NU Online Jombang,
Pengasuh Ribath Al-Lathifiyyah 1, Tambakberas, Kabupaten Jombang, Nyai Hj Machfudloh Aly Ubaid memperoleh penghargaan Anugerah Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) sebagai Pengabdi Sepanjang Hayat. Penghormatan ini merupakan bagian dari kategori nasional dalam daftar penghargaan Anugerah Satu Abad NU.
Anugerah ini diberikan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Malam Anugerah Satu Abad NU di Terater Tanah Airku, Taman Nasional Indonesia (TMII), Jakarta. Selasa malam (31/1/2023). Kegiatan ini ini merupakan salah satu mata rangkaian dalam menyambut hari lahir 1 Abad NU.
“Apa yang kita sebut sebagai Malam Anugerah Satu Abad Nahdlatul Ulama, pada hakikatnya adalah bahwa kami menyelenggarakan ini semua untuk mengambil berkah dari jasa-jasa yang sudah diberikan para tokoh yang malam ini kami sebut mereka telah memberikan begitu besar jasa-jasa terhadap Nahdlatul Ulama, bangsa, negara, dan kemanusiaan,” ucap Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).
Para tokoh yang terpilih menerima anugerah kategori Pengabdi Sepanjang Hayat ini merupakan ulama sepuh yang hidupnya didedikasikan untuk membersamai dan mendidik umat. Terdapat empat ulama sepuh yang terpilih menerima anugerah ini. Pertama, Ibu Nyai Hj Machfudloh Aly Ubaid. Tiga tokoh lainnya adalah KH Ali Yafie (Sulsel), TGH Turmudzi Badarudin (NTB), dan TGH Tabrani Basri (Kalsel). Namun, ketiga tokoh itu memperoleh Anugerah Satu Abad NU kategori internal NU sub kategori Pengabdi Sepanjang Hayat.
Nyai Hj Machfudloh Aly Ubaid adalah tokoh yang lahir pada 12 Maret 1944 di Jombang, Jawa Timur. Ia telah mendedikasikan hidupnya untuk NU dan umat. Putri pertama dari pendiri NU, KH Abdul Wahab Chasbullah bersama Nyai Siti Rahm ini menjadi Pengasuh Pondok Pesantren Putri Al-Latifiyyah 1 sejak tahun 1994.
Sementara kiprahnya dalam NU, tahun 1976 ia menjabat sebagai ketua umum Fatayat NU. Selain itu, ia juga pernah mengemban amanah sebagai ketua 1 Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU.
Di tahun 2015-2021, salah seorang pengurus Majelis Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas ini diberi amanah sebagai A’wan PBNU. Selanjutnya ia dipercaya sebagai Mustasyar PBNU masa khidmah 2022-2027.
Gus Yahya berharap, dari pengakuan atas jasa para pendahulu ini dapat mendatangkan berkah dan kekuatan spiritual bagi para penerus dalam mengarungi abad ke-2 NU.
“Mudah-mudahan dari pengakuan kami atas jasa-jasa beliau semua itu mendatangkan berkah bagi perjalanan upaya-upaya yang akan kami lakukan selanjutnya,” jelasnya.
Kontributor: Muhammad Ichlasul Amal
