Gelar Watugaluh Expo, KKN STKIP PGRI Jombang Gandeng IPNU IPPNU

NU Online Jombang,

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Jombang bersama dengan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) menggelar Watugaluh Expo pada Rabu (24/01/2023). Kegiatan bertempat di Masjid At Taqwa, dusun Jasem, desa Watugaluh. 

 

Ketua IPNU Watugaluh, M Ihrozal Ma'ali menyampaikan, kegiatan Watugaluh Expo ini tidak hanya sebagai penutup dalam agenda Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa STKIP. Namun, Expo ini juga menjadi wadah bagi masyarakat desa Watugaluh untuk menunjukan eksistensinya di bidang ekonomi.

 

"Rangkaian acara pada kegiatan malam hari ini adalah lomba Tartil dan Adzan kemudian ada bazar serta pembacaan Shalawat. Kami diajak berkolaborasi dengan mahasiswa STKIP yang tengah KKN di desa ini. Kebetulan, kami diajak kolaborasi dalam agenda pembacaan shalawatnya," ujarnya.

 

Sementara itu, Vidyaksa El Haq, ketua pelaksana kegiatan Watugaluh Expo juga memaparkan, kegiatan ini memiliki tujuan untuk mengeksplorasi aneka ragam potensi yang dimiliki oleh masyarakat Desa Watugaluh. Selain itu, pihaknya juga menginginkan kegiatan ini dapat dikenang oleh masyarakat desa Watugaluh.

 

"Dengan lomba Tartil dan Adzan ini kita dapat mengetahui potensi dari putra-putri Desa Watugaluh itu sendiri. Sementara kegiatan bazar ini bertujuan untuk memperkenalkan produk yang diproduksi oleh pegiat UMKM di desa ini. Yang terakhir, kegiatan pembacaan Shalawat kami meminta bantuan dari rekan-rekanita IPNU dan IPPNU untuk acara puncak malam harinya yang dihadiri oleh Kiai Syamsudin sebagai pembicara," jelasnya.

 

Kegiatan Watugaluh Expo dihadiri oleh perangkat Desa Watugaluh, Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Ketua Fatayat Nahdhatul Ulama (NU), dan masyarakat desa Watugaluh.

 

"Apresiasi dari perangkat Desa Watugaluh terhadap acara Watugaluh Expo cukup besar. Mereka berharap kegiatan Watugaluh Expo dapat bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat Desa Watugaluh," pungkasnya.

 

Kontributor: Mahesi Rifatul Muheni