• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Sabtu, 27 April 2024

Nasional

Tafsir Hidayatul Qur'an fii Tafsiril Qur'an bil Qur'an Karya Gus Awis Diluncurkan, Diterbitkan di Kairo

Tafsir Hidayatul Qur'an fii Tafsiril Qur'an bil Qur'an Karya Gus Awis Diluncurkan, Diterbitkan di Kairo
Peluncuran Tafsir Hidayatul Qur'an, fii Tafsiril Qur'an bil Qur'an karya kiai muda Jombang KH M Afifudin Dimyathi di Pondok Pesantren Darul Ulum, Sabtu (10/2/2024). (Foto: NU Online Jombang/Muhammad Riefqi Alfariz)
Peluncuran Tafsir Hidayatul Qur'an, fii Tafsiril Qur'an bil Qur'an karya kiai muda Jombang KH M Afifudin Dimyathi di Pondok Pesantren Darul Ulum, Sabtu (10/2/2024). (Foto: NU Online Jombang/Muhammad Riefqi Alfariz)

NU Online Jombang, 
Kitab yang berjudul Tafsir Hidayatul Qur'an, fii Tafsiril Qur'an bil Qur'an karya kiai muda Jombang, KH M Afifudin Dimyathi telah resmi diluncurkan dalam acara yang bertajuk "Tasyakkuran dan Launching Tafsir Hidayatul Qur'an" di Pondok Pesantren Darul Ulum, Rejoso, Peterongan, Jombang. Kitab yang terdiri atas 4 jilid atau 1988 halaman tersebut, diterbitkan oleh Darun Nibros, Kairo, Mesir. 


Dalam sambutannya, Muallif (penulis) Tafsir Hidayatul Qur'an, KH M Afifudin Dimyathi mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan hingga penerbitan karyanya.

 

"Terkhusus kepada almarhum ayah saya KH A Dimyathi Romly beserta Ibu saya  Ny Hj Muflichah Dimyathi tak lupa juga istri saya yang senantiasa mendoakan dan mendukung perjalanan kehidupan saya sehingga mendapatkan kemudahan yang luar biasa," katanya, Sabtu (10/2/2024). 


Gus Awis, sapaan akrabnya juga mengucapkan terima kasih secara khusus disampaikan kepada keluarga besar Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso Jombang, Majelis Pimpinan PPDU, Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar sebagai pemberi kata pengantar dalam kitab Tafsir Hidayatul Qur'an, serta keluarga besar PBNU wabil khusus Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf yang telah mengenalkan tagline 'Merawat Jagat, Membangun Peradaban'. 


"Tagline inilah yang memantapkan cita-cita saya dalam menulis tafsir. Cita-cita yang telah hidup sejak tahun 1994 di mana saat saya menulis dalam kitab pertama saya yang berjudul At-Tafsir Ad Dimyathi," jelasnya.


Tafsir Hidayatul Qur'an adalah Tafsir yang khusus menitikberatkan penafsiran kepada ayat-ayat berdasarkan ayat-ayat yang lain. Tafsir ini berusaha menghubungkan antara ayat yang satu dengan ayat yang lain.


"Jika ada ayat yang umum, dijelaskan dengan ayat khusus. Jika ada ayat yang mujmal dijelaskan dengan ayat yang mubayyin. Jika ada ayat yang muthlaq, dijelaskan dengan ayat yang mubayyin. seperti itu mulai Al-Fatihah sampai An-Nas," terangnya.


Proses penulisan tafsir ini, menurut Katib PBNU ini, cukup lancar. Ia merasa tidak mendapatkan kesulitan. Termasuk nama Hidayatul Qur'an sendiri, yang merupakan bentuk tabarukan kepada gurunya, KH Mufid Mas'ud, Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, yang telah memberikan inspirasi dan semangat mencintai Al-Qur'an. 

 

Karena itu, Gus Awis sangat bersyukur kepada Allah swt lantaran semua tahapan dan proses penulisan tafsir tersebut dimudahkan dari awal sampai tuntas.


Di akhir sambutannya, Gus Awis memohon doa kepada seluruh kiai dan ibu nyai sekaligus seluruh tamu yang hadir agar Tafsir Hidayatul Qur'an akan selalu memberikan manfaat dan faedah kepada seluruh umat sampai kapanpun hingga hari kiamat.

 

"Yang bermanfaat akan selalu ada, yang tidak bermanfaat akan segera hilang," ujarnya.


Nasional Terbaru