NU Online Jombang,
Maraknya kasus degradasi moral, perilaku menyimpang serta tantangan zaman yang dinamis yang berimplikasi terhadap maju mundurnya generasi. Hal tersebut yang mendasari PP Al-Muhajirin III Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang menggelar pekan santri Al-Hijrah, Selasa (05/07/2022).
Ketua pengurus PP Al-Muhajirin III, Denmas Amirul menyampaikan, acara ini merupakan bentuk respon ikhtiar santri dalam menyongsong Revolusi Industri.
"Perlu sahabat santri ketahui, tujuan acara ini adalah bentuk kesiapan kita dalam ikhtiar merespon Revolusi Industri. Terdapat tantangan yang memaksa kalangan pesantren untuk sigap ikut andil dalam memberikan solusi atas ketimpangan. Utamanya, dalam tatanan pendidikan. Mulai dari pencurian hak kekayaan intelektual hingga degradasi moral yang banyak terjadi dimana-mana," paparnya.
Pria yang kerap disapa Amir ini juga menjelaskan, selain sebagai bentuk ikhtiar, acara tersebut juga merupakan bentuk orientasi mengenai hal apa yang harus disiapkan di kemudian hari.
"Kita akan menyelami beberapa pengetahuan penting mulai dari manajemen kepemimpinan di pesantren, diklat kepenulisan, teknik branding media, dan yang terakhir adalah outbond atau jelajah alam sebagai refleksi alam yang diciptaan Allah SWT.
Selanjutnya, KH Latif Malik selaku pengasuh PP Al-Muhajirin III, sekaligus Katib PBNU ini menyampaikan, refleksi dari manifestasi Revolusi Industri merupakan bentuk perjuangan bagaimana santri harus segera siap sedia dalam segala tantangan.
"Sebagaimana yang telah dicontohkan masa penjajahan lalu, ini adalah manifestasi persatuan melalui resolusi jihad," ujarnya.
Adapun narasumber pertama dalam acara tersebut adalah Maghfuri Ridwan, instruktur nasional Gerakan Pemuda Ansor.
Acara dengan tajuk Manifestasi Spirit Santri dalam menyongsong Revolusi Industri ini digelar selama 3 hari dan diikuti oleh 45 santri yang dibuka langsung oleh pengasuh PP Al-Muhajirin III Bahrul Ulum Tambakberas Jombang KH Abdul Latif Malik, LC.
