• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Sabtu, 20 April 2024

Daerah

Ponpes NU Jombang Siap Menerima Santri dari Shiddiqiyah

Ponpes NU Jombang Siap Menerima Santri dari Shiddiqiyah
Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang (Foto : Google.com)
Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang (Foto : Google.com)

NU Online Jombang,

Dua pimpinan Pesantren besar di Jombang, Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum, Peterongan dan Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas mengaku akan menerima santri dari Ponpes Siddiqiyah jika mereka memang menginginkan untuk pindah. Asal dapat mengikuti aturan dan tata tertib yang berlaku di kedua Ponpes.

 

Ini merupakan buntut dari kasus dugaan kekerasan seksual yang dilakukan oleh anak Kiai Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Jombang, Jawa Timur. Wali santri Ponpes Siddiqiyah  banyak yang mengambil putra putri mereka pasca dicabutnya izin Pondok Pesantren Siddiqiyah oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI).

 

Meski saat ini izin tersebut sudah dicabut oleh Kemenag dan Pondok Pesantren telah dapat beroperasi seperti biasa, namun sebagian santri yang sudah dijemput orang tuanya tentu tidak bisa diabaikan.

 

Sehubungan dengan hal itu, NU Online Jombang menghubungi Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum Rejoso, Peterongan, Jombang KH M Za'imuddin As'ad atau Gus Zu'em. 

 

Gus Zu'em menuturkan, Ponpes Darul Ulum Rejoso, Peterongan memiliki kebijakan dasar untuk tidak menolak individu dari berbagai latar belakang untuk menjadi santri Darul Ulum.

 

"Asalkan yang bersangkutan bisa mengikuti peraturan atau tata tertib yang berlaku di ponpes Darul Ulum, kita terbuka," tutur Gus Zu'em.

 

Secara pribadi, Gus Zu'em juga kurang sepakat terkait pencabutan izin pondok Shiddiqiyyah itu. Menurutnya, akan lebih arif dan bijaksana bila dilakukan pembinaan. Bersyukur jika saat ini pesantren telah beroperasi kembali.

 

"Saya khawatir, karena merasa dalam tanda kutip disakiti oleh kementerian agama (kemenag), mereka malah bersimpati pada pesantren garis keras yang justru menambah masalah bagi terciptanya kehidupan berbangsa yang kondusif," imbuhnya.

 

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum (BU) Tambakberas, Jombang KH M Wafiyul Ahdi juga sangat terbuka untuk siapa saja yang mau belajar dan mondok di ponpes Bahrul Ulum.

 

"Kalau mereka pindah ke PP BU ya dipersilahkan mengikuti mekanisme alur penerimaan santri baru dan mengikuti segala aturan yang berlaku di PP BU," ungkap pria yang kerap disapa Gus Wafi ini.

 

Gus Wafi menegaskan, segala keputusan terhadap pondok Siddiqiyah tidak bisa didasarkan pada tekanan dari masyarakat yang emosional.

 

Melansir dari KOMPAS TV, Wakil Ketua Tanfidziah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Ma’ruf Syah mengatakan bahwa pondok pesantren di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) siap menampung para santri Shiddiqiyah.


Daerah Terbaru