Feni Kusumaningrum
Kontributor
Meskipun bulan Ramadhan yang penuh berkah sudah lewat, bukan berarti untuk berhenti berbuat baik. Kesempatan untuk berbuat kebaikan akan selalu ada selama masih hidup. Selain Ramadhan, kita tetap diperintahkan untuk berpuasa dan melakukan ibadah lainnya. Islam memberikan jalan bagi kita untuk melanjutkan dan membiasakan ibadah puasa.
Dilansir dari NU Online, terdapat sederet hal yang dapat dilakukan untuk menjaga semangat ibadah setelah Ramadhan, di antaranya sebagai berikut:
1. Puasa Sunnah
Selain puasa wajib di bulan Ramadhan, Islam juga menganjurkan puasa sunnah. Rasulullah saw bersabda bahwa siapa saja yang berpuasa Ramadhan, lalu melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, pahalanya seperti berpuasa setahun penuh.
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ (رَوَاهُ مُسْلِمٌ)ـ
Artinya, “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian mengikutinya dengan berpuasa 6 hari di bulan syawal, maka ia seperti puasa sepanjang tahun.” (HR Muslim).
Ada juga puasa sunnah lainnya seperti puasa Senin-Kamis, puasa tiga hari setiap bulan (tanggal 13, 14, dan 15 Hijriah), dan lain-lain.
2. Shalat Malam
Selain puasa, Rasulullah saw juga menganjurkan kita untuk melaksanakan shalat malam (qiyamul lail) tidak hanya di bulan Ramadhan, melainkan di bulan-bulan lainnya. Beliau mendoakan rahmat bagi suami yang bangun malam untuk shalat dan membangunkan istrinya, begitu juga sebaliknya.
رَحِمَ اللهُ رَجُلًا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّى، وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَصَلَّتْ، فَإِنْ أَبَتْ نَضَحَ فِي وَجْهِهَا الْمَاءَ، وَرَحِمَ اللهُ امْرَأَةً قَامَتْ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّتْ، وَأَيْقَظَتْ زَوْجَهَا فَصَلَّى، فَإِنْ أَبَى نَضَحَتْ فِي وَجْهِهِ الْمَاءَ (رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ)ـ
Artinya, “Semoga Allah merahmati seorang suami yang bangun malam, kemudian ia shalat dan membangunkan istrinya, jika istrinya menolak ia percikan air ke wajahnya, dan semoga Allah merahmati seorang istri yang bangun malam, kemudian ia shalat dan membangunkan suaminya, jika suaminya menolak ia percikkan air ke wajahnya.” (HR. Abu Dawud).
3. Jangan Remehkan Kebaikan dan Dosa
Jangan pernah meremehkan kebaikan sekecil apa pun, karena Allah swt sangat mencintai hamba-Nya yang mendekatkan diri kepada-Nya dengan menjalankan kewajiban dan melakukan amalan-amalan sunnah. Bahkan, Rasulullah saw mengingatkan untuk menjaga diri dari api neraka meskipun hanya dengan bersedekah setengah biji kurma. Beliau juga menceritakan kisah seorang wanita pezina yang diampuni dosanya karena menolong anjing yang kehausan.
Sebaliknya, jangan pula meremehkan dosa sekalipun kecil, karena dosa kecil yang terus-menerus dilakukan bisa menjadi besar dan menjerumuskan kita pada kekufuran serta kematian dalam keadaan yang buruk (su'ul khatimah). Rasulullah saw memperingatkan kita untuk menjauhi dosa-dosa kecil.
إِيَّاكُمْ وَمُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ (رواه الطبراني)ـ
Artinya, “Jauhilah oleh kalian dosa-dosa kecil.” (HR Ath-Thabrani).
4. Konsisten Berbuat Baik
Setelah Ramadhan, umat Islam dapat memperkuat iman dengan terus istiqamah (konsisten) dalam berbuat kebaikan. Iman akan bertambah kuat dengan banyaknya kebaikan yang dilakukan dan akan melemah dengan banyaknya kemaksiatan. Rasulullah saw bersabda,
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ (أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ)ـ
Artinya, “Sebaik-baik perbuatan menurut Allah adalah yang dirutinkan meskipun sedikit.” (HR al-Bukhari dan Muslim).
5. Terus Menuntut Ilmu
Setelah Ramadhan, jangan lupakan pentingnya menuntut ilmu agama. Rasulullah saw bersabda,
لَا يَشْبَعُ مُؤْمِنٌ مِنْ خَيْرٍ يَسْمَعُهُ حَتَّى يَكُوْنَ مُنْتَهَاهُ الْجَنَّةَ (رَوَاهُ ابْنُ حِبَّانَ وَالتِّرمِذِيُّ)ـ
Artinya, "Seorang mukmin tidak semestinya merasa puas dengan kebaikan yang ia dengarkan hingga kehidupannya berujung masuk ke dalam surga." (HR Ibnu Hibban dan at-Tirmidzi).
Jadi, mari jadikan semangat Ramadhan sebagai pendorong untuk terus berbuat baik, meningkatkan ibadah, dan menuntut ilmu sepanjang hidup.
6. Manfaatkan Waktu untuk Berbuat Baik
Bersegera untuk terus berbuat baik dan taat kepada Allah swt. Selagi masih muda, sehat, dan punya waktu luang, manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya sebelum datang masa tua, sakit, sibuk, atau bahkan kematian. Dunia ini adalah tempat untuk beramal, sedangkan akhirat adalah tempat untuk mempertanggungjawabkan amal perbuatan kita. Penyesalan di akhirat tidak akan berguna. Jangan sampai kita menyesal karena melalaikan kewajiban kepada Allah swt atau berandai-andai bisa kembali ke dunia untuk berbuat kebaikan.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Muslim yang Selalu Memberikan Kebahagiaan kepada Orang Lain Disukai Allah
2
Sifat Chalim, Khas Para Kiai Tambakberas
3
Khutbah Jumat: Kemuliaan dan Keberuntungan Orang yang Sabar Menerima Segala Ujian
4
LKMM, Ajang Tingkatkan Manajemen Organisasi Mahasiswa di Jombang
5
Kuatkan Literasi Politik, Ma'had Aly Mambaul Ma'arif Denanyar Gelar Kuliah Umum
6
Inses dalam Pandangan Islam: Pelanggaran Moral dan Dosa Zina yang Paling Berat
Terkini
Lihat Semua