Ahmad Faiz
Penulis
Ramai di medsos adalah seorang laki-laki yang sudah beristri, kepergok sedang beduaan dengan perempuan lain. Saat melakukan pendekatan, laki-laki tersebut mengaku bujang kepada perempuan itu.
Dalam perspektif fikih, apakah kebohongan seorang laki-laki sebagaimana dalam kasus di atas dapat menyebabkan istri tertalak?
Kaitannya dengan ucapan yang bisa menyebabkan talak, dalam fikih terbagi menjadi dua, yaitu lafal shorih dan kinayah.
Shorih artinya perkataan yang tidak bisa diarahkan pada selain perceraian, seperti lafal-lafal yang keluar dari kata talak. Apabila suami mengucapkan lafal ini maka istrinya menjadi tertalak, sekalipun tidak ada niatan menjatuhkan talak.
Sedangkan lafal kinayah adalah lafal yang masih bisa diarahkan terhadap makna lain selain perceraian, seperti ucapan suami "pulang saja sana ke rumah orang tuamu". Dan lafal ini bisa menjadikan istri tertalak bila suami berniat menceraikan istrinya.
Imam Nawawi dalam Majmu'-nya mengatakan bahwa ucapan suami yang mengatakan "saya tidak mempunyai istri", padahal dia sudah beristri, termasuk dalam kategori kinayah. Sehingga istrinya bisa tertalak apabila sang suami mempunyai niatan untuk menceraikan saat mengucapkannya.
وَاِنْ قَالَ لَهُ رَجُلٌ: أَلَكَ زَوْجَةٌ؟ فَقَالَ لَا، فَإنْ لَمْ يَنْوِ بِهِ الطَّلَاقَ لَمْ تُطَلَّقْ، لِاَنَّهُ لَيْسَ بِصَرِيْحٍ، وَاِنْ نَوَىْ بِهِ الطَّلَاقَ وَقَعَ لِاَنَّهُ يَحْتَمِلُ الطَّلَاقَ
Artinya, "Apabila seorang suami ditanyai, apakah kamu punya istri? Lalu dia menjawab tidak. Maka apabila suami tidak berniat menceraikan istrinya, maka istrinya tidak tertalak, karena lafal itu bukan shorih. Dan apabila dia berniat menjatuhkan talak, maka istrinya tertalak, sebab perkataan tersebut merupakan lafal kinayah." (Al Majmu’, juz 17 hal 102).
Dengan demikian melihat pemaparan di atas, ucapan seorang suami yang mengaku belum punya istri, bisa menyebabkan istrinya tertalak apabila dia berniat menceraikannya saat mengucapkan perkataan tersebut. Wallahu a'lam bishshawab.
*Ditulis oleh Ahmad Faiz, Redaktur Keislaman NU Online Jombang, Pengajar di Pesantren Tarbiyatunnasyiin, Paculgowang, Jombang.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat Akhir Syawal: Merawat Silaturahim dengan Sesama
2
Gus Kikin Kisahkan Sepak Terjang KH Asy’ari, Ayahanda KH Hasyim Asy’ari
3
Ini Desain dan Makna Logo Harlah Ke-75 Fatayat NU, Unduh di Sini
4
Memahami Makna Halal Bihalal menurut Prof Quraish Shihab
5
Indahnya Syawal, Bulan Pernikahan Rasulullah dan Siti Aisyah
6
Halal Bihalal LTN MWCNU Diwek: Pompa Spirit Baru Tingkatkan Literasi dan Komitmen Rampungkan Buku
Terkini
Lihat Semua