• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Selasa, 23 April 2024

Daerah

Bermodalkan Manut, Tim Video Kreasi Nadzom Alfiyah dan Imrithi Pesantren Fathul Ulum Raih Juara 1 Tingkat Nasional

Bermodalkan Manut, Tim Video Kreasi Nadzom Alfiyah dan Imrithi Pesantren Fathul Ulum Raih Juara 1 Tingkat Nasional
Tim video kreasi nadzom Alfiyah dan Imrithi yang memenangkan juara 1 tingkat nasional (Foto: Dok tim video kreasi nadzom Fathul Ulum)
Tim video kreasi nadzom Alfiyah dan Imrithi yang memenangkan juara 1 tingkat nasional (Foto: Dok tim video kreasi nadzom Fathul Ulum)

NU Online Jombang,

Santri Ponpes Fathul Ulum, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang berhasil meraih Juara I Lomba Kreasi Nadzom Alfiyah dan Imrithi tingkat Nasional. Tim video kreasi Fathul Ulum membuat nadzom Alfiyah. Perlombaan ini diselenggarakan oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HNS) yang digelar secara bertahap sejak tanggal 20 hingga 31 Oktober.

 

Kitab Alfiyah Ibnu Malik adalah kitab nahwu shorof lengkap berbentuk nadzom atau syair yang terdiri atas 1.002 bait, itulah kenapa dinamakan dengan alfiyah yang berarti seribu.

 

Kitab ini banyak dipelajari oleh santri-santri di Pondok Pesantren, biasanya dipelajari setelah mereka belajar Jurumiyah dan Imriti.

 

Meski hanya membutuhkan waktu sekitar 5 hari untuk menyelaraskan nadzom, tim dapat menghasilkan rekaman video yang sempurna. Ini karena sang penanggung jawab, Muhammad Khoirul Falah mengarahkan dengan baik dan tim video kreasi berusaha keras membuat syair yang indah.

 

Tim Kreasi Nadzom Fathul Ulum, terdiri dari 11 orang. Muhammad Fauzul Bawana Az-zamzami, Basyarudin, Mukhtar Zamzami, Irfan Maulan dan Izul Hikam bertanggungjawab dengan vokal. Sementara 3 orang lainnya memegang banjari, Tahmid Amrulloh, Nasrulloh dan Hamdan. Lalu 1 Orang lagi memegang Keyboard adalah Ahmad Nizam.

 

Muhammad Khoirul Falah memegang kendali atas anggota tim kreasi Fathul Ulum. Selain karena lebih tua dari yang lain, pria yang akrab disapa Kang Falah oleh anggota yang lain ini memiliki pengalaman membuat film pendek dalam festival film pelajar di tahun 2016 silam. 

 

"Pokoknya kalau Kang Falah bilang kami disuruh lalaran, ya kami manut. Disuruh shooting, ya manut. Kang Falah bilang kalau ini (video kreasi nadzom.Red) mau diikutkan lomba, jadi harus mengerjakan dengan sungguh-sungguh," ujar Muhammad Fauzul Bawana Az-zamzami, salah satu vokalis yang merupakan santri kelas 3 Ulya Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Fathul Ulum.

 

Mayoritas santri di pondok pesantren tradisional pasti pernah menghafalkannya, termasuk di pondok pesantren Fathul Ulum.

 

Karena sudah terbiasa menghafal dengan menggunakan nada, jadi tidak terlalu sulit untuk menyelaraskan. 

 

"Musik yang kami mainkan juga mudah dipahami oleh teman-teman. Ini sekaligus menjadi ajang nostalgia bagi kami. Awal mondok di sini ada lagu-lagu khas yang kami pelajari dan 3 nada dalam video ini menggunakan lagu-lagu itu," ujar kang Falah yang merupakan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al Urwatul Wutsqo ini. 

 

Dalam 5 hari pembuatan video kreasi ini, hari pertama digunakan untuk perekaman suara, hari kedua untuk mengambil tag video. Lalu, agar video terlihat bagus dan suara terdengar indah, maka waktu editing yang dibutuhkan cukup lama, kurang lebih 3 hari.

 

Menyatukan banyak kepala memang bukan perkara mudah. Kekompakan yang menjadi salah satu syarat membuat video kreasi yang bagus, juga merupakan tantangan tersendiri. Namun hal itu bisa diatasi dengan ketegasan sang penanggung jawab juga anggota tim kreasi yang patuh. 

 

“Sebenarnya kami nggak kompak-kompak banget. Tapi saya sebagai penanggung jawab diuntungkan menjadi yang lebih tua. Mereka (tim video kreasi. Red) menjadi lebih mudah diarahkan. Kalau banyak kepala ikut ngatur susah. Tapi karena mereka menyerahkan tanggung jawab kepada saya untuk mengarahkan, atau bahasa lainnya, mereka manutan, itu sebagai satu kunci dalam sebuah tim," jelasnya.

 

Santri juga berkreasi dalam bidang musik. Hal itulah yang menjadi salah satu motivasi tim. 

 

“Kami mengikuti lomba kreasi ini karena ingin berkreasi dalam seni musik. Kami ingin menggugah para santri bahwa di sela-sela waktu mereka nyantri, masih ada jam istirahat yang bisa digunakan untuk membuat konten-konten kreatif berupa video atau hal lainnya. Selain itu, tentu saja kami ingin mengharumkan nama pesantren kami dengan prestasi" ujar Kang Falah.

 

Sebagai yang tertua dan memiliki pengalaman membuat film pendek, kang Falah juga memotivasi adik-adiknya dengan beberapa tips. 

 

Berani berproses adalah hal utama dalam membuat sebuah karya. Tidak perlu takut gagal untuk memulai, karena kegagalan adalah awal dari keberhasilan

 

"Saya dulu pernah ikut festival film pendek saat masih jadi pelajar. Waktu itu saya merasa cepat puas. Sepertinya video yang saya hasilkan waktu itu sudah bagus sekali. Tapi ternyata, ketika saya lihat kembali sekarang, kualitas videonya jauh dari kata bagus. Jadi ya harus mau berproses. Banyak latihan, dan jangan cepat berbangga hati dengan hasil yang menurut kita bagus. Karena ada banyak orang yang lebih ahli dari kita," tambahnya.

 

Dalam perlombaan video kreasi ini, tim dari pondok pesantren Fathul Ulum mendapatkan uang pembinaan dari Panitia PPP senilai Rp 2000000 dan e-Sertifikat.

 

H Dony Ahmad Munir, Ketua DPP PPP Bidang Infokom yang juga merupakan bupati Kabupaten Sumedang mengatakan, jumlah peserta lomba video kreasi nadzom adalah 156 peserta.

 

“Total peserta lomba dari 3 lomba Santri PPP adalah 436 Peserta. Sementara untuk lomba kreasi lalaran nadzom Alfiyah dan Imrithi adalah sebanyak 156 peserta. Perlombaan ini diikuti oleh santri dari berbagai Pondok Pesantren Se Indonesia," ujarnya ketika dikonfirmasi kontributor NU Online Jombang melalui pesan singkat.

 

Kontributor : Sohibul Huzair Ellathoillah

Editor : Fitriana


Daerah Terbaru