LF PBNU Umumkan Awal Rajab 1446 H Jatuh pada Rabu 1 Januari 2025 M
Selasa, 31 Desember 2024 | 20:41 WIB
Syaiful Habib
Kontributor
NU Online Jombang,
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama melalui Lembaga Falakiyah (LF PBNU) mengumumkan bahwa awal bulan Rajab 1446 H jatuh pada Rabu, 1 Januari 2025 M.
Kabar tersebut didasarkan dari hasil rukyatul hilal yang dilakukan pada Selasa (31/12/2024) petang di sejumlah titik masing-masing daerah. Dalam ikhbar tersebut disebutkan, ada lokasi yang melihat hilal.
"Telah dilaporkan penyelenggaraan rukyatul hilal pada Selasa Pahing, 29 Jumadil Akhirah 1446 H/ 31 Desember 2024 M. Laporan lokasi yang menyelenggarakan rukyatul hilal pada saat ini terlampir. Terdapat lokasi yang melihat hilal," demikian isi pengumuman tersebut.
Dengan terlihatnya kemunculan hilal, sehingga awal bulan depan yaitu Rajab 1446 H jatuh pada Rabu Pon, 1 Januari 2025 M.
"Sebagai tindaklanjutnya, maka awal bulan Rajab 1446 H bertepatan dengan Rabu Pon 1 Januari 2025 M (mulai malam Rabu) atas dasar rukyah," begitulah ikhbar LF PBNU dengan Nomor: 15/PB.08/A.ll.08.47/13/12/2024, dikeluarkan pada Selasa, (31/12/2024).
LF PBNU mengucapkan terima kasih atas kontribusi dan partisipasi Nahdliyin dalam rukyatul hilal ini. Pihaknya juga meminta seluruh jajaran Lembaga Falakiyah PWNU dan PCNU se-Indonesia untuk menyampaikan ikhbar ini.
"Diharapkan bertindak aktif untuk menyebarluaskan pengumuman awal bulan Rajab 1446 H ini kepada warga Nahdlatul Ulama, khususnya jajaran pengurus di wilayah/cabangnya masing-masing," Tulisan di pengumuman.
Seiring masuknya Almanak Hijriyah Nahdlatul Ulama ke bulan Rajab 1446 H, mari berdoa:
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبَ وَ شَعْبَانَ وَ بَلِغْنَا رَمَضَانَ
Sebagai informasi, hilal akhir Jumadal Akhirah 1446 H atau bertepatan dengan Selasa Pahing, 1 Desember 2024 M adalah 5 derajat 31 menit 06 detik dengan elongasi 8 derajat 04 menit 07 detik dan lama hilal di atas ufuk 25 menit 51 detik. Sementara ijtimak (konjungsi) terjadi pada Selasa Pahing 31 Desember 2024 M pukul 05:27:49 WIB.
Hal ini berdasarkan markaz Jakarta Gedung PBNU Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat (koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT). Penghitungan ini dilakukan dengan metode falak (hisab) tahqiqi tadqiki ashri kontemporer khas Nahdlatul Ulama.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat Akhir Syawal: Merawat Silaturahim dengan Sesama
2
Gus Kikin Kisahkan Sepak Terjang KH Asy’ari, Ayahanda KH Hasyim Asy’ari
3
Ini Desain dan Makna Logo Harlah Ke-75 Fatayat NU, Unduh di Sini
4
Memahami Makna Halal Bihalal menurut Prof Quraish Shihab
5
Indahnya Syawal, Bulan Pernikahan Rasulullah dan Siti Aisyah
6
Halal Bihalal LTN MWCNU Diwek: Pompa Spirit Baru Tingkatkan Literasi dan Komitmen Rampungkan Buku
Terkini
Lihat Semua