• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Sabtu, 27 April 2024

Bahtsul Masail

Hukum Mencabut dan Menyemir Uban bagi Emak-emak

Hukum Mencabut dan Menyemir Uban bagi Emak-emak
Ilustrasi menyemir rambut. (Foto: Freepik)
Ilustrasi menyemir rambut. (Foto: Freepik)

Hampir semua kegiatan pengajian Alfaqir selalu ada sesi tanya jawab. Hal ini di samping untuk menggali problematika faktual keagamaan di masyarakat yang perlu mendapat jawaban, juga untuk melatih keberanian jamaah menyampaikan sesuatu yang perlu disampaikan tanpa perlu tedeng aling-aling sebagai bentuk penyatuan masyarakat dan kiainya.


Beberapa waktu berselang saat Alfaqir mendatangi Majelis Ilmu atau pengajian yang diprakarsai takmir Masjid Trawasan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang dan didukung seluruh ketakmiran mushala di kawasan tersebut, ada beberapa ibu-ibu atau emak-emak yang menanyakan seputar hukum Islam. Untuk kali ini, pertanyaan didominasi kaum ibu-ibu, meski perwakilan bapak-bapak juga ada yang bertanya. 


Di antara pertanyaan yang diajukan emak-emak kepada Alfaqir saat sesi tanya jawab adalah persoalan hukum mencabut uban dan menyemir uban itu dengan warna hitam. 


Pertanyaannya begini, Mbah Yai, apa hukumnya mencabut uban? Pertanyaan itu sontak disambut ibu-ibu lainnya dengan mengatakan 'gatal banget Mbah Yai'.


Lalu, pertanyaan lanjutannya, bagaimana hukum menyemirnya dengan warna hitam bagi emak-emak? Ini dilakukan agar tampil seperti muda di hadapan suaminya Mbah Yai.


Alfaqir menjawab, bahwa hukum mencabut uban adalah makruh. Hal ini sebagaimana pernyataan An-Nawawi dalam muhadzab berikut:


يكره نتف الشيب لحديث عمرو بن شعيب عن أبيه عن جده عن النبي قال لا تنتفوا الشيب فإنه نور المسلم يوم القيامة

 

Sedangkan hukum menyemir uban dengan warna hitam bagi emak-emak atas izin suaminya adalah boleh. Hal ini didasarkan pada pernyataan Imam Romli yang dikutip Sayyid Bakri dalam kitab I'anatuttholibin juz 2 halaman 339, sebagaimana berikut:


وحرموا خضاب شعر بسواد
لرجل وامرأة لا للجهاد
قال الرملي في شرحه نعم ، يجوز للمرأة ذلك بإذن زوجها اوسيدها لأن له غرضا في تزينها


والله اعلم بالصواب

 

*Ditulis oleh KH M Sholeh, Tokoh Nahdlatul Ulama Kabupaten Jombang, Wakil Rais PCNU Jombang 2017-2022


Bahtsul Masail Terbaru