• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 29 Maret 2024

Daerah

JELANG KONFERCAB NU

BMTNU-CV NU Mandiri Jombang Harus Tetap Jaga Pola Hubungan dengan PCNU

BMTNU-CV NU Mandiri Jombang Harus Tetap Jaga Pola Hubungan dengan PCNU
Evaluasi program kerja CV NU Mandiri dan BMTNU Jombang. (Foto: Dok NU Online Jombang)
Evaluasi program kerja CV NU Mandiri dan BMTNU Jombang. (Foto: Dok NU Online Jombang)

NU Online Jombang, 
Program kerja CV NU Mandiri dan Baitul Mal wat Tamwil Nahdlatul Ulama (BMTNU) dievaluasi oleh tim evaluator Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang melalui panitia Konferensi Cabang (Konfercab) di kantor PCNU Jombang. Tim ini dibentuk untuk menggali informasi sebagai bahan dalam penyusunan materi konferensi.


Secara garis organisasi, CV NU Mandiri didirikan oleh PCNU Jombang melalui Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU). Sementara pendirian BMTNU berdasar atas mandat konferensi yang secara teknis dilaksanakan PC Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU).


Sekretaris PCNU Jombang, Mochammad Muchlis menyampaikan, kedua unit usaha itu mempunyai pola dan sistem pengelolaan yang berbeda. CV NU Mandiri yang fokus kerjanya di bidang pertanian itu kekuatannya pada kepemilikan saham. Sedangkan BMTNU pada anggota, karena berbentuk koperasi.


"Meski demikian, harus dibangun pola hubungan antara CV NU Mandiri dan BMTNU tidak berjarak dengan PCNU, bahkan harus tetap di bawah kontrol PCNU," katanya, beberapa waktu lalu.

 


Hal itu menurutnya, agar perjalanan unit-unit usaha yang pendiriannya difasilitasi PCNU Jombang tetap terjaga kokoh sesuai tujuan didirikannya, dan tetap dalam pengawasan para kiai, baik yang berada di pengurus tanfidziyah maupun jajaran syuriyah.


Di BMTNU, lanjutnya, meskipun bentuknya adalah koperasi, namun unsur ke-NU-an harus tetap mewarnai di dalamnya. Misalnya, semua pengelola BMTNU harus memiliki latar belakang yang pasti NU. Ini diwujudkan dalam rekrutmen pengelola atau pegawai. Calon pengelola harus mendapat rekomendasi dari pengurus NU secara tertulis, baik tingkat ranting atau Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU).


"Tidak hanya sampai di situ, pengawas BMTNU harus ada perwakilan dari PCNU, baik unsur tanfidziyah maupun syuriyah. Tentu setelah mereka sudah resmi menjadi anggota. Bahkan sekarang kita juga memasukkan pengawas dari PWNU," jelas pria yang juga sekretaris BMTNU Jombang ini.


Muchlis menegaskan, CV NU Mandiri dan BMTNU adalah medan baru perjuangan NU di Jombang. Selama ini, dua organisasi tersebut berkontribusi besar terhadap kemandirian NU. Manfaatnya juga dirasakan oleh masyarakat NU secara umum. Maka, sistem kerja dan pola hubungan kedua organisasi itu dengan PCNU harus terus dibangun dengan harmonis.

 


Karenanya, evaluasi yang dilakukan PCNU Jombang menjelang Konfercab ini, sisi lain adalah untuk menyerap masukan dari para pengelola unit usaha PCNU berangkat dari temuan-temuan di lapangan. Temuan tersebut, kemudian menjadikannya catatan tim evaluasi, selanjutnya disampaikan kepada tim penyusun materi agar digodok dalam materi Konfercab.


Pada kesempatan yang sama, Direktur CV NU Mandiri Jombang, Sugiarto menuturkan bahwa pengelola CV NU tersebut sudah membangun pola hubungan antara CV NU Mandiri dengan NU secara organisasi. Beberapa waktu lalu, kata dia, CV NU Mandiri dengan semua MWCNU di Jombang dan PCNU bersepakat bahwa kepemilikan saham CV NU Mandiri dimiliki sepenuhnya oleh NU. Yakni, 49% dimiliki MWCNU dan 51% punya PCNU. 


"Kalau CV NU Mandiri sudah 100% milik NU secara organisasi, yang dibagi kepada PCNU Jombang dan MWCNU se-Jombang," ungkapnya.


Tahap selanjutnya ia menawarkan agar pembentukan LPPNU di tingkat MWCNU sampai ranting bisa diagendakan untuk menyelaraskan kerja-kerja CV NU Mandiri hingga tingkat paling bawah, yakni ranting. Hal ini dinilai akan membantu lebih mengefektifkan kerja CV NU Mandiri di bawah LPPNU.

 


"Karena objek kita kan petani. Dan petani itu ada di desa-desa atau ranting. Mereka yang sangat membutuhkan. Nah, peran LPPNU di tingkat MWCNU dan ranting membantu memastikan program ini sampai kepada petani," jelasnya.


Editor:

Daerah Terbaru