Amaliyah NU

3 Doa Awal Ramadhan yang Bisa Diamalkan

Jumat, 28 Februari 2025 | 15:05 WIB

3 Doa Awal Ramadhan yang Bisa Diamalkan

Ilustrasi berdoa memasuki bulan Ramadhan. (Foto: Freepik)

Umat Islam sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadhan. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menetapkan awal puasa Ramadhan 1446 Hijriah pada Jumat, 28 Februari 2025.


Ramadhan sebagai bulan yang penuh berkah, ampunan dan rahmat Allah swt menjadi kesempatan bagi setiap Muslim untuk mendekatkan diri serta memperbanyak amal ibadah sunnah.


Salah satu amalan penting yang dianjurkan saat memasuki bulan Ramadhan adalah membaca doa. Berdoa, selain wujud syukur atas kehadiran Ramadhan, juga permohonan kelancaran dan keberkahan saat bulan Ramadhan.


Berikut doa yang diajarkan Rasulullah saw dalam riwayat Imam At-Thabrani dan Imam Ad-Dailami. Sebagaimana dikutip dari NU Online karya Alhafiz Kurniawan. Dalam artikel itu disebutkan setidaknya tiga doa yang bisa diamalkan umat Islam saat memasuki bulan Ramadhan.


 اللَّهُمَّ سَلِّمْنِيْ لِرَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِيْ وَسَلِّمْهُ مِنِّيْ


Allāhumma sallimnī li Ramadhāna, wa sallim Ramadhāna lī, wa sallimhu minnī.


Artinya, “Ya Allah, selamatkanlah aku (dari penyakit dan uzur lain) demi (ibadah) Bulan Ramadhan, selamatkanlah (penampakan hilal) Ramadhan untukku, dan selamatkanlah aku (dari maksiat) di Bulan Ramadhan.” 


Selain doa di atas, ada doa lain yang dipanjatkan Rasulullah saw pada awal bulan Ramadhan dalam riwayat Imam Abu Dawud sebagai berikut.


    هِلالُ رُشْدٍ وَخَيْرٍ (مرتين)، آمَنْتُ بِالَّذِي خَلَقَكَ (ثَلاث مرات)، الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي ذَهَبَ بِشَهْرِ كَذَا ، وَجَاءَ بِشَهْرِ كَذَا
  

Hilālu rusydin wa khairin (2 kali), āmantu bil ladzī khalaqaka, (3 kali), alhamdulillāhil ladzī dzahaba bi syahri kadzā, wa jā’a bi syahri kadzā.   


Artinya, “Bulan petunjuk dan kebaikan (2 kali). Aku beriman kepada Tuhan yang menciptakanmu (3 kali). Segala puji bagi Allah yang menghilangkan bulan itu, dan mendatangkan bulan ini.” (HR Abu Dawud). 


Di samping itu, Syekh Ibnu Hajar al-Haitami menyampaikan redaksi lain doa awal bulan Ramadhan tersebut. Hal demikian sebagaimana termaktub dalam kitab Ithafu Ahlil Islam bi Khushushiyyatish Shiyam (109).


 اللَّهُ أَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ العَظِيْمِ، اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذَا الشَّهْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ الْقَدَرِ، وَمِنْ شَرِّ الْمحَشْرِ


Allāhu akbaru, lā haula wa lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil ‘azhīmi. Allāhumma innī as’aluka khaira hādzas syahri, wa a‘ūdzu bika min syarril qadari, wa min syarril mahsyari. 


Artinya, "Allah maha besar. Tiada daya dan upaya kecuali berkat pertolongan Allah yang maha agung. Aku memohon kepada-Mu kebaikan bulan ini (Ramadhan). Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan takdir dan keburukan mahsyar.”