Syaiful Habib
Kontributor
Umat muslim di penjuru dunia akan menyambut datangnya bulan suci Ramadhan tepat setelah Sya'ban berakhir. Ramadhan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu bagi umat muslim.
Pada bulan tersebut Allah SWT memberikan beragam keutamaan yang tidak ada di bulan lain. Di dalamnya terdapat kewajiban berpuasa sebulan penuh dan banyak anjuran ibadah sunnah lainnya.
Betapa banyak kemuliaannya, sudah sepantasnya kita menyambut bulan suci Ramadhan dengan penuh suka cita, memanjatkan doa sembari melantunkan harapan yang terbaik.
Dikutip dari NU Online inilah doa-doa menyambut Ramadhan yang dikumpulkan oleh Imam ath-Thabrani:
Pertama, doa yang diriwayatkan Sayyidina ‘Ubadah bin al-Shamith (34 H). Dalam hadits tersebut Rasulullah mengajarkan doa atau kalimat yang dibaca saat Ramadhan datang. Berikut riwayatnya (sanadnya hasan):
أللهمَّ سَلِّمْنِي مِنْ رَمَضَانَ، وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِي، وَتَسَلَّمْهُ مِنِّي مُتَقَبَّلًا
“Allahumma salimnî min ramadlâna wa sallim ramadlâna lî wa tasallamhu minnî mutaqabbalan”
Artinya, "Ya Allah, sampaikan aku (dengan selamat menuju bulan) Ramadhan. Sampaikanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah (amal-amal)ku (di bulan) Ramadhan". Imam Abul Qasim Sulaiman bin Ahmad ath-Thabrani, Kitâb al-Du’â’, Kairo: Dar al-Hadits, 2007, hlm. 311.
Imam ath-Thabrani juga menambahkan doa yang sama dengan perawi dan redaksi sedikit berbeda. Diriwayatkan oleh Imam Makhul al-Syami (w. 112 H) bahwa ia membaca doa ini saat memasuki bulan Ramadhan.
أللهمَّ سَلِّمْنِي لِرَمَضَانَ، وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِي، وَتَسَلَّمْه مِنِّي مُتَقَبَّلًا
“Allahumma salimnî li ramadlâna wa sallim ramadlâna lî wa tasallamhu minnî mutaqabbalan”
Artinya, "Ya Allah, sampaikan aku (dengan selamat) kepada (bulan) Ramadhan. Sampaikanlah Ramadhan kepadaku (juga) dan terimalah (amal-amal)ku (di bulan) Ramadhan". Imam Abul Qasim Sulaiman bin Ahmad ath-Thabrani, Kitâb al-Du’â’, 2007, hlm. 312.
Kedua, doa yang berasal dari Imam Abdul ‘Aziz bin Abi Rawad (w. 159 H), seorang ahli hadits, ahli ibadah dan imam Masjid al-Haram. Imam Abdullah bin Mubarak memandangnya sebagai “a’badinnâs” (orang yang paling luar biasa ibadahnya di antara manusia). Ia murid langsung dari Sayyidina Salim bin Abdullah bin Umar (w. 106 H), Imam Nafi’ (w. 117 H), dan lain sebagainya.
Berikut riwayat doa yang berasal darinya (sanadnya hasan):
اللّٰهمَّ أَظَلَّ شَهْرُ رَمَضَانَ وَحَضَرَ، فَسَلِّمْهُ لِي وَسَلِّمْنِي فِيهِ وَتَسَلَّمْهُ مِنِّي، اللهمَّ ارْزُقْنِي صِيَامَهُ وَقِيَامَهُ صَبْرًا واحْتِسَابًا، وَارْزُقَنِي فِيْهِ الْجَدَّ وَالْإِجْتِهَادَ والقُوَّةَ والنَّشَاطَ، وَأَعِذْنِي فِيهِ مِنَ السّآمَةِ وَالفَتْرَةِ وَالكَسَلِ والنُّعَاسِ, وَوَفِّقْنِي فيه لِلَيْلَةِ الْقَدْرِ وَاجْعَلهَا خَيْرًا مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
"Allahumma adhalla syahru ramadhâna wa hadlara, fa sallimhu lî wa sallimnî fîhi wa tasallamhu minnî. Allahummarzuqnî shiyâmahu wa qiyâmahu shabran wahtisâban, warzuqnî fîhil jadda wal ijtihâda wal quwwata wan nasyâtha, wa a’idznî fîhi minassâmati wal fatrati wal kasali wan na’âsi, wawaffiqnî fîhi li lailatil qadri waj’alhâ khairan min alfi syahrin.”
