Achmad Subakti
Penulis
Perayaan Tahun Baru Imlek atau China di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran besar KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang saat itu menjabat sebagai Presiden ke-4 Republik Indonesia (RI). Keputusannya untuk mengakui seluruh warga negara Indonesia memiliki hak yang sama berdampak besar, termasuk kepada warga keturunan Tionghoa.
Melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 tahun 1967, Presiden Soeharto menginstruksikan agar etnis Tionghoa merayakan festival keagamaan atau adat istiadat secara tertutup di lingkungan keluarga. Mereka tidak diperkenankan menjalankan kegiatan peribadatan maupun tradisi terbuka di depan umum.
Setelah 33 tahun lamanya warga Tionghoa melakukan aktivitas peribadatan dan tradisi secara tertutup, Gus Dur mencabut pemberlakuan Inpres Nomor 14 Tahun 1997 tersebut. Ia kemudian melahirkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 6 Tahun 2000 tentang Pencabutan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 tentang Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat China.
Keppres yang ditandatangani Gus Dur pada 17 Januari 2000 itu menjadi pintu pembuka bagi masyarakat keturunan Tionghoa untuk dapat menjalankan kembali agama, kepercayaan, dan adat istiadatnya, termasuk perayaan Imlek. Hal ini sebagaimana disebutkan pada poin kedua dan ketiga dari Keppres tersebut berikut.
Kedua: Dengan berlakunya Keputusan Presiden ini, semua ketentuan pelaksanaan yang ada akibat Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 tentang Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat China tersebut dinyatakan tidak berlaku.
Ketiga: Dengan ini penyelenggaraan kegiatan keagamaan, kepercayaan, dan adat istiadat China dilaksanakan tanpa memerlukan izin khusus sebagaimana berlangsung selama ini.
Keputusan Gus Dur itu diperkuat dengan Keppres Nomor 19 Tahun 2002 yang ditandatangani Presiden Megawati Soekarnoputri, bahwa Tahun Baru Imlek ditetapkan sebagai Hari Nasional.
Atas perannya, tidak berlebihan jika Gus Dur disemati gelar Bapak Tionghoa Indonesia. Penobatan tersebut berlangsung di Klenteng Tay Kek Sie pada 10 Maret 2004 silam. Dihadiri langsung oleh Gus Dur dengan mengenakan baju tradisional China cheongsam.
Terpopuler
1
Jadwal dan Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Bahrain
2
Bagaimana Jika Zakat Fitrah Diberikan kepada Keluarga Sendiri? Ini Penjelasannya
3
Setelah Kalahkan Bahrain, Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026 Masih Terbuka
4
Berkah Ramadhan, Pengusaha Janggelan di Jombang Alami Kenaikan Omzet 2 Kali Lipat
5
Sidang Isbat Penetapan 1 Syawal 1446 H Digelar 29 Maret Mendatang
6
Waktu Buka Puasa Hari Ini dan Besok Daerah Jombang Juga Tulungagung, Rabu-Kamis 26-27 Maret 2025
Terkini
Lihat Semua