• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Kamis, 18 April 2024

Daerah

Hilangkan Kemalasan, Santri Mambaul Ma'arif Denanyar Jombang Diruqyah

Hilangkan Kemalasan, Santri Mambaul Ma'arif Denanyar Jombang Diruqyah
Ratusan santri Mambaul Ma'arif Denanyar, Kabupaten Jombang, Jawa Timur mengikuti ruqyah massal. (Foto:Istimewa)
Ratusan santri Mambaul Ma'arif Denanyar, Kabupaten Jombang, Jawa Timur mengikuti ruqyah massal. (Foto:Istimewa)

NU Jombang Online, 
Santri seyogyanya tekun belajar dan taat kepada orang tua dan gurunya, tidak sebaliknya. Namun, bagi santri yang justru merasa memiliki sifat malas dan tidak taat, jangan dulu minder, lantaran bisa diobati. Salah satunya dengan cara ruqyah. Ruqyah memang dikenal sebagai terapi yang ampuh mengobati segala penyakit yang diderita manusia.

Sebagaimana yang dilakukan ratusan santri di Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Mereka berupaya menjadi santri yang istiqamah tekun belajar dan berbakti kepada guru serta orang tuanya dengan cara mengikuti ruqyah massal. Kegiatan ini diselenggarakan Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif dengan menggandeng Pimpinan Cabang (PC) Jamiyah Ruqyah Aswaja (JRA) Jombang.

Ketua PC JRA Jombang, Ahmad Marzuqi Abda'u mengatakan, ruqyah Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja) memang tidak melulu bisa mengobati penyakit yang berkaitan dengan medis, non medispun juga dapat ditangani, seperti sifat malas dan sebagainya. Semua itu bisa diobati dengan terapi ayat-ayat Al-Qur'an melalui metode-metode tertentu.

"Kita gunakan teknik inabah. Teknik mengajak kepada seseorang untuk bertaubat bersama-sama. Teknik ini tidak dibacakan Al-Qur'an seperti pada umumnya akan tetapi lebih pada motivasi-motivasi agar kita bertaubat kepada Allah Swt," katanya, Ahad (16/2).

Kurang lebih 450 santri putri mayoritas menangis, bahkan banyak pula yang menjerit merasa belum menjadi santri ideal, banyak kesalahan yang mereka perbuat selama ini dan butuh bertaubat memperbaiki kesehatan-kesalahannya itu. Tangisan dan jeritan santri itu adalah efek dari ruqyah yang menunjukkan bahwa ada potensi positif bagi santri untuk berubah menjadi lebih baik.

"Hampir mayoritas menangis semunya, bahkan banyak yang menjerit karena merasa banyak dosanya, banyak kesalahan kepada orang tua dan gurunya. Memang di teknik inabah itu kita motivasi santri untuk taat kepada orang tua," ujarnya.

Ruqyah untuk menyemarakkan pra Haul Mbah Bisri dan Harlah Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif itu, berlangsung di tiga titik. Pertama di aula Pesantren Mambaul Ma'arif khusus santri putri, kedua dilakukan di kawasan pondok putra diikuti oleh sekitar 350 santriwan. Kemudian ruqyah juga digelar di halaman masjid Jami' Pesantren Mambaul Ma'arif diikuti oleh 50-an santri putra. Mereka tampak antusias mengikuti kegiatan ini.

JRA Jombang intens melakukan ruqyah di sejumlah tempat. Hampir setiap bulan sayap Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) ini menggelar ruqyah massal dengan bergantian dari tempat satu ke tempat lainnya. Setiap kali menggelar ruqyah, keikutsertaan masyarakat bisa dipastikan cukup antusias. Bahkan mereka terdiri dari berbagai kalangan, dari anak-anak hingga orang tua.

Pewarta: Syamsul Arifin


Editor:

Daerah Terbaru