• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Kamis, 2 Mei 2024

Khutbah

Khutbah Jumat: Istikamah Beribadah meski Belum Maksimal

Khutbah Jumat: Istikamah Beribadah meski Belum Maksimal
Ilustrasi seseorang sedang beribadah. Dipakai ilustrasi khutbah Jumat untuk menggambarkan penting istikamah dalam beribadah. (Foto: Freepik)
Ilustrasi seseorang sedang beribadah. Dipakai ilustrasi khutbah Jumat untuk menggambarkan penting istikamah dalam beribadah. (Foto: Freepik)

Khutbah I

اَلْحَمْدُ للهِ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِإِدْخَالِ السُرُوْرِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ النُّوْرُ الصَّبُوْرُ. وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ بِحُسْنِ الْأَخْلَاقِ الْمشْهُوْرُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ, فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ


قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ لَا تَعْبُدُوْنَ اِلَّا اللّٰهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَقُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَّاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۗ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْكُمْ وَاَنْتُمْ مُّعْرِضُوْنَ


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah.


Segala puji milik Allah swt yang telah memberikan kita berbagai macam kenikmatan sehingga kita dapat memenuhi panggilan-Nya untuk menunaikan shalat Jumat. Nikmat yang kita dapatkan sudah sepantasnya digunakan memenuhi syariat yang telah ditetapkan-Nya. Shalawat beserta salam, mari kita haturkan bersama kepada Nabi Muhammad saw, juga kepada para keluarganya, sahabatnya, dan semoga melimpah kepada kita semua sebagai umatnya. Dan kelak mendapat mendapatkan syafaatnya. Amin.


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah.


Melalui mimbar ini, alfaqir berwasiat kepada jamaah Jumat dan kepada diri alfaqir sendiri untuk tidak pernah berhenti berikhtiar meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt. Karena dengan modal iman dan takwa inilah kita bisa selamat di dunia dan hari kiamat kelak. Takwa berarti melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. 


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah.


Ketahuilah, bahwa wujud dari keimanan dan ketakwaan adalah dengan melakukan syariat-syariat Allah secara kontinu. Muara syariat tidak lain kecuali adalah kebaikan-kebaikan, baik kebaikan di dunia maupun kebaikan di akhirat. Tinggal bagaimana kita menjalankan aneka kebaikan yang sudah digariskan agama dan diajarkan oleh para ulama terdahulu dengan konsisten. Konsisten atau istikamah inilah yang kadang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) kita bersama. Orang yang istikamah melakukan kebaikan-kebaikan akan diperhatikan oleh Allah swt dengan diberikan balasan mulia, yaitu surga-Nya. Semoga kita termasuk hamba yang istikamah dalam takwa. Amin. Allah swt berfirman dalam Al-Qur'an:


إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ


Artinya, “Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.” (QS Fushshilat [41]: 30).


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah.


Sangat beruntung menjadi hamba yang istikamah melaksanakan kebaikan, lantaran ia mendapatkan kepastian dari Allah swt berupa keselamatan hingga kelak meraih surga-Nya, sebagaimana makna dalam ayat yang baru saja alfaqir bacakan. Pada kesempatan yang mulia ini, mari kita bersama-sama meneguhkan kembali keistikamhan kita akan keimanan, ketakwaan, dan sekaligus kebaikan-kebaikan. 

 

Jamaah Jumat rahimakumullah 


Memperbanyak ibadah kepada Allah swt tentu sangat baik, sebagai bentuk manifestasi dari kehambaan kita. Namun, akan lebih baik lagi dilakukan secara istikamah, bukan saja di momentum-momentum tertentu kita beribadah dengan sungguh-sungguh. Istikamah ini yang paling penting diperhatikan. Rasulullah saw bersabda bahwa Allah mencintai ibadah yang dilakukan dengan konsisten meskipun sedikit.


 إِنَّ أَحَبَّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ


Artinya, “Sungguh, ibadah yang paling dicintai oleh Allah adalah ibadah yang paling konsisten sekalipun sedikit.” (HR Muslim).


Imam Al-Ghazali dalam kitabnya, Ihya Ulumuddin menuliskan bahwa bukan termasuk kebaikan bila suatu perbuatan tidak bisa dilakukan dengan istikamah. Suatu ibadah bisa dinilai baik jika pelakunya sudah bisa mengerjakan dengan penuh konsisten. Jika tidak, maka sama halnya ibadah itu tidak memiliki nilai apa-apa, bahkan iman seseorang belum sepenuhnya dikatakan sempurna sebelum ia bisa menjadi hamba yang istikamah.


Menjaga keistikamahan memang diperintahkan agama. Al-Qur’an maupun hadits kerap kali menyinggung tentang pentingnya menjadi hamba yang istikamah dengan kebaikan-kebaikan. Istikamah memang tidak mudah dilakukan, tetapi bukan berarti tidak bisa dicapai. Kita perlu memantapkan niat untuk menjadi hamba yang dicintai Allah dengan istikamah melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

 
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:


وَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَلا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَقُلْ آمَنْتُ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنْ كِتَابٍ وَأُمِرْتُ لِأَعْدِلَ بَيْنَكُمُ


Artinya, “Dan tetaplah (istikamah beriman dan berdakwah) sebagaimana diperintahkan kepadamu (Muhammad) dan janganlah mengikuti keinginan mereka dan katakanlah, ‘Aku beriman kepada Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan agar berlaku adil di antara kamu.’” (QS. Asy-Syura [42]: 15).


Jamaah Jumat rahimakumullah 


Singkat kata alfaqir menyampaikan bahwa jangan pernah bosan beribadah meski belum maksimal dan jangan bosan menjadi orang baik. Kebaikan-kebaikan yang kita lakukan, baik kepada sesama maupun kepada Sang Khaliq tidak boleh putus, bahkan harus terus meningkat dan istikamah. Terlebih tidak ada alasan yang dapat membuat kebaikan itu terhenti. Bahkan di tengah cobaan yang menimpa, kita tetap berikhtiar konsisten melaksanakan kebaikan, karena Allah mencintai ibadah yang dilakukan secara istikamah meskipun itu sangat kecil. 


Orang yang bisa istikamah juga sama halnya dengan orang yang berjalan untuk menyempurnakan imannya, karena kesempurnaan iman bisa diraih dengan cara istikamah.


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah. 


Demikian khutbah Jumat singkat ini. Semoga kita senantiasa diberikan pertolongan dan petunjuk dari Allah swt untuk menjadi hamba yang istikamah menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi apa saja yang dilarang oleh Allah. Amin ya rabbal alamin.


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ وَجَمِيْعِ الطَّاعَاتِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ


Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا .. وَصَلَّى الله عَلَى سَيِّدَنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ


اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِوَالْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتْ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ


اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَ نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ


عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ


Diolah dari: Khutbah Jumat: Terus Istiqamah dalam Melakukan Kebaikan


Editor:

Khutbah Terbaru