Artinya, "Ya Allah, bulan Ramadhan sudah membayangi dan datang. Maka, sampaikanlah (bulan) Ramadhan kepadaku, dan sampaikanlah aku (dengan selamat) ke dalamnya, dan terimalah (amal-amal)ku (di bulan) Ramadhan. Ya Allah, karuniailah aku kesabaran dan (niat tulus) mengharap (pahala dan ridha-Mu) atas puasa (Ramadhan)ku dan (qiyamul lail)ku. (Ya Allah), karuniailah aku dalam (bulan) Ramadhan kesungguhan hati, ketekunan, kekuatan, dan vitalitas. (Ya Allah), lindulingah aku dalam (bulan) Ramadhan dari kebosanan, lemah lesu, kemalasan, dan lemas/(banyaknya kantuk). (Ya Allah), sukseskanlah aku dalam (mendapatkan) lailatul qadar di (bulan) Ramadhan (ini) dan jadikanlah (pahala atau kebaikan)nya (lebih baik dari seribu bulan)." Imam Abul Qasim Sulaiman bin Ahmad ath-Thabrani, Kitâb al-Du’â’, 2007, hlm. 312.
Ketiga, doa yang diriwayatkan Imam Abu ‘Utsman an-Nahdi (w. +91-100 H), seorang tabi’in dan ahli hadits dari Basrah. Ia meriwayatkan hadits dari Sayyidina Umar bin al-Khattab, Sayyidina Ali bin Abu Thalib, Sayyidina Abdullah bin Mas’ud dan banyak sahabat lainnya (Jamaluddin Abi al-Hajjaj Yusuf al-Mizzi, Tahdzîb al-Kamâl fî Asmâ’i al-Rijâl, Beirut: Muassasah al-Risalah, 1992, juz 17, hlm. 425-426). Berikut riwayatnya (sanadnya) hasan:
اللهمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annî”
Artinya, "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Memaafkan, mencintai “maaf”, maka maafkanlah diriku". Imam Abul Qasim Sulaiman bin Ahmad ath-Thabrani, Kitâb al-Du’â’, 2007, hlm. 312.
Itulah doa-doa menyambut Ramadhan yang telah dikumpulkan oleh Imam Abul Qasim Sulaiman bin Ahmad ath-Thabrani (w. 360 H) yang merupakan seorang ahli hadits dalam sejarah Islam, yang sosoknya oleh Imam Ibnu Katsir (w. 774 H) digambarkan dengan kalimat:
الطبراني هو الإمام الحافظ الثقة. الرحال الجوال، محدث الإسلام
Artinya, "(Imam) ath-Thabrani adalah imam al-hafidz (hafal banyak hadits sekaligus perawinya) yang otoritasnya tidak diragukan (tsiqqah), seorang pengelana (pengetahuan), (dan) ahli haditsnya Islam.” (Imam Ibnu Katsir, Jâmi’ al-Masânîd wa al-Sunan, Beirut: Dar al-Fikr, 1994, juz 3, hlm. 117)
Terpopuler
1
Jadwal dan Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Bahrain
2
Mengenang 92 Tahun KH M Ma'shum Ali Wafat: Menyingkap Misteri Pembakaran Foto Diri
3
Bagaimana Jika Zakat Fitrah Diberikan kepada Keluarga Sendiri? Ini Penjelasannya
4
Berkah Ramadhan, Pengusaha Janggelan di Jombang Alami Kenaikan Omzet 2 Kali Lipat
5
Waktu Buka Puasa Hari Ini dan Besok Daerah Jombang Juga Banyuwangi, Ahad-Senin 23-24 Maret 2025
6
Sidang Isbat Penetapan 1 Syawal 1446 H Digelar 29 Maret Mendatang
Terkini
Lihat Semua