Feni Kusumaningrum
Kontributor
Berdasarkan kalender Hijriah, Isra' Mi'raj tahun ini akan diperingati pada Senin, 27 Januari 2025. Dalam momen isra' mi'raj ini, penting bagi umat muslim untuk lebih memaknai perintah shalat.
Dilansir dari artikel NU Online yang ditulis oleh KH Zakky Mubarak, pengertian isra' menurut bahasa adalah perjalanan di malam hari (al-Munawwir: 1984: 671), sedangkan mi'raj adalah tangga untuk naik ke atas (al-Munawwir: 1984: 981).
Jadi, Isra mengacu pada perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, sementara Mi'raj adalah perjalanan Nabi dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha, sebuah tempat di langit yang bersifat ghaib dan berada di luar jangkauan nalar manusia.
Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Isra ayat 17, salah satu tujuan diutusnya Nabi Muhammad SAW adalah untuk memahami secara mendalam tanda-tanda kebesaran, kekuasaan, dan kasih sayang Tuhan terhadap semua makhluk.
سُبۡحَٰنَ ٱلَّذِيٓ أَسۡرَىٰ بِعَبۡدِهِۦ لَيۡلٗا مِّنَ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ إِلَى ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡأَقۡصَا ٱلَّذِي بَٰرَكۡنَا حَوۡلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنۡ ءَايَٰتِنَآۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ
Artinya, “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjid al-Haram ke Masjid al-Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami memperlihatkan kepadanya dari tanda-tanda kebesaran Kami. Sungguh Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.
Peristiwa Isra' Mi'raj, sebagaimana disebutkan berbagai kitab tarikh dan kitab hadits, Nabi Muhammad SAW dan umatnya diperintahkan untuk melaksanakan shalat lima waktu sehari-semalam. (Nur al-Yakin, hal. 67 dan Nabi al-Rahmah, 54).
Perjalanan Nabi Muhammad SAW ke langit (Isra' Mi'raj) yang diceritakan dalam hadits juga disebutkan dalam Al-Qur'an, tepatnya di awal surat An-Najm:
وَٱلنَّجۡمِ إِذَا هَوَىٰ مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمۡ وَمَا غَوَىٰ وَمَا يَنطِقُ عَنِ ٱلۡهَوَىٰٓ إِنۡ هُوَ إِلَّا وَحۡيٞ يُوحَىٰ عَلَّمَهُۥ شَدِيدُ ٱلۡقُوَىٰ ذُو مِرَّةٖ فَٱسۡتَوَىٰ وَهُوَ بِٱلۡأُفُقِ ٱلۡأَعۡلَىٰ ثُمَّ دَنَا فَتَدَلَّىٰ فَكَانَ قَابَ قَوۡسَيۡنِ أَوۡ أَدۡنَىٰ فَأَوۡحَىٰٓ إِلَىٰ عَبۡدِهِۦ مَآ أَوۡحَىٰ
Artinya, “Demi bintang ketika terbenam, kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauannya sendiri melainkan wahyu yang diwahyukan kepadanya. Yang diwahyukan kepadanya oleh Jibril yang sangat kuat, yang mempunyai akal yang cerdas dan Jibril itu menampakkan diri dalam bentuk yang asli, sedang ia berada di ufuk yang tinggi. Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi, maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu ia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan”. (QS Al-Najm [53]: 1 –10)
Perintah shalat lima waktu pada malam Isra' Mi'raj menegaskan betapa pentingnya ibadah shalat bagi setiap Muslim. Al-Qur'an secara berulang-ulang memberikan penekanan yang kuat pada kewajiban mendirikan shalat, dengan mengulang perintah ini lebih dari delapan puluh kali. Ini menunjukkan betapa pentingnya ibadah shalat dalam agama Islam. Berbagai hadits juga banyak menyebutkan agar setiap muslim mengerjakan shalat dengan baik, di mana saja mereka berada.
Kata "shalat" secara etimologi mengacu pada tindakan berdoa dan memuji, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an surat Al-Ahzab ayat 56 sebagai berikut:
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِيِّۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيۡهِ وَسَلِّمُواْ تَسۡلِيمًا
Artinya, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya memuji Nabi, wahai orang-orang yang beriman, berdoalah untuk Nabi dan ucapkanlah salam kehormatan kepadanya."
Sedangkan menurut terminologi, pengertian shalat secara lahiriyah ialah Ibadah yang terdiri dari beberapa ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam, dengan syarat dan rukun tertentu.
Sedangkan definisi shalat dari segi hakikatnya yaitu menghadapkan hati kepada Allah sehingga dapat mendatangkan rasa takut kepada-Nya dan menanamkan dalam jiwa rasa keagungan-Nya dan kesempurnaan-Nya.
Tak hanya memenuhi semua syarat dan rukunnya saja, shalat dikatakan sempurna ketika dilakukan dengan khusyuk dan kesadaran penuh akan makna ibadah. Shalat yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran akan kehadiran Allah SWT akan menumbuhkan rasa takut dan malu untuk berbuat dosa, sehingga dapat mencegah perbuatan keji dan munkar.
Melalui peringatan Isra' Mi'raj, mari kita renungkan kembali makna shalat dan berusaha untuk melaksanakannya dengan lebih khusyuk dan berkualitas, sehingga ketakwaan kita kepada Allah SWT semakin bertambah.
Terpopuler
1
Jadwal dan Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Bahrain
2
Bagaimana Jika Zakat Fitrah Diberikan kepada Keluarga Sendiri? Ini Penjelasannya
3
Setelah Kalahkan Bahrain, Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026 Masih Terbuka
4
Berkah Ramadhan, Pengusaha Janggelan di Jombang Alami Kenaikan Omzet 2 Kali Lipat
5
Sidang Isbat Penetapan 1 Syawal 1446 H Digelar 29 Maret Mendatang
6
Waktu Buka Puasa Hari Ini dan Besok Daerah Jombang Juga Tulungagung, Rabu-Kamis 26-27 Maret 2025
Terkini
Lihat Semua