat ini.


Adapun hikmah yang dimaksud adalah betapa pentingnya memperbanyak dzikir bagi seorang hamba yang mencintai Tuhannya, karena bagian dari cinta Allah adalah mencintai dzikrullah.


من أحب شيئا اكثر ذكره


Orang yang sedang jatuh cinta kepada seseorang pasti akan merasa nikmat menyebutkan namanya, dan juga akan selalu ingat kapan saja.


Di saat ia melihat rembulan dalam kesendirian maka ia bersenandung, " andai malam ini kita bersama, maka alangkah bahagianya kita memandangi indahnya rembulan yang sama".


Ya, itulah cinta.


Seribu kali nama kekasih terucap, getaran cinta semakin kuat.


Mungkin itu sebabnya almarhum almagfurlah salah satu guru spiritual Alfaqir mengajari dzikir asma' berikut tanpa batas. 


يا غفار يارحمن يارحيم ياودود


Sehingga harapannya dengan memperbanyak dzikril asma' tersebut akan meningkat ke tajallil asma' dan tajallis shifat.


Dan pada kesudahannya mampu mengekspresikan nilai-nilai yang terkandung dalam asma' dan sifat itu sendiri.


Sehingga prilaku sang salik lahir batin menjadi indah. 


Sang salik yang sedang mengalami tajalli ini tidak mungkin menjadi sosok yang bengis dan kejam, apalagi hasut. 


Meski suatu saat akan tampak tegas.


مالك يوم الدين


Suatu hari Abu Abdillah Muhammad bin Syuja' bercerita: kebiasaanku adalah membaca Maliki dengan Alif, lalu aku mendengar dari sebagian ulama mengatakan: yang terbaik adalah dengan tanpa Alif, kemudian kutinggalkan kebiasaanku itu, namun di kemudian hari aku bermimpi mendapati seseorang menegurku: kenapa kau kurangi sepuluh kebaikanmu? Bukankah nabi bersabda:


Barang siapa membaca Al-Qur'an, maka tertulis untuknya sepuluh kebaikan per setiap huruf, terhapus darinya sepuluh kejelekannya, dan dinaikkan untuknya sepuluh derajat.


Dalam catatan ahli qiroat disepakati bahwa lafal Maliki boleh menggunakan Alif dan boleh tidak.


Sehingga dalam fiqih orang yang membaca Maliki tanpa Alif dalam shalat, bacaan Fatihahnya tidak dianggap batal bacaannya. 


Hikmah yang terkandung dalam kalimat Maliki Yaumiddin adalah mengingatkan pada kita semua bahwa denyut hati, pikiran, dan langkah kita, semuanya terekam oleh Allah dan esok pasti ada balasannya sendiri sendiri.


Karenanya, gunakanlah pikiran kita yang baik dan bersikaplah yang baik pula.


Taat pada raja para raja adalah sebab lahirnya mashlahat.


نحن نرزقك والعاقبة للمتقين

*Kiai M Sholeh, Wakil Rais Syuriyah PCNU Jombang 2017-2022


Hikmah Terbaru